chapter 17

1.2K 63 10
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!

Vote and komen!!

Happy reading

•••

Eksa menarik kursi disampingnya, lalu mendudukan bokongnya diatas kursi tersebut. Ia sedikit mecodongkan wajahnya kedepan agar leluasa memandangi wajah cantik Zara.

"Ih apaan sih, liat-liat kek gitu," ucap Zara merasa tidak enak.

"Kenapa emang nya, gue ngeliat istri gue yang cantik," ujar Eksa jail.

Zara memukul pelan muka Eksa yang terlalu dekat dengan wajahnya. "Ganggu tau! Sana, ih," usirnya.

Eksa menjauhkan wajahnya. "kenapa hm? Baper?"

"Bacot banget sih!" kesal Zara.

Suara pekikan membuat atensi Zara dan Eksa teralihkan. "WOI, GUE ADA BERITA!!" pekik Ghea ngos-ngosan

"Lo kenapa ghe?" tanya Zara.

"Nevan kelahi!!"

"Serius, lo?" tanya Eksa.

"Iya, serius!!" jawab Ghea.

"Sama siapa, ghe?" tanya Zara pula.

"Sama razi, katanya sih Nevan duluan!"

Eksa melirik Zara lalu menarik pergelangan tangannya. "Ayo," ucapnya lalu segera berlari menghampiri Nevan dan Razi yang katanya sedang berkelahi

"Gara-gara lo ya!" ucap Nevan kesal.

" Bego,  Gue baru dari UKS." balas Razi tak terima

"Halah bacot Lo!" kesal Nevan hendak memukuli Razi

"DIEM!"

Nevan menurunkan tangannya lalu membalikkan badannya, itu adalah suara Eksa.

"Dia nggak salah! Dia baru dari UKS!" ujar Eksa memberi tau. Walau sebenarnya dia sangat kesal dan ingin melihat Razi menderita, tapi ia tidak sampai hati.

Razi menatap Eksa dengan tatapan aneh. "Kenapa lo belain gue? biarin aja gue mampos dipukul sama ni anak monyet!"

Eksa mengalihkan antensi nya kepada Razi, "gue masih punya hati!"

Nevan benar benar hendak mencakar wajah jelek Razi "APA LO BILANG HAH!"

"Apa sih lo!"

"Lo yang apa," balas Nevan geram.

"Cukup deh!" Kali ini Ghea yang angkat bicara.

"Berisik banget kalian," lanjut nya lagi, belun tau aja ghea mulutnya gimana.

"Mau gue tonjok muka kalian satu-satu hah!" ucap Ghea menatap jengah kedua orang itu.

"Emang berani?" Nevan memandang sinis Ghea.

"Ya, berani lah!"

"Hilih." Nevan mengejek.

Razi memutar bola matanya malas lalu meninggalkan kerumunan orang yang kepo akan bertengkar ia dan Nevan.

"Euu dasar,  belatung kalah tarung!" maki nevan pada Razi tapi tak dihiraukan oleh Razi.

°•°•°•°

Selepas pulang dari sekolah, Eksa dan Zara jalan-jalan ke pantai. Hari ini Eksa membawa mobil, dan langsung ke pantai.

"Bagus banget pemandangannya," ujar Zara. Eksa tersenyum.

"Tunggu bentar, jangan kemana-mana," ucap Eksa. Zara mengangguk mengiyakan. Zara menyapu pandangannya pada sekitar.

Cekrek!

Kepala Zara menoleh ke sumber suara, suara itu bersumber dari bidikan kamera. Terlihat seorang lelaki sedang berdiri disana sambil memotret pemandangan yang ada di depannya.

Melihat ada seseorang yang menatap dirinya, lelaki itu menoleh ke arah Zara, lalu tersenyum.

"hi, you look very beautiful, can i take your picture?" Lelaki itu berucap. Zara mengangguk. Kapan lagi kan? Hehe.

"Oh, look. It's so beautiful, you're so beautiful," ucap Lelaki itu sambil menunjukkan hasil tanggapan nya pada Zara.

Zara tersenyum lebar. "This is great, thank you," ujar Zara.

"Can I take it again? And post you as my model?"

"Ngomong apa lo sama cewe gue?" Eksa menyambar bagai petir.

"Berani banget lo ngomong gitu ke cewe gua," lanjutnya lagi.

"Oh, sorry bro. Saya hanya mengajak nya bicara saja," jawab lelaki itu.

"Sana pergi, ajak bicara ikan aja sono," sinis Eksa lalu menarik Zara mejauh dari cowok tadi.

"Dia pinter bahasa indo malah ngajak ngomong bahasa bule," ucap Zara heran.

"Soalnya istri gue kayak orang bule," saut Eksa.

"Anjay, kamu bohong," ucap Zara mengikuti yang di tiktok.

"Siapa ngajarin ngomong anjay?" Eksa menaikan sebelah alisnya.

"Tiktok," jawab Zara cepat.

"Perlu diajarin dulu tu si tiktok." Eksa mendumel tidak jelas.

"Hilih, sok banget," balas Zara.

Eksa mengajak Zara ke dermaga untuk melihat-lihat lautan. Zara tersenyum senang. Jarang sekali mereka dapat ke pantai, bisa dihitung berapa kali mereka ke tempat ini.

Eksa menatap Zara, ia terkekeh kecil. "Sesenang itu?" tanya Eksa. Zara hanya mengangguk seperti anak kecil. "Yaudah, sering-sering aja kesini, mau?" Eksa bergerak mengacak-acak rambut Zara gemas.

"Mau, mau!!"

"Gemoy banget istri gue," gumam Eksa.

"Laper deh, Sa." Zara memegangi perutnya yang terasa kelaparan.

"Jajan, ayo," ajak Eksa.

Keduanya pun meninggalkan dermaga, beranjak ke arah tempat penjual sosis bakar.

"Mau berapa?"

"Satu aja, cukup," sahut Zara.

"Bener?" Eksa menaikan sebelah alisnya.

"Bener ganteng," balas Zara. Eksa terkekeh.

"Aw, gemesnya...." Eksa mencubit pipi Zara gemas.

Zara memutar bola matanya malas. "Beli nya kapan, bos?"

"Iya, nih mau beli," ucap Eksa lalu segera memesan sosis bakar tersebut.

°•°•°•°

Follow Instagram aku
@wattpadmif__
@taskala.team2

Instagram para Rp ga ada ya!
Para Rp udah nggak ada buat akun.

Buat kalian semua yang udah
Mau baca love you <3

VOTE DULU SEBELUM LANJUT !

DIEKSA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang