chapter 18

1.2K 69 8
                                    

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!

Happy reading

----

Setelah acara beli sosis tadi di pantai, kedua remaja itu segera pulang. Tidak baik juga kan berlama-lama dipantai. Dirumah masih banyak kerjaan.

"EKSA!" pekik Zara begitu kencang, ia tertawa geli kala melihat suaminya itu terkejut kaget karna ulahnya.

Eksa menatap sang istri malas, sedangkan Zara sudah tertawa terbahak-bahak melihat suami nya terkejut akibat ulahnya.

"Humor banget sih." Eksa memeluk Zara, membuat sang istri terdiam.

"Lepas, Sa," suruh Zara. Eksa tidak merespon.

"Eksa..."

"Apa sayang?"

"Lepas, pengap tau!" kesal Zara.

"Nggak mau, gimana dong?" Eksa melepaskan pelukannya.

"Katanya nggak mau, tapi dilepas juga, goblok emang," batin Zara.

Zara terkekeh. Melihat itu tiba-tiba raut wajah Eksa berubah menjadi heran. "Napa Lo? Kerasukan apa?"tanyanya.

"Muka lo..." ucap Zara diiringi gelak tawa.

"Kenapa muka gue?" tanya Eksa sambil memegang wajahnya.

"Muka lo .... Mirip monyet!!!" pekik Zara lalu segera berlari sebelum di eksekusi mati oleh Eksa.

Eksa melebarkan bola matanya. "ANJIR!!"

Dengan cepat Eksa mengejar Zara. Zara berlari kencang kebawah lalu bersembunyi dibalik kursi, Eksa yang melihat Zara hanya pura-pura tidak tau.

"Ekhem, kemana ya.." 

"HAH, MAU APA LO!!" Eksa tertawa kencang.

"Mampos gue," gumam Zara yang ketahuan, lalu berlari tapi langsung dihalangi oleh Eksa.

"Mau kemana? Nggak bisa lari lagi cantik," ucap Eksa sambil tersenyum miring. Persis kek Om om gengs.

"Tolong, ada om om!!" pekik Zara dramatis

Eksa menutup mulut Zara kuat. Takutnya tuh anak teriak dan didengar oleh tetangga, nanti tetangga malah berpikir beneran ada om om. Kan tidak lucu.

"Waktunya drama dimulai," batin Zara. Dengan sekuat tenaga Zara memukul tanggan Eksa. Tapi mustahil untuk dia dapat lepas, kekuatan Eksa itu jauh lebih besar darinya.

"Diem, gue cium baru tau!" ucap Eksa sambil menggendong Zara kekamarnya.

"Sa, gue ... gue nggak sanggup." Sebisa mungkin gadis itu menahan tawanya.

Kening Eksa berkerut, menatap Zara heran. Cowok itu membuka pintu kamarnya. "Kenapa lo?!" 

"G-gue..." Zara tiba-tiba saja menutup matanya. Pingsan.

Eksa yang melihat nya menjadi kalang kabut. "Eh, Za." Eksa buru-buru merebahkan tubuh Zara di atas kasur.

"Zara!" panik Eksa, ia menepuk-nepuk pipi Zara pelan.

"Zar!! Oi bangun jangan drama lo!"

"Zara! Woi pliss bangun!" Eksa sungguh panik sekarang.

Zara tak dapat menahan tawanya lagi, gadis itu tertawa keras, sangat keras membuat Eksa yang tadinya panik sekarang menatap Zara datar.

"Lo!"

Zara tertawa terbahak-bahak, "pinter banget gue sumpah," ucapnya disela-sela tawa.

Eksa mengeram marah, kesal menjadi satu. "Lo nipu gue?!"

DIEKSA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang