Daily Life After Marriage [Seulrene][END]✔

24. Sweet Husband🐻

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah mengantar teman-teman mereka yang datang dan mempersiapkan pesta kecil²an atas kepulangan istri dan putri kecilnya, Seulgi mulai merapikan beberapa barang² yang masih terlihat berantakan diruang tengah dan bagian dapur.

Sedangkan Irene dan putrinya sudah beristirahat terlebih dahulu didalam kamar.

"Khahhh akhirnya selesai " lenguh Seulgi meregangkan otot kekarnya setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Seulgi melangkah menuju kearah kamar mereka dengan membawa nampan makan malam yang berisi nasi, sup rumput laut, dan telur gulung untuk istrinya yang sebelumnya dibuat oleh Jessy dan Tiff eomma sebelum pulang.

cklekk..

"Hyunie~ " panggil Seulgi pelan karena dia takut anak dan istrinya sudah tidur namun ternyata istri manjanya masih memangku putrinya yang sedang meminum ASI nya lahap.

"Eo Oppa, kemarilah " Irene melambai kearah suaminya meminta agar Seulgi duduk disampingkan melihat putri kecil mereka yang sedap lahap.

"Apa dia sedang tidur ? " tanya Seulgi mengecup pipi Irene kemudian mentoel pipi Yubin putri kecilnya.

"Hmm tapi bibir mungilnya masih bekerja menyesap makanannya, sepertinya dia kelelahan karena bermain dengan aunty dan uncle nya" kekeh Irene melihat betapa menggemaskannya Yubin yan sedang tidur namun masih tetap menyesap nipple Irene.

"Bukankah dia mirip sepertimu oppa ? Sangat menggemaskan !! " lanjut Irene tertawa kecil melihat wajah suaminya yang sangat menggemaskan tidak pernah hilang meski usianya sudah lebih.

"Eiii tentu saja !! Itu harus karena Yubin terbentuk dari sperma sehat yang oppa hasilkan " bangga Seulgi menggerucutkan bibirnya membuat Irene memutar bola matanya malas.

"Kau dan kepercayaan dirimu itu Mr. Kang ! " dengus Irene mulai menutup dadanya karena Yubin telah selesai.

Irene ingin bergerak menuju ke baby box milik Yubin yang ada disamping ranjang mereka, namun dihentikan Seulgi yang tidak tahan melihat istrinya yang masih meringis jika ingin bergerak.

"Oppa akan membantumu meletaknya agar tidur dengan nyaman" kata Seulgi mengambil Yubin pelan dari dekapan istrinya.

Irene yang diperlakukan manis seperti itu menatap penuh cinta kearah suaminya.

Seulgi dengan berhati-hati mencium kening putri kecilnya dan meletakkannya kedalam baby box dengan pelan agar tidak terusik.

Setelah meletakkan Yubin Seulgi beralih mengambil nampan makanan untuk istrinya yang sejak pulang dari rumah sakit belum kembali mengisi perutnya.