ACHA
"Jemput sepupu lo?"tanya gue mengulang pernyataan Levi yang baru saja ia ucapkan
Levi mengangguk, "Lo udah pernah kenal kan? Yang waktu itu ketemu di apart gue."jawab Levi santai
Gue menegak ludah susah payah. Tentu saja gue sangat ingat sepupu Levi yang ia maksud. Gavin.
"Gue nemenin lo di RS aja deh."jawab gue, "biar Oliv aja yang jemput."ujar gue menunjuk Oliv
"Lo kan udah pernah ketemu. Lagian gue di RS kan ketemu dokter, jadi nanti lo ke RS lagi juga. Daripada lo bete di luar."ujar Levi keukeuh
Gue menghela nafas panjang.
Levi menoleh dan menatap gue bingung, "Kenapa? Lo maunya gimana?"tanya Levi kemudian
Gue mengangkat bahu, "yaudah gapapa kok."
Meskipun gue menghindari Gavin saat ini, toh nanti pasti akan bertemu juga. Jadi percuma saja kan?
Jam menunjukkan pukul 1 siang saat gue dan Oliv sampai di bandara dan sedang menunggu kedatangan Gavin yang seharusnya akan keluar dari pintu kedatangan beberapa menit lagi. Gue cukup gusar, namun mencoba menyembunyikannya karena terlihat Oliv yang juga memandang gue bingung.
Benar saja tak lama kemudian terlihat Gavin dengan balutan serba hitam keluar dari pintu kedatangan, mata kami langsung bertemu.
Gavin tersenyum lebar dan berjalan mendekat.
"Hai."sapa Gavin
Gue tersenyum kecil, "Hai."sapa gue, "Oh iya kenalin ini Oliv, temen gue sama Levi."
Gavin menoleh pada Oliv dan keduanya saling berjabatan, "Gavin."
"Oliv."
Kami bertiga berjalan menuju parkiran, Gavin dan Oliv mengobrol ringan di belakang gue.
"Gue aja yang nyetir."ujar Gavin saat kami sampai di depan mobil
"Eh gak apa-apa, Bang. Gue aja. Lo kan habis perjalanan."ujar Oliv
Gavin terkekeh, "santai elah."
Oliv akhirnya menyerahkan kunci mobil pada Gavin. Gue langsung masuk ke pintu belakang membiarkan Oliv yang duduk di depan.
"Levi gimana keadaannya?"tanya Gavin saat kita di jalan menuju rumah sakit
Gue hanya diam dan membiarkan Oliv yang menjawab.
"Masih shock sih, Bang. Cuman sekarang udah mendingan daripada kemarin. Asli, gue baru liat Levi serapuh itu kemarin. Ya gak, Zi?"
Gue hanya berdehem.
Gavin melirik gue dari kaca spion, "Thank you ya kalian udah nemenin Levi kemarin. Gue kemarin gak dapet flight malem."
"Santai, Bang."jawab Oliv
Kami bertiga sampai di parkiran rumah sakit dan langsung menuju ruangan tunggu ICU, tempat Ayah Levi dirawat. Sesampainya disana Levi belum terlihat, masih bertemu dengan dokter sepertinya.
Gue duduk di salah satu bangku saat Oliv tiba-tiba pamit untuk ke kamar mandi.
Gavin yang tadinya duduk 2 kursi selang dari gue, tiba-tiba mendekat.
"Lo sakit?"tanya Gavin
Gue menoleh dan menggeleng.
"Kok diem aja?"tanyanya kembali
"Ya emang mau gue ngomong apa?"tanya gue balik
Gavin mendesah, "Galak banget sih. Se-salah itu ya buat kita saling kenal selain di dalam kelas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR
RomanceJika orang tuamu memberikan kasih sayang dan cinta, bukan berarti seluruh anak di dunia bisa mendapatkan kasih sayang dan cinta yang sama. Jika harimu selalu diisi dengan tawa dan canda, bukan berarti seluruh manusia di dunia bisa memiliki hari yang...