Chapter 12: Terkejut

473 68 19
                                    

"Sekarang buka baju kamu!!! "

"Hah! Kamu mau ngapain mas! " Sally takut.

"Buka sekarang juga! Kalo ngga mas-" Abian melangkah mendekati gadis itu perlahan, Sally tak punya nyali untuk melawan Bian saat ini.

Yang harus ia lakukan hanya menurutinya dan semuanya akan baik-baik saja.

Lama.

Abian membuka paksa gaun yang dikenakan Sally, hingga terlihat lekukan tubuh gadis itu.

glukk....

Abian menelan saliva nya, bukan saatnya untuk itu. Dia menarik gadis itu ke kamar mandi dan mengambil shower di atasnya untuk menyiram tubuh Sally.

Dia tak lupa melepas jas nya dan melonggarkan dasinya, hingga hanya tersisa kemeja putih dan setelan celana jas yang ia gunakan, memberi kesan tampan dan juga berotot.

"Dingin mas..." Sally menggigil tapi Abian masih tetap bersikeras membersihkan tubuh gadis itu, digosoknya sabun cair ke seluruh tangan dan tubuhnya.

Dengan cepat diambilnya handuk yang ada di sampingnya itu, dan langsung membungkus tubuh gadis itu.

Diangkatnya tubuh mungil itu, dia melangkah menuju ranjang king sizenya Bian mendudukkan Sally di ranjangnya, gadis itu masih menggigil.

"Pelayan ambilkan piyama, cepat." pelayan itu dengan cepat ke arah bian sambil membawa piyama berwarna abu-abu.

"Mas jahat!" Sally marah sambil menatap Abian.

"Maafin Bian Sal, kan kamu tau sendiri kalo Bian cemburuan orangnya." ucap Abian sambil mengerucutkan bibirnya.

Jadi kalian salah sangka, Bian tak akan melakukan hal yang seperti itu tanpa se-ijin Sally, jika itu membuat gadis yang ada di hadapannya saat ini membenci dirinya.

"Bian gak bakalan ngelakuin hal yang diluar bates, kamu tau sendiri kalo aku sayang sama kamu Sal dan aku gak mau nyakitin kamu,"

"Aku gamau nyakitin kamu, dan aku benci dengan jejak yang diberikan oleh Jimmie." sambungnya.

"hmm? jejak, apa maksudnya?" tanya Sally pada pria yang akan menjadi suami sahnya itu.

"Iihh... dia tadi itu pegang-pegang kamu, tau nggak sih dasar ngga pekaan banget jadi cewek." Bian masih tetap mengerucutkan bibirnya, Sally tertawa.

"Hanya karena itu saja." Abian mengangguk.

"Iya, dan itu sudah buat aku cemburu." Sally mengelus rambut Bian lembut.

Rambutnya halus, pria ini pasti sering merawatnya.

Andai saja pria yang di depannya ini seperti pemeran dalam novel.

Dingin, tampan, kaya, digandrungi banyak wanita, dan tentunya seorang ceo ternama.

Mungkin cerita itu akan laris di dunia per-novelan.

Abian menatap mata Sally, dia melihat mata polos gadis itu tak dibuat-buat.

"Apa yang harus kulakukan Sally? " Abian bertanya pada Sally yang masih mengelus rambutnya.

"Apa? " Disinilah sisi dewasa Sally terlihat.

"Bagaimana aku bisa menghilang kan sifat posesif ku. " Layaknya seorang ibu Sally terus mendengar cerita Bian.

"Ngga perlu. " Sally menjawab, dengan nada lembut.

"Lalu untuk apa jika merugikan seperti ini Sally. " muka Abian sedih, Sally menghentikan pergerakan pada rambut Bian dan memeluknya.

"Ngga perlu, Sally suka sama sifat mas Bian yang posesif. Jangan ilangin ya mas karena itu penting banget, karena Sally tau kalo ngga ada sifat itu di mas Bian, pasti mas Bian ngga akan se perhatian ini sama Sally. " ucap Sally panjang lebar.

"Sally bersyukur banget punya mas Bian beserta sifat posesif nya itu yang ga boleh di hilangin! " ucap Sally seperti memberi peringatan pada Bian.

Jadi? Sepertinya Sally perlahan sudah membuka hatinya pada Abian.

"Aduh lama banget sih lulusnya. " Abian merengek seperti anak kecil meminta es krim.

"Kan baru naik kelas, sabar ya tunggu 1 tahun ini mas Bian bisa nikahin Sally. " Abian mengerucutkan bibirnya.

"Lama banget sih 1 tahun Sal. " Sally tersenyum.

"Mau gimana lagi, mas Bian harus sabar orang sabar kan di sayang tuhan. " Sally tersenyum ke arah Abian.

"Seharusnya ngga kayak gini Sal, aku malah jatuh cinta sama kamu yang semestinya kamu bisa nemuin pria yang lebih baik dari aku. " Abian memeluk Sally lagi, gadis itu tersenyum.

"Kamu yang terbaik mas. "

Tut... Tut... Tut...
Telepon berdering

"Halo."

"Apa! "

---
Hayoo ada apa tuh... Kenapa kaget ya🤔
Masih semangat?
Gass teross yak.... Komen sebanyak-banyaknya....

Jangan lupa beri dukungan, tinggal tekan bintang di sebelah kiri, gampang kok...

Kalo kalian ngikutin ini cerita bakal semakin seru kesini nya ngga akan slow lagi ini mah...

Jangan jadi silent reader 😤

ABIAN: sweet but possesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang