"Loh loh sayang itu kan suara Justin, kamu ngapain di kamar sama Justin."
"Sabar dulu, Sally bisa jelasin mas... Ini nggak seperti yang ada dipikiran mas Bian."
"Loh loh... halo... halo..."
Loh kok dimatiin sih... Bawel ihh.... Posesif ihh... Paan mas Bian gak seru.
Tidak lama, handphone Sally berbunyi dengan nada lagu SOS-TWICE.
Sally menerima panggilan, itu Bian.
Dia menerima teleponnya, tapi diam saja selama 15 menit, oh ya kabar Justin saat ini untung dia keluar kamar Sally jadi gadis itu bisa tenang menerima telepon dari Abian.
"Udah nih diem-dieman aja kayak gini? " Abian menatap Sally, Sally masih saja diam dan tak berbicara padanya Abian geram coba saja dia ada di samping gadis itu, bisa-bisa dia beri hukuman.
"Ya mau gimana lagi... " Sally menjawab pertanyaan Abian dan mendengus malas.
"Oh... Jadi udah males udah diem-dieman aja ini. "Abian dalam hati ingin menggoda gadis itu sebenarnya, tapi pria ini masih dalam keadaan cemburu.
"Yaudah dimatikan kalo repot. " tak sesuai ekspektasi Abian, muka nya berubah menjadi marah.
"Kok kamu gitu sih, baru aku tinggal ke London sehari kamu berubah apalagi aku tinggal selama lima hari, " belum diberikan kesempatan untuk menjawab Abian memotong pembicaraan Sally.
"Terus kamu maunya apa sih.. " Ngerti jika Sally marah, akhirnya Abian mengalah.
"Aku mau kamu jangan deket-deket sama cowok lain, kamu tau sendiri kalo aku cemburuan orangnya. " Sally mengangguk.
"Ngangguk aja nih.. " Sally menatap Abian kesal.
"Terus kamu maunya apa mas... "
"Ini." Abian menunjukkan bibirnya.
"Ishhh... aku matiin nih. "
"Jangan dong, gimana kalo besok mas Bian telepon kamu agak sore-an. " Sally mengangguk.
"Boleh."
"Tapi janji ya mas, nanti boong lagi...." kata Sally sambil mengerucutkan bibirnya.
"Iya janji, matiin ya besok lagi. Mas Bian mau mandi, takutnya tambah dingin. " Sally mengangguk, dia melambaikan tangannya pada Abian.
"Love you. "
"Love you too honey. " jawab Abian dengan gerakan bibir tanpa suara.
Sally mematikan handphone miliknya, begitu juga dengan Abian.
Malam ini pria berumur 25 tahun itu tidur sendiri tanpa ditemani Sally.
Ya sekalian latihan untuk mengurangi sifat posesif Abian pada Sally, terlebih lagi sifat posesif Abian sudah mendarah daging sejak lama.
Walaupun... Abian belum pernah membukakan hatinya untuk seorang wanita, dan coba lihat sejak dia bertemu dengan Sally kini dia berubah menjadi manusia bucin dan posesif.
---
Hari ini Sally masuk sekolah karena ada latihan UN seperti biasanya Abian yang selalu mengantarkan Sally ke sekolah.Hari ini tanpa Abian, Sally justru berpikiran ingin berangkat sendiri tapi tak sesuai ekspektasi nya Justin membawa kunci mobil.
"Ayo kak Justin anter. " Sally menggeleng, di arah kanan Bunda dan Ayah menuruni tangga.
"Kenapa? " Justin menatap Sally
"Nanti ada yang marah. " jawab Sally sambil melipat tangannya.
"Kan gak ada orangnya. " Ayah Bunda menggeleng kan kepala.
"Ayah yang nyuruh Justin, mulai hari ini kamu dianter sama kak Justin. " yaudah mau tak mau Sally harus menuruti keinginan Ayah.
"Yaudah sini tangannya. " Sambil mengulurkan tangannya.
"Mau buat apa? "
"Udah nurut aja. " Sally memberikan tangannya pada Justin, ternyata Justin menggandeng tangan Sally sampai masuk mobil.
"Ishh.... apaan sih kayak anak kecil aja. " Sally melepas genggaman tangan Justin.
Handphone berbunyi nada telepon.
Itu siapa?
Tentu saja Abian.
"Halo ada apa mas? " Sally mengangkat telepon nya, Justin jahil dia memainkan tangan Sally, dan juga menggelitiki Sally.
"Udah stop... bwahahaha. " Sally tak bisa menahan tawanya.
"Itu siapa? " Abian bertanya, mati kamu Sally.
"Hah, ini Bunda jahil. "
"Oh... "
"Bunda apanya sih Sal orang kak Justin kok, ayo dimatiin dulu. "
"Loh... haloo... mas... mas... "
---
Iyapp.... Beri dukungannya readers...
Masih semangat? Semangat dong gasss terosss..... Sampai tamat.
![](https://img.wattpad.com/cover/275708687-288-k843702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN: sweet but possesive
Novela Juvenilapa yang terjadi jika Abian pria tampan dan mapan menyukai seorang gadis lugu siswi SMA. Abian Adhitama, pria Single berumur 25 tahun tampan dan mapan. walau sudah banyak para wanita yang mengejarnya tetap saja tidak ada yang cocok di hati Abian. ...