"Mau gimana lagi juga ini urusan kerjaan aku nitipin kamu ke Ayah sama Bunda. "
Abian berbicara sendiri sambil menatap foto di galeri miliknya.
Itu Sally sambil menggunakan gaun hitam saat di pesta waktu itu.
Aku takut kamu pergi dari aku Sal.
Aku takut kamu dipegang sama laki-laki lain selain aku, apalagi sama sepupu songong kayak gitu.
Aku gamau kalo kamu diliat sama laki-laki lain.
Aku mau kamu liat aku, mata kamu untuk aku hati kamu untuk aku.
Semuanya untuk aku.Abian mengusap layar handphone nya, belum saja pergi keluar negeri untuk urusan kerja. Abian udah main nethink aja.
Kalo saja sampai Sally yang jadi Abian dan Abian jadi Sally. Kira-kira gimana rasanya ya, ditinggal sama seseorang yang kita cinta jauh itu ngga enak walaupun beberapa hari.
Kadang sehari aja rasanya kayak 1 abad.
"Pak... " Sara mengetuk pintu.
"Masuk."
"Ini jadwal kita ke London besok pagi. " Sara memberikan berkas nya pada Abian.
"Loh.. Loh.. Kok selama lima hari sih bukannya kita janji tiga hari terus langsung balik lagi ke indo. " Sara menggeleng.
"Ngga pak, kemarin salah belum di revisi soalnya saya masih sibuk sama klien. " Abian dan Sara menyelesaikan persoalan berkas nya itu, Sara meninggalkan tempat Abian.
Dan Abian memanyunkan bibirnya.
Haduh tambah seremm...
Sepulangnya dari kantor, Abian menghampiri toko roti entah mungkin dia akan membelikan Sally sebuah roti.
Ya dia masih ingat, Sally menyukai roti dan roti adalah makanan favorit Sally.
"Aku beli semuanya. " penjual roti itupun bahagia karena ada seorang pembeli yang membeli semua rotinya.
"Baik pak akan segera kami selesaikan. "
So Sally pasti menyukai apa yang dibeli oleh Abian.Abian tersenyum, dia berimajinasi bahwa pipinya ini akan dipenuhi dengan air liur Sally karena gadis itu yang terus menerus menciumnya.
"Ambil saja kembaliannya. "
"Terimakasih tuan, semoga tuan mendapat hidup yang bahagia dan pendamping yang selalu mencintai dan setia pada tuan. " Abian mengangguk, ini hari terakhirnya menatap muka Sally.
Sebenernya sih.. Cuman alasan saja, Abian terlalu drama. Kan juga bisa lewat video call saling menatap muka, ya walaupun gak bisa menyentuh seenggaknya rasa rindu untuk lihat muka Sally terobati.
Bener nggak...
Abian menaiki mobilnya, kemudian melaju dengan kecepatan maksimal untuk menemui sang kekasih tersayang.
....
Abian membuka pintu rumahnya, Sally masih belum pulang dari sekolahnya.
Dia meminta gadis itu untuk tinggal bersamanya sampai esok, dan pastinya Ayah bunda mengijinkannya.
Tau sendiri hari ini dia bisa melihat Sally, hari terakhirnya...
Engga juga sih, sebenernya Abian saja yang terlalu drama, toh juga cuman lima hari bukan setahun ya mungkin pola pikirnya berbeda lagi, jika sehari sama dengan 1 abad berarti Bian nya saja yang terlalu over posesif.
"Tuan Abian, nona Sally sudah pulang. " bibi menuruni tangga keluar dari kamar Abian, Abian masih menetap karena dia sedang berganti baju.
"Loh bi roti sebanyak ini dari mana? " Sally mengambil roti dari tumpukan yang diletakkan oleh bodyguard Abian.
"Iya non, itu dari tuan. "
"Dimana mas Bian? " bibi menunjuk pintu gelap itu kamar Abian.
Belum saja bibi memberitahukan Sally berlari menaiki tangga tanpa mengetuk dia membuka pintu kamar Abian.
"Ya ampun!!! " Sally menutup matanya dengan kedua tangannya, Abian tersenyum ke arah Sally.
"Bagaimana? Suka dengan bentuk tubuhku. " Abian menyeringai Sally tetap menutup matanya.
"Pake dulu bajunya! " kata Sally dengan nada merengek.
"Kamu harus lihat, postur tubuhku ini benar-benar banyak diidamkan oleh banyak para wanita. " Sally melepas tangannya.
"Yaudah cari aja yang lain. " sebelum Sally segera keluar dari kamar Abian.
Abian menarik tangan gadis itu, gadis yang ada dihadapannya ia gendong dan dia cium.
"Apaan sih.. "
"Turunin Sally mas! " Abian pura-pura tuli, dia mau lebih lama menghabiskan waktunya untuk Sally hari ini.
Sebenarnya tak sanggup melepaskan Sally dari sampingnya.
Abian membawa gadis itu ke kasur berwarna abu-abu nya.
"Aku mau kamu... "
---
Soooo.... Mau lanjut sampai tamat?
Gaaaasss...Beri dukungan dan jangan lupa komennya...
![](https://img.wattpad.com/cover/275708687-288-k843702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN: sweet but possesive
Ficção Adolescenteapa yang terjadi jika Abian pria tampan dan mapan menyukai seorang gadis lugu siswi SMA. Abian Adhitama, pria Single berumur 25 tahun tampan dan mapan. walau sudah banyak para wanita yang mengejarnya tetap saja tidak ada yang cocok di hati Abian. ...