---------
Seperti perayaan ulang tahun pada umumnya, semuanya berjalan lancar dan menyenangkan terutama banyak temen temen Hyuna dan Yonhee yang datang. Di tambah Jay dan Ni-ki yang ikut meriahkan suasana.
Tepat pada pukul 9 malam semua orang sudah kembali ke rumah masing masing, sesuai dengan perjanjian sebelumnya Yonhee akan menginap di rumah Hyuna.
"Yonhee mau gak?" Ujar Hyuna menawarkan sepotong coklat yang di terima Yonhee dengan senang hati.
"Makasih Una" ucap Yonhee membuat Hyuna tersenyum manis.
Waktu berjalan begitu cepat ditemani canda tawa hingga akhirnya jarum jam bergerak berhenti tepat pada pukul 00:00
"Ayo tiup lilinnya!!!" Seru Hyuna. Kini mereka sedang berkumpul diruang tengah, dengan kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya untuk merayakan ulang tahun Yonhee untuk terakhir kalinya sebelum Yonhee menginjak 16 tahun.
Tepat di saat Yonhee meniup lilin disanalah semuanya berbeda, bahkan Yuri dan Hyuna pun seketika tertidur di tempat.
"Kok mereka tidur?" Tanya Ni-ki heran.
"Eh?!" Panik Jay saat melihat Yonhee yang mulai terlelap.
"Bawa aja mereka ke kamar masing masing" titah Heeseung sambil menggendong tubuh Yuri, begitupun Ni-ki yang menggendong tubuh Hyuna membawa nya kedalam kamar.
Sementara Jay Sendiri ia langsung menggendong tubuh Yonhee dan membawa nya menuju kamar tamu dan merebahkan tubuh Yonhee, Jay
Memperhatikan wajah Yonhee lekat lekat dengan senyuman yang terukir diwajahnya."Gw tunggu Lo besok Nar" ujar Jay sambil berjalan keluar kamar, berharap sebuah keajaiban benar benar terjadi besok.
--------
Cahaya matahari menembus gorden membuat gadis itu membuka matanya perlahan, inilah saat hidup nya kembali di mulai.
Tapi mengapa kamar nya terasa asing? Ia dimana? Lantas ia segera mencari benda pipih sebagai pusat informasi nya.
Kak Yeonjun
| Nama asal: Lee Yonhee
Asal SMA: SMA XXX| Sekarang Lo ada di temen rumah Lo, kemarin abis rayain ulang tahun sorry Kakak sibuk
| Namanya Lee Hyuna, nama ibunya Min Yuri dia temen sekelas Lo, maaf ya.
Gadis itu mengernyit heran, kenapa Yeonjun yang memberinya informasi? Bukannya harusnya Soobin atau tidak anak nya Yeonjun? Namun di saat sedang berfikir sebuah panggilan membuat nya tersadar dari lamunannya.
"Nara ya~ cepet makan, kita kan mau ke sekolah" ucap seseorang membuat Nara berfikir seperti nya dia adalah Hyuna.
"Nee tunggu sebentar" ucap Nara, lalu dirinya beranjak ke kamar mandi untuk bersiap.
Setelah lima menit berselang Nara akhir nya selesai bersiap dan turun ke bawah untuk berangkat ke sekolah nya, namun Nara terkejut saat tiba tiba Hyuna menyuruh nya untuk sarapan terlebih dahulu yang mau tak mau harus Nara turuti.
Tapi kenapa Hyuna sangat mirip seseorang yang sangat Nara kenal? Memilih untuk tidak ambil pusing Nara mulai memakan sarapannya, namun lagi lagi ia terdiam kenapa rasanya tidak asing?
"Kenapa? Itu bukan bikinan Tante, itu bikinan om nya Una" ucap Yuri membuat Nara terkekeh.
"Enak kok Tante" jawab Nara membuat Yuri tersenyum puas, lantas Yuri pergi ke halaman belakang untuk Melakukan sesuatu.
"Una cepet ya sarapan nya kita pergi" ucap seorang pria yang membuat Nara mendongak, namun Nara terkejut bukan main hingga ia terbatuk keras.
"Iya dad, eh Nara kenapa?" Panik Hyuna saat melihat Nara terbatuk sangat keras.
"Eh Nara kenapa? Nih minum" ucap seorang pria lainnya membuat Nara menerima nya dengan senang hati, namun saat ia baru saja minum ia lagi lagi terkejut hingga menyemburkan minuman nya membuat sang pria tersenyum pasrah.
"Astaga pelan pelan sayang.." ucap sang pria membuat Nara terdiam.
"Una pamit sama Mommy gih" ucap Heeseung yang membuat Hyuna beranjak menuju halaman belakang meninggalkan Nara Sendiri.
"Kenapasih?! Muka gw basah!!" Protes sang pria membuat Heeseung tertawa.
"Pfft Bang Jay abis Ngapain" tawa Ni-ki yang baru datang ke ruang makan membuat Jay mendengus kesal.
Jay lantas mengambil beberapa tisu dan membersihkan wajahnya, sementara Nara masih berusaha mencerna apa yang terjadi.
"Wait, gw temenan sama Una dan Una anak kakak?" Tanya Nara kepada Heeseung, membuat Heeseung mengangguk.
"Iya Una anak gw, asalnya gw kaget pas Una bawa Lo ke rumah sampe kemarin malem Bang Yeonjun kesini dia aja kaget karena siklus nya secepat ini" jelas Heeseung.
"Emang berapa taun?" Tanya Nara bingung.
"15 taun" jawab Jay lalu duduk di samping Nara.
"Wait? Secepat itu?" Kaget Nara karena biasanya siklus reinkarnasi cukup panjang.
"Iya, makanya Lo masih bisa liat Kita kan? Walaupun ya umur kita jadi beda" jelas Jay membuat Nara mengangguk paham.
"Jadi Lo harus sopan sama gw karena umur gw sekarang 31 taun" ucap Ni-ki dengan sombongnya.
"Jadi om om aja bangga" ujar Nara melanjutkan makannya membuat Ni-ki mendelik tajam.
"Kurang ajar lu" protes Ni-ki membuat Yang lainnya terkekeh pelan.
"Gw nungguin Lo tau" bisik Jay membuat Nara terdiam.
"Kok nungguin gw?" Tanya Nara bingung membuat Jay tersenyum.
"Lo udah ambil first kiss gw tau" bisik Jay lagi membuat Wajah Nara merona seketika.
"Kita impas kan sekarang? Asal kakak tau, kakak yang ambil first kiss gw dulu" jawab Nara membuat Jay tertawa gemas.
"Dah makan gw anterin kalian ke sekolah" ujar Heeseung membuat Nara mengangguk paham.
"Daddyy, ayok" ajak Hyuna yang baru kembali membuat Heeseung mengangguk paham.
"Ayok Nar" ajak Heeseung membuat Nara berdiri, namun Nara terkejut saat tiba Jay menahan tangannya.
"Nanti pulang gw yang jemput" ujar Jay membuat Nara mau tidak mau mengiyakan.
"Yaudah sana hati hati" ujar Jay sebelum Nara pergi keluar menyusul Heeseung dan juga Hyuna.
"Jadi selama ini lo Nunggu dia bang?" Tanya Ni-ki membuat Jay tersenyum.
"Kalo emang beneran nunggu Nara coba ngaca bang, umur lu udah 34 sementara Nara umur nya 16 taun, jadi sugar Daddy lu bang?" Tanya Ni-ki lagi membuat Jay mendelik tajam.
"Berisik" ketus Jay membuat Ni-ki tertawa.
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic island {ENHYPEN & TXT}
Fantasy#book 4 #lastbook #sequel book Terrible Destiny series Kau tau? Terkadang di balik sebuah keindahan terdapat menyimpan berbagai rahasia kelam yang menyeramkan. Tempat dimana semuanya tertutupi ke egoisan pada penghuni nya yang membawa kehancuran bag...