[13] Who are You? [End]

234 34 38
                                    

--------

Plak

"Akhh anjing sakit Jay!" Protes Sunghoon saat lengan nya merasa nyeri setelah di pukul oleh Jay.

"Lo yang ngadi ngadi dah tau inget kenapa masih manggil om? Mau ngeledek?" Tanya Heeseung ketus yang membuat sang empu hanya cengegesan merasa tak berdosa.

Kini mereka tengah berkumpul di ruang tengah setelah tadi Jake pamit untuk pulang, dan Hyuna sendiri yang sudah beristirahat ke kamar, sementara Sunghoon masih berada di sana dengan embel embel menunggu jemputan supaya bisa berdiam lebih lama.

"Kayak yang gak tau aja Sunghoon gimana" ujar Nara yang membuat Ni-ki mendengus.

"Iya yang tau Sunghoon Nara doang emang" ucap Ni-ki membuat Nara terkekeh.

"Kata Hyuna besok kalian ke museum?" Tanya Heeseung yang di balas anggukan oleh Nara.

"Masuk masuk udah study tour aja gw" ucap Sunghoon mengeluh.

"Yaudah sih Hoon banyak ngeluh lu dari dulu" sinis Jay membuat Sunghoon mendengus kesal.

"Museum apa?" Tanya Heeseung lagi.

"Arboretum flower curse" jawab Nara membuat Heeseung terdiam, kenapa nama nya sedikit aneh?

-------

2 rombongan bus sampai depan museum yang mereka tuju, semua murid lantas turun dari bus masing masing dan berkumpul mengikuti arahan guru masing masing.

Begitupun dengan Sunghoon, Nara, Jake, dan juga Hyuna. Namun entah mengapa Nara merasakan aura aneh disini bisa di bilang sebuah aura kebencian yang sangat kuat berasal dari gedung ini.

"Anak anak ayok masuk" titah salah satu guru yang berstatus penanggung jawab.

Semua murid lantas masuk ke dalam gedung tersebut, tak jarang decakan kagum yang keluar dari mulut sebagian besar murid.

Berbeda dengan Nara yang sudah merasakan aura ke anehan dari gedung ini bahkan cincin yang ia kenakan entah kenapa terasa sedikit panas saat ini.

"Kenapa sih Nar?" Tanya Sunghoon bingung yang melihat gelagat Nara yang aneh sedari tadi.

"Curse.. kutukan ya.." gumam Nara, pantas saja ia merasakan cincin nya yang sedikit panas karena cincin ini sama saja seperti simbol sebuah kutukan tak berujung.

Sementara Beberapa murid melakukan tour berkali kali Nara gagal fokus setelah mendengar sayup sayup suara memanggil nya.

"Here, come inside my world, see everything"

Nara tertegun sejenak, apa tadi? Dunia ku?

Suasana yang awalnya riuh entah mengapa tiba tiba berubah menjadi sunyi, Nara terus terfokus pada sebuah pintu besar.

Nara melepaskan genggaman nya dan berjalan ke depan pintu besar tersebut, ia berdiri di depan pintu yang menjulang tinggi.

"The invitation is calling us"

Sebuah kalimat terukir apik di depan pintu itu, Nara sedikit merasa bingung bahkan kini cincin nya terasa semakin panas hingga bisa membakar kulit nya.

Nara mendorong pintu tersebut dan cahaya menyilaukan menyambut nya, netra nya berusaha beradaptasi dengan cahaya di sekitarnya.

Mulut nya ternganga takjub saat melihat bukit hijau yang luas, Nara melangkahkan kaki jenjang nya dengan berani menelisik bukit itu lebih baik tanpa ia sadari seragam sekolah nya sudah berganti menjadi sebuah gaun putih selutut.

Magic island {ENHYPEN & TXT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang