07 BUKAN JATUH HATI

4 3 0
                                    

Senin pagi adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi para pelajar. Namun beberapa orang membencinya. Arman dan Indah baru tiba di sekolah dan membicarakan Yuri.

"Tidakkah kakak merasa kasihan dengan Yuri? Padahal kakak kan teman sebangkunya. Harusnya kakak berada di sisi teman kakak saat mereka terpuruk." Ungkap Arman

"Setiap orang memiliki standar kehidupan masing-masing Arman, setiap orang juga memiliki sifat yang berbeda-beda, kadang kakak bingung, kakak merasa kasihan padanya tetapi di sisi lain kakak masih ragu." Jawab Indah

"Rasa peduli akan muncul tanpa keraguan kakak, apasih yang sedang kakak ragukan?"

"Entahlah, bukankah itu Yuri, hanya dia yang berambut pirang di sekolah ini." Tebak indah saat melihat Yuri berjalan di depan mereka

"Yuri??". Panggil Arman dan berlari menuju Yuri, hampir sampai, "aduh" Arman tersandung dan terjatuh lagi.

"Arman, apa kau baik-baik saja?" Tanya Yuri

"Wah, akhirnya Yuri peduli denganku yow, tenang aku baik-baik saja, seakan-akan jatuh dan tersandung sudah menjadi kebiasaanku padahal aku tidak menginginkannya." Jawab Arman

Indah datang dan berkata "Lihat laki-laki yang diparkiran itu, namanya Robi."

"Lalu kenapa?" Tanya Yuri

"dia saingan kakak di kelas, tapi kakak berhasil mengalahkannya hingga dia mendapat peingkat kedua dan kakak peringkat pertama." Sahut Arman

Seorang adik kelas datang dengan berlari "Kak Indah dan kak Arman dipanggil ke kantor."

"baiklah, terimakasih, kami duluan ya Yuri." Kata Arman

Yuri berjalan sendirian.

Di parkiran

Robi menyapa pak hans yang baru turun dari mobil, "Selamat pagi pak, mobil yang keren. Apa bapak membeli mobil baru?"

"selamat pagi Robi, memang terlihat baru tapi sudah lama sekali bapak tidak mengendarainya, jadi hari ini bapak mulai membawanya ke sekolah."

Di sisi lain Yuri dihampiri seorang perempuan yang terlihat galak dan menegur Yuri. "Woy, rambut pirang, berani sekali kau mengecat rambutmu, memangnya kau orang luar negeri? Haha Mimpi. Aku saja tidak berani mewarnai rambutku".

Yuri menjawab dengan ketakutan. "A a anu....."

Robi melihat kejadian itu dan menghampiri Yuri dan perempuan galak "Noe jangan ganggu dia, dia anak baru dan sekelas denganku" Tegur Robi

"Oh, jadi anak baru. Pantas saja rambutnya aneh." Pergi meninggalkan Yuri dan Robi

"Jangan di ambil hati ya Yuri, dia memang seperti itu, mari ke kelas bersama." Ajak robi

Yuri mengangguk "Terimakasih" Yuri sedikit melirik sepatu yang dikenakan Noe lalu terus berjalan.

Mereka berjalan menuju kelas, sebelum sampai di kelas Robi bertanya kepada Yuri "Mengapa kau mewarnai rambutmu, itu menyalahkan peraturan"

"Aku tidak mewarnainya, ini rambut asli. Ibuku keturunan Rusia." Jawab Yuri

"Benarkah, jadi kau bisa bahasa Rusia?."

"Tidak, ibu melahirkanku di Indonesia dan tidak pernah mengajariku bahasa Rusia."

Robi hanya mengangguk dan mereka sudah sampai di kelas. Indah dan Arman sudah duduk di kursi mereka, Yuri segera duduk di tempatnya. Yuri terpaku pada mata Indah yang melirik Robi tanpa berkedip. "Ada apa dengan Robi? Apa ada yang aneh dengannya?" Tanya Yuri pada Indah sambil meniru pandangan Indah.

WHAT'S GOING ON?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang