Part 3

2 1 0
                                    

Juan menghela nafas melihat gita yang malah asyik memakan paha ayam itu tanpa memperdulikan dirinya, padahal dia juga mau pahanya digigit lembut sama gita, ehh... juan, " enak? " tanya juan sambil bersedekap dada.

Gita mengangguk menatap juan sambil mengunyah ayam gorengnya, pipinya yang mengembung besar tanpa malu dan sama sekali tak jaim, membuat juan terkekeh gemas, " cantik banget si lo, gue jadi gak percaya kalo semanja lo punya adek " kata juan sambil mengelap tangan gita yang sedikit berminyak karena mengambil kentang goreng.

" aku sayang devan " ucap gita dengan mulut penuh, dan langsung membungkam mulutnya kembali dengan kentang goreng.

Juan terbahak karena tak kuasa menahan kegemasannya pada gita, lalu kembali terdiam ketika pengunjung lain memperhatikan nya bukan dirinya sebenarnya tapi lebih ke gita, menyesal juan menuruti kemauan gita untuk makan di mcd  yang jelas-jelas ramai dan juan benci ketika para lelaki menatap gita gemas, tapi semua itu hilang karena gita dengan semangat nya melahap sampai habis 3 potong ayam meskipun tanpa nasi.

Setelah kejadian gita yang tiba-tiba  ingin pulang saat berjumpa dengan teman-temannya gita sempat diam dimobil dan tak mau berbicara dengannya, dan berakhir di tempat ini, mcd pilihan gita untuk makan sore nya.

" Kenyangg... " ucap gita menyenderkan punggung kekursi dan mengelus perut nya.

Juan mengelus puncak rambut gita, " mau pulang? " tanya juan.

Gita menggeleng, " masi mau jajan " ujar gita dengan suara mendayu.

Juan terkekeh geli melihat gita yang sedang bermanja padanya, "emng duitnya masih ada? " tanya juan

" kan pake duitnya juan " ucap gita polos tanpa dosa.

Juan terkekeh ingin sekali dirinya memiliki gita seutuhnya, " udh sore git " ujar juan memperingati.

Juan terlalu takut jika sampai larut membawa gita pergi, sebab ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri jika dengan gita, ia takut hal yang tidak-tidak terjadi pada gita karena ulahnya, " pulang yaa.. " pinta juan sambil membenarkan rambut gita yang berantakan.

Gita mengangguk lesuh, " tapi beli jajann yaa? " tanya gita dengan raut inginnya.

Juan mengangguk menuruti gita, dan pergi ke supermarket, juan tersenyum dengan tingkah gita yang sangat energik dan berlari kesana kemari memilih snack sedangkan juan membawa troli dan hanya mengikuti gita, ia kembali tersenyum melihat gita yang ikut mengantri didepannya sambil melangkahkan kakinya kekanan dan kekiri mengikuti irama mendengarkan lagu the eve milik exo, sampai pengantre lainnya menatap takjub pada gita yang sangat lincah itu, setelah giliran antreannya gita sedikit bergeser memberikan ruang pada juan untuk maju membawa trolinya.

" adeknya lincah ya mas " ujar penjaga kasir tersebut yang dibalas senyuman oleh juan.

Gita merengut ketika dikatakan adiknya Juan, dengan gerakan cepat ia bergeser mendekati juan dan berdiri didepannya yang otomatis juan mundur memberikan ruang untuk gita, juan tersenyum dan merengkuh pinggang gita dari belakang dengan tangan kirinya.

" totalnya jadi 389.500 mas " juan mengeluarkan kartu debit nya dari dompet nya.

" tebus murah nya sekalian mas, biskuitnya dua 15.000 ribu " ucap kasir itu lagi.

Gita berbalik menatap juan, " mau coklat " pinta gita manja yang diangguki juan.

Tanpa babibu gita mengambil lima batang coklat, lalu kembali berbalik menarik kerah kaos juan agar menunduk dan langsung mengecup bibir itu, tanpa rasa bersalah gita kembali menghadap kasir.

" ja..di tot..alnya 497.500 " kata kasir tergagap setelah menyaksikan adegan drama korea secara live.

" mau dibantu bawa nya mas? " tanya pegawai pria yang dilayar komputer sebelah nya.

" oh boleh mas " jawab juan yang seperti nya tak sanggup membawa tiga kantong plastik penuh, belum lagi gita yang meminta digendong sampai parkiran.

Juan menghela nafas lelah dan gita yang menyadari itu langsung menolah kesamping kemudi, " kenapa? " tanya gita.

" lain kali jangan gitu ya git, cium-cium sembarangan " ucap juan memperingati yang sama sekali tak digubris oleh gita, karena gadis itu telah tertidur dikursi penumpang.

Juan hanya mengantar gita sampai depan gerbang dan barang-barang bawaan dibantu oleh satpam gita, bukan apa-apa juan sudah menawari diantar sampai dalam tapi gita tolak, ia hanya bisa memastikan dari luar bahwa gita telah masuk kedalam dan kemudian pergi meninggalkan rumah gita.

🍭🍭🍭

Gita melangkahkan kakinya memasuki ruang tamu, dengan disambut tatapan tajam oleh sang mama, gita menunduk ditatap ibunya seintens itu, ia meremas rok sekolahnya sampai kusut, tak berani menatap sang mama.

" bagus jam segini baru pulang, jam 6 sore baru pulang? " tanya mama gita.

" jawab gita jangan diem, kamu pasti main sama juan itu kan " bentak mama gita menggema diruang tamu.

Gita menangis sesugukan ketika mamanya membentaknya belum lagi ia akan ditampar, tapi untungnya ayahnya toni menahan tangan hana.

" stop.. biarin gita istirahat " ucap toni menengahi

Tanpa menunggu jawaban mereka gita berlari menaiki tangga, dan sama sekali tak memperdulikan teriakkan ayahnya yang memanggil.

Menangis tersedu-sedu dan berkali-kali menekan dadanya, sampai kantuk menyerang gita yang tertidur dengan seragam sekolah nya.

Hana memasuki kamar gita dan menatap sang putri sendu, berulang kali kata maaf terlontar, dan menggantikan baju tidur untuk gita. Ibu mana yang tega melihat anaknya menangis, meski hana yang keras ia tetap menyayangi gita putrinya kakak dari devan yang manja ini.

















Ada yang mau Juan? Atau mau gita?
Kalo aku mau kamu ajaa:-)

Vote and comment nyaa yukk🍭




Go To Smile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang