Part 19

1 0 0
                                    

Pagi untukmu senyum yang kurindu, suara yang menyejukkan kalbu, dan perhatian tak tau waktu, dimana kamu?.

Matahari sudah datang tapi gita tak mau membuka matanya, suara perempuan menyambut merdu ditelinganya, apakah itu mamanya? mengapa mamanya tak marah-marah?.

" gitaa bangun udh pagi " panggil lina menggoyangkan tubuh gita yang tertutup selimut.

Gita menggeliat kecil mendudukkan tubuhnya perlahan, dan memekik kaget karena lina berada dikamarnya.

" kamu kok dikamar aku, ngapain? " tanya gita panik.

Lina mendengus kesal, " kemar lo? Ngimpi apa gimana si git " jawab lina sewot.

Gita menegang matanya menelisik dan benar saja, ini bukan kamarnya, tangannya meraba badannya kemudian menghela nafas lega dirinya masih berpakaian lengkap.

" juan dimana? " tanya gita tak sabaran.

" juan lagi mas-- "

" JUANNN.... " teriak gita kencang.

" Hiks.. Hiks..  Juaannn " panggil gita terisak.

Lina kelimpungan mengusap bahu gita, " JUAANN " lina menepuk mulutnya kaget karena ikut berteriak.

" Anjing.... " umpat juan menghampiri ranjang yang membuat lina menyingkir.

" ngapain lo manggil gue? " tanya juan pada lina.

" heheheh reflek " jawab lina menyengir menunjukkan dua jarinya.

Juan berdecak kesal, diusapnya lembut wajah bangun tidur gita, sambil sesekali mengecupi wajahnya, lina yang masih disana pun menatap jengah.

" dasarrrr " ujar lina berlalu pergi dari kamar juan.

" fuck you..... " teriak gita.

Lina menegang dibalik pintu, tangannya kembali membuka pintu yang telah ia tutup, " lo ngatain gue gitt.. " ucap lina kesal.

" fuck you... " teriak gita didepan muka juan.

Lina yang menyaksikan itu menelan ludah melihat wajah gita memerah dengan mulut yang terus mengumpati juan, menutup pintu adalah jalan terbaik untuk lina.

" kenapa kayak gini " ujar gita kesal.

" emng mau kayak gimana? " tanya juan santai.

" nanti mama marah, mama nyari aku, mbah uti juga " jawab gita disela tangisnya.

" mereka taunya lo nginep dirumah lina " ucap juan memberitahu.

Gita menggeleng tak terima dengan tangan yang meremas selimut erat, ia tak mau membohongi orang tuanya lagi, sungguh hal ini sangat dibenci oleh mamanya jika tau.

" kamu jahatt.. "

Juan tak perduli gita yang mengatai seperti itu, lebih baik diam dan mendengarkan jika dibalas pasti akan menjadi, juan memilih menggedong gita menuju kamar mandi dan menurunkannya didepan wastafel.

" mandi habis itu makan " ucap juan datar dan berlalu.

Gita mengunyah sarapannya dengan kasar sambil memperhatikan juan yang diam membaca koran, dan gita baru tau jika juan juga senang membaca koran dipagi hari.

" enak? " tanya juan yang diangguki oleh gita.

" iyaaaa " jawab gita malas.

" katanya mau ngajak aku makan red fillet?" tanya gita.

Juan diam fokus pada korannya, jika sudah seperti ini juan sangat membuatnya badmood.

" ihhh nyebelin " ujar gita mendorong piringnya menjauh.

Go To Smile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang