Laila dengan refleks menahan wajah Edward yang mendekat, membuat Edward mengernyit bingung. Keduanya saling menatap beberapa saat, Laila yang masih canggung hingga ragu untuk mengatakan dan Edward yang masih mencerna maksudnya. Sudut bibir Edward sedikit tertarik begitu mengingat sesuatu. Dengan perlahan dia bangkit dari posisinya lalu dengan segera menuju kamar mandi mengambil air wudhu. Dia langsung menyuruh Laila mengambil wudhu juga sambil menunggu, dia merapikan sedikit ranjang yang sedikit kusut karena ulahnya tadi lalu menggelar sajadahnya dan Laila.
Dia sadar Laila terkejut dan agak ragu ketika dia akan melakukan sholat Sunnah. Dia tidak tersinggung ataupun marah. Hanya berusaha menahan diri untuk tidak langsung menyerang istrinya ini begitu mereka selesai melakukan sholat. Sungguh, istrinya adalah hal yang sangat membuatnya berjuang menahan diri.
Mengecup pelan kening Laila, Edward menatap dalam manik indah yang memikatnya sejak pertama kali mereka bertemu. Dia dengan penuh kehati-hatian menyentuh wajah Laila seakan akan itu adalah berlian yang sangat rapuh. Laila masih saja gugup meski tidak segugup tadi ketika dia dengan tiba tiba menyerangnya.
Ketika senyum yang pertama kali di tujukan istrinya terbit, Edward tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengecup pelan kedua mata Laila yang terpejam. Dia menggendong istrinya lalu menidurkannya dengan pelan di ranjang, rambut istrinya yang sangat lembut dan wangi membuatnya terbuai. Cukup lama dia menghabiskan waktu menghirup aroma rambut Laila dan merasa Laila sedikit berkeringat dingin.
Dengan lembut di tatapnya sang istri dimana dia sendiri tidak sadar sedang menatapnya dengan lembut. Jemarinya menyentuh rahang Laila dan membuat tubuh Laila menegang. Matanya saling menatap dengan Laila, mengatakan semuanya lewat tatapan matanya. Matanya berkilat begitu Laila dengan perlahan menyentuh tangannya dan menutup matanya seakan mengatakan padanya bahwa dia siap untuk memberikan haknya.
Edward memeluk Laila begitu istrinya selesai mandi. Kepalanya dia sandarkan di ceruk leher sang istri yang langsung menyamankan posisinya. Laila mengelus lembut rambut suaminya. Keduanya berada dalam posisi tersebut untuk beberapa saat sebelum Laila memutuskan memakai salah satu pakaiannya yang paling di sukai suaminya dan Edward menunggu di tempat tidur. Di sini sudah malam, dan tadi mereka menghubungi rumah dan berbincang dengan kedua anaknya meski hanya Fatimah yang berbicara dan Ghibran hanya tertawa dan berceloteh ala bayi.
Laila bergabung dengan suaminya di tempat tidur, saling menatap dengan penuh damba. Laila mengelus lembut wajah suaminya membuat Edward memejamkan matanya sebelum membukanya dan menatapnya dengan penuh damba, tangannya lalu menekan tubuh Laila merapatkan pada tubuhnya kemudian mendekatkan wajah mereka.
Laila menggeram kecil sambil mendorong pelan Edward yang membungkus erat tubuhnya. Badannya sangat lengket dan pegal, dia ingin membersihkan diri tapi suaminya malah mempersulit seperti ini.
"sebentar lagi, ini masih jam 3", ucap Edward dengan tangannya semakin menekan Laila dalam pelukannya.
Laila menghela nafas lega begitu Edward bangun dan melangkah lebih dulu ke kamar mandi. Menunggu suaminya yang sedang membersihkan diri, Laila mengenakan bathrobe lalu membereskan kamar karena sepertinya mereka akan sholat berdua di sini.
Ini pertama kalinya mereka melaksanakan sholat bersama sebagai pasangan suami istri, Edward selalu menunaikan sholat di luar sedangkan dirinya sholat di rumah bersama Fatimah tentunya.
Edward menyambutnya dengan senyum tersungging di wajah tampannya. Takoa dan sarung membungkus tubuh atletis suaminya membuat wajah Laila merona karena terpesona untuk kesekian kalinya dengan pesona sang suami.
Meski sebenarnya dia selalu terpesona dengan suaminya, ini pertama kalinya dia ketahuan menyimpan kekaguman tersendiri pada Edward, meski itu bukanlah hal yang mesti di permasalahkan. Dia membalas senyum Edward dan keduanya menjalankan sholat Subuh berjamaah lalu mengaji sebelum memulai aktivitas lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mafia [END]✅
Romance🥇niqob (10-08-2021) Laila, gadis yang mengikhlaskan dirinya menjadi tebusan hutang keluarga sang paman yang telah merawatnya sejak kecil. Edward, sang pria blasteran Amerika-Mesir menikahi Laila karena ingin mendapat pewaris. Benar benar kisah yang...