06

92 17 0
                                    

Reyna membuka matanya, ia melihat sesuatu ruangan yang sangat asing, sebuah kamar yang begitu mewah

Reyna membuka matanya, ia melihat sesuatu ruangan yang sangat asing, sebuah kamar yang begitu mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue lagi mimpi ya" tanyanya pada dirinya sendiri

"Awwwwww sakit" jerit Reyna setelah mencubit pipinya

"Huh ternyata bukan mimpi, tapi ini rumah siapa?" Ucap rey sambil bertanya tanya pada dirinya sendiri

Reyna bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar, ia menyusuri rumah tersebut

"Gila ni rumah gede banget, gue nyari pintu keluar aja nyasar" ngomel nya

Brukkkkkkkkkk

"Awwwwwww" jeritnya dengan kencang

Reyna tergelincir karena lantai licin

"Maaf non bibi lagi habis ngepel, nona gapapa" tanya bibi

"Gapapa kok bi, cuman kaki aja yang sakit" ucap reyna

"Biar saya liat non" ucap bibi

"Reyna lo kenapa?" tanya cowok itu dan langsung jongkok menghampiri nya

"Kok lo ada disini?" Tanya rey pada cowok itu ialah Razel

Ia tidak menghiraukan pertanyaan reyna, ia langsung menggendong nya

"Mau ngapain lo" tanya Reyna

"Biar saya aja yang mengurus nya bi, bibi ngelanjutin kerjaan aja" ucap razel kepada bibi

"Baik pak"

"Zel lo mau bawa gue kemana" tanya reyna

"Diem" jawab razel dingin

Razel membawa reyna ke ruangan tamu, ia segera menaruh reyna disebuah kursi panjang

"Awww zel sakit pelan-pelan" rintih reyna sembari memukul pundak razel

"Iya, jangan marah-marah mulu muka lo tambah jelek" ucap razel sembari mengompres kaki reyna

"Yaampun gue cantik-cantik gini dibilang jelek asal lo tau ya banyak yang suka sama gue tau" jawab reyna tak terima

"Kalo banyak yang suka berarti lo udah punya pacar dong?" Tanya razel

"Enggak" jawabnya santai

"Itu tandanya gaada yang suka" jawab razel kesal

"Dih tau apa lo mungkin aja mereka gensi kan" ucap reyna tak terima

"Terserah lo"

"Zel" panggil reyna

"Rumah lo gede banget lo ga takut nyasar apa" tanya Reyna dengan polosnya

Razel geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan Reyna

"Kalo nyasar tinggal buka google maps lah" jawab razel

"Emang bisa ya?"

Seketika razel menyentil dahi Reyna

"Aww sakit" rintih reyna setelah dapat sentilan dari razel

"Lo bukan hanya jelek tapi lo juga bego ya" ucap razel kesal

"Gue ga bego cuman..."

"Terus?" Tanya razel

"Cuman kurang pintar aja" jawab nya santai

"Sama aja"jawab razel tak terima

"Beda"

Razel tak melawan lagi, ia takut ketularan begonya reyna

"Awwww sakit zel lo mau bunuh gue ya?" Ucap reyna sambil memegang kakinya

"Mana ada orang mati gara-gara cuman keseleo" jawab razel kesal

"Siapa tau bisa kan" ucap reyna tak terima

"Terserah lo"

"Udah selesai" ucap razel

"Gue mau ngambilin makanan buat lo" ucapnya lagi

"Zel" panggil reyna

Seketika razel menghentikan langkahnya

"Makasih ya" ucap reyna dengan senyum nya

Razel pun juga tersenyum











Razel & ReynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang