13

57 5 2
                                    

  Jangan lupa vote dan coment nya

Happy reading 🤗

Kini mereka berdua telah sampai di rumah

"Reyna" panggil Diana

"Loh ini Razel kenapa?" Tanyanya lagi ketika melihat wajah Razel yang lebam

"Nanti diceritain tante, aku mau ngobatin dia dulu" ucap Reyna

"Yaudah sana"

Reyna akhirnya membawa Razel kekamar

"Zel, P3k lo dimana?" Tanya Reyna

"Tuh diatas meja" jawab Razel

Ia segera mengambil obat tersebut. Dengan segera ia mengobati nya

"Lo habis pergi sama siapa?" Tanya Razel

"Ga sama siapa-siapa" jawab Reyna yang masih fokus mengobati luka

"Jawab gue dengan jujur Reyna!! Kalo gue ngomong tatap mata gue" bentak Razel

"Lo kenapa si?" Tanya Reyna heran ketika Razel tiba-tiba marah kepadanya

"Gue tanya sekali lagi, Reyna Lo tadi sore pergi sama siapa?" Tanya Razel dengan nada tinggi

Reyna menghela nafas

"Sama Defri" jawab Reyna

"Brengsek!!!"

"Terus, kenapa tu cowo ga nganterin lo pulang?" Tanya Razel lagi

"Dia ada urusan mendadak"

"Cuman ada urusan mendadak, harusnya dia nganterin lo pulang dulu" tegas Razel

"Zel....Udah ah, lagian juga gue ga kenapa-kenapa kok" ucap Reyna

Liat aja gue ga akan ngelepasin tu cowo besok, batin Razel

"Sini muka lo deketan dikit" kata Reyna

Razel langsung mendekat kan wajah nya

"Awwwww" pekik Razel

"Lo ngobatin nya bisa pelan-pelan ga si, lo ada dendam tersendiri ya sama gue" lirih Razel

"Diem"

Reyna tetap melanjutkan aktivitas nya mengobati Razel. Dan kini jarak wajah mereka hanya beberapa senti

Cup

Seketika tubuh Reyna menegang setelah Razel mencium bibirnya sekilas

Reyna langsung mendorong tubuh Razel dengan kasar

"Lo apa-apaan sih zel"ucap Reyna

"Obatin tuh lukanya sendiri" ucapnya lagi langsung meninggalkannya

Brakkkkkk

Reyna menutup pintu dengan kencang

"First kiss gue" lirih Reyna ketika memegang bibir nya

Manis, batin Razel

-------------

"Pagi mah pah" ucap Razel ketika melihat orang tuanya sedang sarapan

"Reyna mana mah?" Tanya Razel

"Udah berangkat" jawab Diana

"Yaudah aku berangkat dulu mah pah" ucap Razel dan langsung menyalami kedua orang tua nya

"Ga sarapan dulu?" Tanya Diana

"Dikampus aja mah" jawab Razel

---

"Rey" panggil Dinda

"Apaan" jawab Reyna yang masih fokus menatap bukunya

"Lo sama Defri udah ada kemajuan belom?" Tanya Dinda

"Kemajuan apanya?" Tanya balik Reyna

"Pacaran lah" ucap Dinda kesal

"Enggak" jawab Reyna santai

"Yaampun kal__" ucap Dinda

"Rey, Razel berantem sama Defri dibelakang kampus" potong Dirga yang tiba-tiba datang dengan ngos-ngosan

Reyna membelalakkan matanya setelah mendengar Dirga. Tanpa aba-aba Reyna langsung lari ke belakang kampus

"Razel!!!!!" Teriak Reyna dan langsung melerai mereka berdua

"Lo ngapain disini?" Tanya Razel ketika Reyna melerai mereka

"Udah" jawab Reyna singkat

Razel menatap Reyna. Ia melihat wajahnya yang begitu khawatir

"Lo hari selamat" ucap Razel kepada Defri

Razel meninggalkan Defri dan menarik tangan Reyna

"Zel, awww sakit" Ucap Reyna melepaskan tangannya dari tangan Razel

"Maaf" lirih Razel

"Masuk" ucapnya lagi ketika membuka pintu mobil

"Engga" jawab Reyna

"Masuk Reyna!! Jangan bikin gue tambah emosi" bantah Razel

Reyna langsung menuruti perintah Razel

"Zel" panggil Reyna

"Apaan"

"Dimobil lo ada P3k ga?" Tanya Reyna

"Kenapa? Lo mau ngobatin gue lagi. Hobi banget" jawab Razel

"Cepetan ga usah banyak bacot" kata Reyna

Razel pun langsung mengambil obat, dan menyerahkan nya

"Lo jangan berantem lagi, muka lo tambah ga keliatan gara-gara bonyok, gue juga ga mau lo kena masalah dikampus. Ingat lo itu udah semester akhir, kalo ga lulus gimana. Kalo ada masalah selesaiin baik-baik jangan kek anak kecil" omel Reyna yang masih mengobati Razel

"Udah ngomelnya?"

"Udah"

"Yaudah kalo gitu kita jalan" ucap Razel

"Kemana?" Tanya Reyna

"Ikut aja"

Razel melajukan mobilnya ke suatu tempat. Selama perjalanan Reyna hanya sibuk memainkan handphone nya

Tiba-tiba ada panggilan masuk di handphone Reyna. Razel refleks melirik hp cewe itu, siapa yang sedang menelpon calon istrinya

Razel melihat tertera nama Defri disana, dengan kasar Razel merampas handphone Reyna dan membuang nya ke jalanan

"Razel!!!!!!" Teriak Reyna

"Lo apa-apaan sih teriak-teriak, pecah telinga gue denger suara cempreng lo" jawab Razel

"Hp gue kenapa lo buang!! Disana banyak yang penting" omel Reyna

"Yaudah, entar beli lagi"

Razel & ReynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang