Grace's Angels 29

11 5 1
                                    

Hai apa kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu ya. Lagi PPKM drumah aja, jangan kemana-mana oke?

Stay safe and healthy

Happy Reading-!

∘˚˳°☆゚.*・。{ Grace's Angels }。・*.゚☆°˳˚∘

Grace's Angels 29

Sekarang hari Jumat, pagi ini Grace berangkat bersama H, Nara dan Ra dengan berjalan kaki. Jean sudah pergi sejak pagi sekali, ketika Grace bertanya pada Ra kemana Jean pergi ia hanya tersenyum tipis tanpa menjawab. Ya, memang terkadang Jean tidak pulang bersama mereka, atau terkadang pergi saat sore entah kemana. Tapi, tetap saja, sekarang kan baru pukul enam dan dia sudah pergi. Grace penasaran, tapi belajar dari pengalaman kemarin ia memutuskan untuk tidak ikut campur.

"Grace, temenin gue sarapan."

Dan karena itulah sekarang ia berada di kantin, walaupun masih pagi sudah cukup banyak orang yang berada di kantin. Penjual maupun murid yang sibuk sarapan, atau sekadar ngobrol.

Ia sudah sarapan di rumah dan memilih untuk memperhatikan sekitar saja, ia menyesal tadi tidak membawa buku sejarah supaya ia bisa baca-baca dan tidak kebosanan seperti saat ini. Anye sendiri sedang asik dengan bubur di mangkuknya, ia bilang tadi ia tidak sempat sarapan karena terburu-buru. Padahal, mereka tidak ada ulangan harian atau pelajaran dengan guru galak hari ini.

Saat sedang melihat ke arah pintu masuk kantin, ia cukup terkejut ketika mendapati Jean sedang berjalan juga menuju kantin. Tapi ia tidak menyadari kehadiran Grace di sana, baru saja Grace ingin menyapa ia langsung mengurungkan diri. Jean tidak sendirian.

Di sebelah cowok itu berjalan bersama ke arah kantin, seorang perempuan yang ia kenali sebagai kakak kelasnya. Jess. Perempuan yang beberapa kesempatan lalu pernah berbicara padanya. Ia juga pernah menolongnya sekali di toilet. Perempuan yang Anye suruh untuk ia jauhi.

Jess sedang menggenggam tangan Jean, ia tersenyum senang dan berbicara dengan riang. Tapi, ekspresi Jean terlihat datar, ia hanya mengangguk beberapa kali. Ketika mereka sudah memilih tempat duduk, posisi Jean kebetulan berhadapan dengannya dan mereka terpisah empat meja. Ketika itu pandangan mereka tak sengaja bertemu, ia mendapati raut kaget dari wajah Jean. Hanya sekejap sebelum akhirnya cowok itu kembali menetralkan ekspresi wajahnya.

"Yuk, balik kelas."

Karena sibuk memperhatikan sekitar, ia tidak menyadari kalau Anye ternyata sudah selesai makan. Grace mengangguk singkat, dan menyusul langkah Anye kembali ke kelas.

Sekarang, ia benar-benar penasaran.

Apa hubungan Jean dengan Kak Jess?

Ketika jam istirahat tiba, Anye dan Grace memilih berada di kelas. Mereka tak sendirian karena tiba-tiba H berjalan masuk ke kelas ketika kelas tersebut sepi. Jadilah mereka duduk bersama sambil memakan camilan yang H beli dari kantin. Anye dan H bercakap dengan akrab seakan mereka sudah lama kenal, tak perlu heran itu karena H dan Anye mempunyai hobi yang sama. Nonton drama, nggak hanya sinetron Indonesia tapi juga drama Korea.

Beberapa menit kemudian, Ra datang menyusul. Ia sempat adu ledekan dengan H yang berakhir mereka kejar-kejaran di kelas, sampai Anye harus mengomel. Setelah itu baru mereka mau duduk dan sibuk ngobrol membahas film dan sebagainya.

Mereka berdua baru beranjak pergi ketika bel istirahat selesai berbunyi. "Yang bener belajarnya," H menepuk puncak kepala Grace dua kali sebelum pergi.

"Hari ini kita akan kedatangan tamu sekolah, nanti kalau kalian sudah selesai langsung pulang ya." Bu Dewi yang mengajar bahasa Inggris hari itu mengakhiri pelajaran dengan pesan. Murid X IPS 3 mengucapkan salam kemudian Bu Dewi meninggalkan kelas.

Hari itu, Grace mengira semua akan berjalan seperti biasa sesudahnya. Namun, ternyata ia salah. Ketika bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, Grace sedang membereskan alat tulis dari meja ketika ada suara ribut-ribut dari luar. Anye juga menghentikan kegiatan memasukkan bukunya dan ikut menyimak, ketika murid-murid yang lain mulai beranjak secara buru-buru keluar kelas—terutama anak perempuan—Anye ikut memasukkan buku dengan cepat.

Grace sebenarnya tidak mau terlalu tahu tentang apa yang terjadi, ia lelah dan hanya ingin pulang saja. Tapi, ketika ia sedang memakai tasnya, Anye menarik lengannya untuk mengikuti murid-murid lain yang ternyata menuju kantin.

Perasaan Grace mengatakan kalau sebaiknya ia menjauh dari kantin, ia merasa kalau sebaiknya ia tidak terlalu dekat dan tidak terlalu mencari tahu. Ia merasakan perasaan yang sudah sejak lama ia rasakan. Takut. Padahal ia sendiri belum tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya sampailah mereka di kantin, ruangan kantin sudah ramai oleh murid-murid yang mengelilingi beberapa orang. Mereka membentuk lingkaran dan di tengahnya ada... Jean dan H.

Mereka berdua tidak sendirian saja, ada Jess dan satu orang laki-laki yang juga berada di lingkaran tersebut.

Jess menggeram kesal, ia menyentak laki-laki lain yang tak Grace kenali itu dan berdiri tepat di hadapan Jean. Matanya menatap tajam, sambil mengarahkan telunjuk ke dada Jean ia berseru.

"Lo pikir gue nggak tau, lo cuma anak yatim piatu! Nggak usah belagu!"

Nara muncul dari dalam kerumunan, ia merangsek masuk. Ia kentara sekali kesal, di sebelahnya Ra juga memasang ekspresi yang sama.

"Lo ngapain sih Jess? Jangan bilang lo begini gara-gara Jean nolak lo?" H bersedekap, ini sudah menyangkut topik yang tidak bisa ia tinggal diam. "Lo diem ya! Kita nggak ngomong sama lo, anak haram!" sentak cowok asing itu kasar.

Jean mengepalkan kedua tangannya dengan erat, cowok itu sudah kelewat batas. Jean mendorong Jess menjauh dan menyergap cowok tersebut. Ia mencengkeram kerah kemeja pemuda itu yang tak membiarkannya begitu saja, cowok itu balas mencengkeram kerah kemeja Jean dan melayangkan satu pukulan telak ke pipi cowok itu.

"Cukup! Jauhkan tangan kamu dari anak saya!"

Bentakan keras dari kepala yayasan membekukan seluruh penjuru kantin, semua siswa-siswi yang sedari tadi memperhatikan seketika terdiam. Bahkan Pete yang langsung berjalan mundur menjauhi Jean. Jessica yang sama sekali tidak membayangkan hal itu memucat.

"Apa begini kelakuan kalian?" Pak Adhi—kepala yayasan SMA Pelita—bertanya pada semua orang. Ketika ia tidak mendapatkan jawaban, ia menunjuk pada cowok asing itu, dan juga Jess. "Kalian ikut ke ruangan saya, yang lain bubar!"

Anye mengeratkan pegangan tangannya pada Grace ketika Grace ingin melangkah mendekati Jean dan yang lainnya.

"Jangan ke sana," katanya sambil menggelengkan kepala, "tapi—" Grace menggantung ucapannya. Ia ingin berada di samping mereka, hanya sekadar hadir meski ia tidak tahu apakah itu akan berarti bagi mereka. Ya, ia tahu sebaiknya tak mendekat, mendengarkan perkataan Anye dan hanya melihat dari jauh, tapi ia tak bisa diam saja dan melihat.

Pak Adhi mulai berjalan diikuti oleh Jean, Ra, H, dan Nara. Kemudian di belakang mereka ada Jess dan Pete yang berjalan sambil menunduk. Grace melepaskan tangan Anye dan menyusul mereka, ia mengabaikan panggilan Anye. Satu hal di benaknya saat ini adalah untuk memastikan Jean dan H baik-baik saja. Terutama, H.

To be continued...

- 24 July 2021 -

Grace's AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang