Part 9: A(nother) Son

2.6K 254 31
                                    

"Hari ini yang nganterin rame, ya?"

"He he iya, Dok. Nih dua bocil ribut mulu dari tadi Pagi pengen ikutan ke sini, padahal saya udah punya rencana sendiri pengen kencan berdua sama Bunda mereka habis periksa"

"Ih! Berisik aja deh aki-aki" dengus Frank sebal setelah mendengar ucapan Ayah nya tadi

"Kakakkkkk" New menggelengkan kepala, menegur si tengah tanpa kata, melihat Frank yang hanya menyengir membuat semua orang yang berada di sana tertawa.

Sembari mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan USG, Dokter James mengingat-ngingat kembali kejadian lucu yang pernah terjadi pada salah satu Pasiennya ini.

"Frank...Frank...kamu jadi ingetin saya waktu masih di dalam perut Bunda kamu dulu. Ayah mu selalu protes, katanya 'Dok, kenapa ya anak saya yang ini seneng banget nendang atau ninju muka saya? Kayak nggak ada baik-baiknya gitu'. Makanya waktu kamu lahir, saya yang lihat kamu pertama kali sampai kaget, kok jadinya mirip Ayahnya banget?"

"Iya kan, Dok? Jadi kayak kembar beda umur" celetuk Pluem dan dipelototi sebal oleh sang Adik

"Ya gimana ya, masa mau mirip anak tetangga, Dok?".

Dokter James terkekeh akan kalimat yang diucapkan Tay. Ia melumuri gel di permukaan perut buncit New sembari mendengarkan pertengkaran kecil yang terjadi antara Ayah dan anak tadi. Mengenal Keluarga Vihokratana selama tujuh belas tahun, harus diakuinya bahwa mereka adalah Keluarga yang harmonis. Ini seperti mereka memang telah ditakdirkan untuk menyatu di bawah atap rumah yang sama.

Ia yang telah menangani New sejak kehamilan Pluem dan Frank, maka dirinya sedikit banyak tahu mengenai apa yang telah dilewati oleh Pasangan Suami-Suami itu. Dokter James masih ingat betul bagaimana senyum dan tangis menghiasi wajah tampan keduanya selama masa kehamilan dan kelahiran.

Menurutnya Tay adalah sosok Suami yang sangat perhatian dan siaga, juga sedikit protektif, tak satu pun periksa kandungan dari anak pertama sampai yang sekarang pernah dilewati oleh Pria tampan itu, berbagai pertanyaan sudah pernah ditanyakan kepadanya; dari yang normal sampai yang aneh-aneh sekalipun.

Sedangkan New, nampaknya ia tak pernah keberatan dengan segala tingkah Suaminya. Di mata Dokter James, sosok yang tengah mengandung tujuh bulan itu adalah orang yang tenang namun begitu perduli terhadap Keluarganya, terlebih pada anak-anaknya. Ia masih ingat bagaimana semangatnya New saat mengikuti parenting class, juga bagaimana dia selalu tak pernah melewatkan tumbuh kembang anak-anaknya.

Bahkan Dokter Anak yang juga telah menjadi langganan Pasangan Suami-Suami itu memberikan jempol sebagai apresiasi bagaimana keduanya merawat anak-anak mereka. Dan nampaknya apa yang telah mereka berikan untuk Pluem juga Frank memang tidaklah sia-sia. Ia selalu senang setiap kali melihat mereka berempat bersama seperti ini.

"Oke, sekarang mari kita lihat apa yang dilakukan si Adek di perut Bundanya" ujaran Dokter James tadi berhasil merubah keributan menjadi keheningan dengan begitu cepat. "Nah itu si Adek tuh. Walah lagi bobok sambil senyum dia"

"Senyum karena tahu yang ngunjungin hari ini banyak ya, Dok?" tanya Pluem semangat dan dibalas anggukan serta senyum oleh Dokter Kandungan itu

"Untuk berat dan pertumbuhan Adek di sana baik dan normal"

"Kalau keadaan Suami saya gimana, Dok?"

"Semuanya baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Tay. Hanya saja harus selalu ingat ya, jangan terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis, walaupun saat ini berat badan New masih normal, tapi harus tetap dijaga jangan sampai kebablasan. New tahu kan apa akibatnya kalau sampai terjadi?"

The VihokratanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang