Tay tersenyum ketika kenangan masa lalunya bersama sang Suami kembali dalam ingatan. Saat itu New masih berstatuskan sebagai Junior nya di Kampus, mereka pertama kali bertemu saat masa OSPEK.
***
Bagi seseorang yang tadinya tak percaya dengan istilah cinta pada pandangan pertama, Tay nyatanya telah jatuh dalam pesona akan senyum indah milik seorang New Thitipoom, namun ia terlalu cupu untuk mengutarakan cinta, maka hubungan mereka hanya berlanjut sebagai teman saja; sebatas senior dan junior sampai ia lulus Kuliah saat itu.
Jika saja Jumpol tak memberitahunya bahwa sang pujaan hati telah mempunyai Kekasih, malam itu Tay mungkin tak akan pernah datang ke rumah New di saat hujan lebat dan meminta Pemuda berkulit putih itu untuk menjadi Suaminya. Ia tersenyum mengingat bagaimana terkejutnya New pada malam itu.
"Putuskan kekasihmu dan menikahlah denganku"
"HAH?".
New masih tak percaya dengan kalimat yang tadi terlontar dari Persona di hadapannya ini. Seumur-seumur mengenal Tay, ini yang pertama kalinya ia melihat ekspresi serius dengan intonasi suara penuh keyakinan dari Pemuda itu. Mereka bahkan terdiam sejenak di depan Pintu, terlalu kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
Menyerahkan segelas coklat hangat untuk Tay yang kini masih terlihat sedikit mengigil dengan selimut tebal di tubuhnya, New mengambil tempat di sebelah Pria itu, lalu membantunya mengeringkan rambut yang basah dengan handuk di tangan.
"Ya ampun Kak, kenapa hujan-hujanan, sih? Ntar pilek, loh" katanya khawatir, sementara kepalanya masih sibuk mencerna setiap kata yang dilontarkan Tay tadi.
Sejak pertama kali mereka bertemu, New sebenarnya tak terlalu suka dengan Kakak tingkatnya itu. Menurutnya Tay orang yang cukup angkuh, tidak terlalu banyak bicara dan selalu mengerjainya. Ia bahkan pernah dibuat menangis di malam Diklat ketika Tay menguncinya sendirian di dalam ruang Prakter Fisika yang tak lagi terpakai.
Walaupun malam itu teman-temannya mengatakan bahwa ia beruntung karena menjadi satu-satunya Peserta yang 'diselamatkan' dan dipeluk oleh Kakak Tingkat mereka yang paling Populer di Kampus, tetap saja New masih merasa kesal dengan Tay, dan hal itu terus berlanjut selama Satu Semester, begitupun dengan Pria berkulit tan itu yang masih berusaha untuk terus memperbaiki hubungan mereka.
Sampai pada akhirnya New luluh juga dengan segala perjuangan Tay yang tanpa menyerah terus berusaha mendekatinya. Mereka lalu sepakat menjadi teman, teman yang sangat dekat; ke mana-mana selalu bersama, telfonan dan sms-an setiap hari, dan di mana ada Tay maka ada New juga di sana.
"Pacaran ya lu berdua? Nempel mulu kek cicak"
"Nggak, anjing! Temen, doang!".
Pertanyaan yang akan dibalas dengan jawaban itu bunyinya semakin terdengar monoton hingga orang-orang di sekitar mereka memilih untuk berhenti bertanya setelah hampir dua tahun lamanya. Namun itu semua tak menghentikan kebingungan mereka dikarenakan setiap kali seseorang mendekati Tay, maka dia akan menjawab. "Oh maaf, aku sudah punya Pacar, namanya New" padahal keduanya selalu mengaku hanya sebagai teman.
"Jadi kalian tuh temenan apa pacaran, sih sebenernya?".
— Jangankan kalian, aku pun bingung dengan hubungan tidak jelas ini. Setidaknya itu yang selalu New jawab di dalam hatinya.
Ketika New mulai jengah dan kecewa dengan setiap jawaban Tay yang itu-itu saja, di satu sisi Tay pun mulai resah dengan keinginannya yang semakin kuat untuk mengikat New dalam status Pacaran, namun perasaan teman dekatnya yang ia anggap terlalu abu-abu membuat ia memilih untuk mundur bahkan sebelum mencoba. Hingga datanglah hari itu, hari di mana ia yakin untuk menjadikan New sebagai Pasangan sehidup-sematinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vihokratana
Historia CortaNew yang pengen nambah anak, Tay yang iya-iya aja, Pluem yang udah pasrah, Frank yang menolak keras dan Nanon yang telah bersiap menempati 'rumahnya'. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?. Yuk, intip kisah kasih Keluarga Vihokratana dalam menyam...