B-bride 07 | [Bajaraka garda terdepan]

36 7 0
                                    

Berapa abad pembaca setia ga ketemu mas Baja?

Tau deh ada yg masih nungguin atau udh pd minggat

enjoy reading, okay?

__

Eyang putri mengurut pelipisnya yang mendadak pening.

Cucu dan anak perempuannya ini sama kerasnya dalam mengambil tindakan, selalu memikirkan peluang untung terlebih dahulu tanpa berpikir bahwa rugi bisa menghampiri orang sekitar, macam sekarang ini. Cucunya yang kini mulai menginjak umur 27 tahun diharuskan menikah jika memang tidak ingin meneruskan tahta yang dimiliki oleh Romonya sendiri. Takdir yang menjadikannya seorang anak kedua laki-laki dari 3 bersaudara membuat Bajaraka menjadi kandidat pas untuk dijadikan penerus Adiwilaga selanjutnya, sesuai unjuk sepakat para tertua terdahulu. Terlalu tidak masuk akal jika anak kedua diharuskan menjadi penerus padahal terdapat anak pertama laki-laki yang memiliki hak dan pantas untuk mendapatkannya daripada Bajaraka sendiri. Dan dari pemikirannya yang memikirkan hak sang kakak tentang hak kepemilikan yang lebih pantas didapatkan oleh beliau, membuat Bajaraka menukar kesepakatan dengan sang Romo yang disetujui oleh beliau namun dengan cetus syarat diberikan oleh Nyai Rantih.

Bajaraka menyetujuinya selagi syarat tersebut memberikan keuntungan atas keinginan yang menginginkan Hestamma Jagat Adiwilaga menjadi penerus Romo selanjutnya. Karena lebih hak dan pantas beliau dapatkan daripada dirinya sebagai anak kedua.

Nyai Rantih tentu senang mendengar salah satu anaknya yang telah memiliki kemapanan secara fisik dan finisial tidak membuang waktu untuk segera menikah. Beberapa wanita dicetuskan padanya sebagai objek pemilihan atas sosok seperti apa yang diinginkan oleh Bajaraka sebagai calon pendamping. Semua-muanya cantik dan menawan, garis keturunan yang dimiliki pun tercatat jelas, bahkan ada beberapa yang memiliki garis keturunan yang sama sepertinya namun dari sanak saudara jauh.

Tentu bagi Bajaraka yang minim pengalaman tentang wanita tidak terlalu memusingkan atas rekomendasi Nyai Rantih, sehingga dengan segenap kepatuhan dirinya sebagai anak-Bajaraka menyerahkan keputusan hak memilih diberikan pada Nyai Rantih sendiri, namun harus bisa menyeimbangi komunikasi dengannya, itulah ajuan yang ia berikan pada Nyai Rantih.

Hingga wanita terpilih yang menurut Nyai Rantih cocok mengimbangi komunikasi dengannya tentulah wanita dengan garis keturunan sama sepertinya namun dari sanak saudara yang jauh.

Kiara Aditama Pramudya. Wanita terpilih yang katanya cocok dengannya sebagai pendamping. Bajaraka tidak mengeluarkan pendapat apapun, terlebih ia hanya patuh karena tak ingin memperpanjang apa yang awalnya menjadi keinginannya.

Perkenalkan lalu pertunangan yang terjalin membuat keduanya sering kali menghabiskan waktu bersama kala sibuk menepikan kegiatan mereka. Bukan untuk menjalinkan keharmonisan hubungan diantara mereka, lebih kepada Bajaraka memiliki waktu bersama Kiara sebab pesuruh yang diberikan Nyai Rantih akan membangunya suatu hubungan lebih erat lagi.

Hubungan pertunangan mereka masih berjalan tenang sampai kurun waktu 2 tahun lamanya, terlebih memang Kiara masih memiliki tanggung jawab atas masa kontrak yang tidak diharuskan memiliki hubungan resmi selama kontrak masih berjalan. Pihak keluarga menghargai itu, karena memang dengan cara seperti itulah Kiara selama ini bertahan hidup.

Hidup Kiara tidak serta merta mudah karena memiliki setetes darah yang sama dengan Bajaraka. Wanita yang memiliki paras ayu tersebut lebih memilih merakit hal sulit demi berdiri pada kaki sendiri walau pihak keluarga bisa menyongkong kemudahan dapat ia rasakan selama menjalani masa gadis. Tetapi tidak. Wanita mandiri sepertinya memilih menepi demi masa depannya sendiri, lalu sebagai bakti abdi dari kebaikan yang diberikan pihak kerajaan terhadapnya, Kiara tidak kuasa menolak sebuah pinangan terhadapnya selagi memang baik untuknya.

Life Becoming Bride of Bajaraka|| On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang