Harusnya Syehna masuk penjara usai menabrak seorang wanita dalam keadaan mabuk hingga membuat sang korban tewas selepas satu minggu dalam masa kritisnya..
Syehna sudah pasrah pada takdir karena bagaimanapun apa yang ia perbuat harus mendapatkan pert...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
↑ *gambar diatas ilustrasi kedekatan Syehna sama sahabatnya— Niccolo Hibbert
Nah aku tepat janji kan? Ramaikan setiap paragrafnya yaaa..
Target : 300 Vote 200 komen aku kasih dobel lagi
____
Sedari tadi Syehna berusaha mengabaikan kehadiran Niccolo demi kelangsungan suasana hatinya yang bisa saja hancur dalam sekejap. Namun Syehna juga sadar mengabaikan satu sosok dihadapannya apalagi sampai menganggapnya tidak ada adalah hal yang cukup mustahil lantaran dialog demi dialog pria itu layangkan tanpa berniat untuk menutup suara.
“So you were forced to be with that guy?” Niccolo kembali memastikan seraya memakan buah hasil potongan yang Syehna kupas.
Untuk yang ke 3 kali pria berpiercing itu menanyakan hal serupa dalam kurun waktu 15 menit. Syehna sebenarnya sudah cukup muak berada dalam satu ruangan dengan Niccolo tapi apalah daya jika ia memilih abaikan maka tidak menutup kemungkinan pria itu akan kembali menagih rasa ingin tahunya tentang muasal Syehna terikat dengan Bajaraka.
“Come on, Nicolo, don't ruin my mood!"
Raut wajah Niccolo berubah serius dengan tubuh yang menjadi tegak dalam duduknya. “I'm just asking, bitch. It's not nice to misbehave with a guest!”
Jangan mudah percaya akan perubahan ekspresi wajah seorang Niccolo dalam berbicara, semuanya manipulasi yang bisa menipu siapa saja dalam sekali lihat. Menjadikan lawan bicara yang ia inginkan menjadi berada dalam kendalinya dan menjawab segala keingintahuannya akan suatu hal, membuatnya bisa bersikap sedemikian rupa dalam mengelabui. Tak heran banyak wanita terjerat begitu mudah pada pesona Niccolo juga pembawaan yang pria itu terapkan.
Tapi sekali lagi Syehna tekankan. Jangan percaya dengan Niccolo, apapun situasinya.
Malas berdebat apalagi membuang tenaganya dengan sia-sia hanya demi menanggapi seorang Niccolo tentu tidaklah mendapat keuntungan. Sebab Syehna lebih memilih membawa potongan buah juga sayur yang telah ia bersihkan pada wadah dan memberikan sentuhan akhir dengan dressing salad sebagai toping sedap pada hasil mahakarya miliknya.
Niccolo tidak berhenti sampai sana dalam mengacaukan hari Syehna yang temeram, sebab pria itu malah meninggalkan potongan buah yang sedang dinikmati beralih ikut menyuapkan salad Syehna saat hendak gadis ini masukkan pada mulutnya menjadi masuk pada mulut Niccolo. Tentunya dengan Niccolo yang mengambil alih stir gerak tangan Syehna menuju dirinya.
