pembuka

757 432 309
                                    

Blurb :

Tangis mulai mengisi penuh gema ruangan, mata Syehna berkaca akan sarat ketakutan serta gugup yang bersamaan. Dua manusia senja di depan sana memeluk saling menguatkan dengan air mata kepedihan mengucur keluar karena adanya perpisahan.

Di antara empat orang asing di hadapannya, Syehna gemetar ketakutan akan tindakan cerobohnya yang menimbulkan kekacauan hingga menjerat perpisahan secara paksa seperti ini.

Emosinya yang kala hari itu tidak bisa ia kelola dengan baik menghasilkan petaka hingga membuat nyawa seseorang melayang karenanya. Sungguh Syehna terlampau takut berada pada situasi seperti ini, sorot mata yang terpancar tidak bisa menutupi rasa bersalahnya terhadap sesuatu yang telah ia perbuat.

Gulir matanya beralih dari sepasang paruh baya pada pria tegap yang kini menatap kosong akan situasi kepedihan ini. Syehna tidak tahu apakah ada dendam setelah ini terhadap dirinya dari pria pasangan sang korban, ataukah hukuman tidak lah pantas ia terima karena kejadian ini menghantarkan satu nyawa melayang begitu saja. Lantas Syehna sekarang harus bagaimana, Tuhan?

Dapat Syehna lihat Ibu dari pria itu berjalan mendekati sang anak setelah melepaskan diri dari bekap penenang sang suami terhadapnya, memaksa tubuh tegapnya itu agar masuk kedalam pelukan hangat seorang ibu sebagai penenang atas segala hal yang terjadi.

Sing ikhlas to Mas ...,” Kalimat singkat yang berisikan penenang tidak serta merta membuat pria itu meluruhkan kepedihannya begitu saja, wajah tegasnya masih kokoh mempertahankan ekspresi kosong tanpa emosi sedikitpun— sekalipun sapuan tangan berhasil pria itu dapatkan dari uluran tangan sang ibu pada punggung lebarnya.

“Ibu tidak tahu, setelah ini harus bagaimana menangani rasa malu terhadap keluarga besar Ayahmu atas batalnya rencana pernikahanmu ini.” Syehna paham maksud dialog yang disampaikan beliau, seolah setiap kalimatnya mengandung penegasan atas hal merugikan yang ia dapati kedepannya, dan hal ini disebabkan oleh kecerobohan Syehna sendiri.

Bertemu. Pandangan mata mereka beradu tatap dengan tepat. Syehna buru-buru menundukkan pandangannya dengan tangan saling bertaut gemetar atas tatapan tajam yang baru saja dirinya terima.

Syehna masih merasa sorot mata pria itu menghujam tanpa beralih kepadanya, dan Syehna semakin dibuat ketakutan saat satu dialog kata berhasil keluar dari sepasang bibir tebal milik pria itu.

“Ibu tenang saja. Kita tidak akan menanggung malu, pernikahan ini akan tetap berjalan sebagaimana semestinya.”

Rantih mengurai bekapan miliknya pada sang anak—— menatap heran dengan sepasang matanya yang masih memerah. “ Apa maksudmu, nak?”

“Pernikahanku akan tetap berjalan dengan nona itu sebagai ganti pengantin wanitaku!” tegas pria itu dalam berucap, membuat Syehna mau tak mau kembali mengangkat wajahnya dan menatap terkejut akan penuturan yang baru saja ia dengar.

“Bang, maaf, gue siap di penjara asal tidak dengan——”

“Saya tidak meminta pendapatmu! Disini, saya yang paling dirugikan bersama keluarga, baik buruknya keputusan saya, hanya saya yang pantas memberikan keputusan itu terhadapmu!” tekannya tanpa sudi menerima bentuk sanggahan ataupun protes dari Syehna.

Rasa bersalah Syehna meluap begitu saja tergantikan rasa bingung atas situasi yang tidak sesuai prediksi hukuman atas kecerobohan dirinya.

Semakin dibuat tidak berdaya saat ternyata pria yang baru saja kehilangan calon pengantinnya ternyata bukanlah orang sembarangan, bahkan pamannya yang statusnya seorang prima hukum tidak memiliki kekuatan untuk mengajukan pembelaan atas apa yang menimpanya.

Bagaimana jadinya kehidupan bebas Syehna jika sebuah pilihan tidak dapat ia peroleh, lalu akan semembosankan apa hari-hari Syehna setelah statusnya berubah menjadi calon pengantin dari Bajaraka Bratadikara Adiwilaga? Pria otoriter yang teratur akan segala kepimpinannya, teguh dalam pendirian namun minim dalam menarik senyuman.

Next???..

________

Bajaraka Bratadikara Adiwilaga

179 cm
29 y'o

Syehnaratmantri Maldives

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syehnaratmantri Maldives

169cm
22 y'o

169cm22 y'o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




To be continued ✨

Salam kenal yah, kalo ada kesalahan jangan sungkan untuk menegur tina dengan saran dan kritik nya yh..

Dan jangan lupa vote, kalo suka ceritanya..

Life Becoming Bride of Bajaraka|| On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang