Kelas X MIPA 2 sangat rusuh sekarang. Semua muridnya sedang sibuk menikmati jamkos pelajaran seni budaya karena Bu Rose cuti melahirkan.
"WOI, WOI, OPER SINI BOLANYA!" teriak Jeongwoo pada Dohwan yang sedang bermain bola di belakang kelas.
"Liptint lu bagus banget, Som. Beli dimana ?"
"Minggir, gue juga mau catokan."
"Eh, eh, kalian tau ga sih, katanya si A udah putus sama si H!!!"
"Hai vlog, everywhere is here. Jadi, aku sekarang tuh lagi di kelas, guys"
BRAK !
Pintu kelas yang awalnya tertutup rapat, kini terbuka paksa setelah didorong cukup kencang dari luar.
"Siapa sih yang buka pintu, orang lagi asik-asiknya main ju-"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semuanya segera berlari ke bangku masing-masing setelah melihat siapa yang baru saja mendobrak pintu. Kelas yang awalnya ribut, menjadi hening seketika.
Bu Seulgi berjalan memasuki kelas X MIPA 2 dengan wajah dinginnya. Ia meletakkan buku cetak matematika beserta penggaris kayu panjang yang menjadi ciri khasnya saat mengajar.
"Baiklah anak-anak, keluarkan kertas satu lembar dan satu buah pena. Semua buku disimpan dan tidak ada apa pun di atas meja."
Inhong selaku ketua kelas mengangkat tangan.
"Bukannya sekarang jam pelajaran Bu Rose, Bu? Tadi kami sudah mengerjakan tugas dari guru piket dan mengumpulkannya ke ruang guru."
"Saya tadi sudah izin dengan Bu Rose untuk menggunakan jam pelajarannya. Tidak ada penolakan lagi, sekarang kita ulangan." Jawab Bu Seulgi tegas.
Mendengar jawaban sang guru, seluruh murid menjadi panik.
"WOI, GUE GA SIAP ANJER. GUE BELOM BELAJAR"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HOBI BANGET TUH GURU LIAT MURIDNYA TERSIKSA."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.