[XII] Petunjuk

2K 411 101
                                    

Sudah seminggu semenjak Jeongwoo menghilang.

Kasus menghilangnya Jeongwoo memberikan dampak besar bagi orang-orang terdekatnya.

Ayah dan Ibu Jeongwoo masih shock, belum bisa menerima bahwa anaknya telah menghilang.

'Jeongwoo anakku... Kau selalu berkata bahwa kau sudah dewasa dan mampu menjaga dirimu sendiri. Tapi, mengapa kau tiba-tiba menghilang?'

"Argh, harusnya aku melarangnya untuk pergi! Bodohnya aku mengizinkannya pergi semudah itu. AH, SIALAN!!!"

Woojin menjambak rambutnya kencang, melampiaskan segala amarah dan kekecewaannya.

"Andai, andai saja, d-dia, Jeongwoo-"

"PAMAN CUKUP!"

Jaehyuk mencengkeram erat kedua bahu Woojin, menghentikan sang Paman menyakiti dirinya lebih lanjut.

"SADARLAH PAMAN, APA YANG PAMAN LAKUKAN SEKARANG TIDAK AKAN MEMBUAT JEONGWOO KEMBALI!!!"

"Paman dan Bibi harus bisa menenangkan diri. Biarkan Papa dan Mama yang berusaha mencari Jeongwoo. Kita percayakan hasilnya pada Tuhan."

"J-Jeongwoo akan kembali, kan?"

Jaehyuk menggangguk lemah.

"Ya, Semoga."

***

Daniel dan Jihyo mencari keberadaan Jeongwoo dengan bantuan polisi serta tim SAR. Area pencarian telah diperbesar, namun belum menghasilkan titik terang.

"Terus cari keponakanku, jangan berhenti sebelum kalian menemukannya!"

"Baik, Tuan!"

"Daniel... Aku benar-benar khawatir dengan keadaan Jeongwoo."

Daniel menghela nafas lelah, lalu menarik Jihyo dalam pelukannya.

"Ya, aku juga mengkhawatirkannya."

"Apakah kau tidak merasakan apapun?"

"Tidak, sepertinya ada sesuatu yang menghalangi. Bahkan, aku tidak bisa mencium jejaknya."

"Mungkinkah mereka sengaja menyembunyikan Jeongwoo?"

Daniel mengangguk mengiyakan.

"Sebaiknya kita minta bantuan kak Taeyong, masalah ini berada di luar kemampuanku."

***



Ting tong

Ting tong

"JENO, TOLONG BUKA PINTUNYA! DI LUAR ADA TAMU."

Mark yang sibuk mengerjakan tugas berteriak dari lantai dua, menyuruh adik pertamanya itu untuk membukakan pintu.

Jeno menggeliat malas di atas sofa, lalu menyenggol tubuh Sungchan yang sedang goleran di bawahnya.

"Anak titan, sana bukain pintu!"

"Ogah. Lu minta tolong malah ngatain orang."

Jeno yang kesal menjatuhkan dirinya dari sofa, menindih badan Sungchan yang sedang tengkurap.

"WOI ADOH, KEGENCET GUE BANGSAT!"

"Nyenyenyenye, mampusin biar lu jadi lidi geprek."



Ting tong

Ting tong

"Aish, bocah-bocah itu memang tidak bisa diharapkan."

My Astral Boyfriend-TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang