"Tenang Woo, santuy. Nyak sering bilang kalo lu anak tarzan kan? Nah, sekarang waktunya lu berbangga diri atas perkataan Nyak lu."
"Santuy, aja santuy. Santuy kayak di pantai."
Jeongwoo berusaha menenangkan dirinya sendiri, mencegah rasa panik yang dapat membuatnya semakin tersesat.
"Bumi itu bulat, kan? Berarti gue tinggal jalan lurus ke depan biar balik ke area perkemahan! Pinter banget sih Woo, coba lu juga pinter pas ujian."
Jeongwoo tersenyum senang, ia berjalan lurus dengan penuh percaya diri. Dirinya melangkah dengan yakin mencoba salah satu jalur yang dirasa benar.
Namun setelah berjalan selama beberapa menit, ia malah kembali ke posisinya semula. Dirinya hanya berputar-putar tanpa arah dan tujuan yang jelas.
"Udah fix, gue kesasar beneran. Mana sendirian..."
Jeongwoo menatap sekitarnya, ia dikelilingi pohon-pohon yang menjulang tinggi beserta semak belukar. Daun-daun tumbuh dengan rimbun, berlomba-lomba menghalangi cahaya bulan yang berusaha menembusnya. Suasananya benar-benar sepi, hanya terdengar suara dedaunan yang bergoyang terkena hembusan angin.
Angin malam menerpa kulitnya yang hanya terbalut seragam pramuka. Ia mendekap tubuhnya dengan kedua tangan, berharap dapat mengahalau rasa dingin yang menusuk.
"ADA YANG BISA DENGER SUARA GUE GA!?"
"GUE TERSESAT DI SINI!!!"
Jeongwoo berteriak sekuat tenaga, berharap ada seseorang yang mampu mendengar teriakannya.
"HALO, HALO, ADA ORANG GA!? ADA COGAN YANG KESASAR SENDIRIAN, MASA GA ADA YANG MAU NOLONGIN?"
"NYAK, UWOO KESASAR!! UWOO DICULIK NYAK. HUHU, UWOO GANTENG GINI MASA DICULIK WEWE GOMBEL."
"Coba gue jadi Dora, tinggal ngomong peta dah keluar gue dari nih hutan."
Jeongwoo menidurkan dirinya di atas tumpukkan daun kering. Ranting-ranting yang sudah susah payah ia kumpulkan diletakkan begitu saja disampingnya.
"Anak-anak yang lain lagi ngapain ya? Gue laper banget, mana ga bawa cemilan satu pun."
Ia mengusap perutnya yang keroncongan. Semenjak tiba di area perkemahan, dirinya hanya mengganjal perut dengan kue di acara pembukaan.
"Nyak sama Babeh belum balik ke rumah kan? Uwoo jadi kangen."
"Doyoung udah tidur belum ya? Dia kan gabisa tidur kalo pantatnya belum ditepok sama emaknya."
"Bang Jaehyuk pasti lagi modusin Junghwan di rumahnya. Tuh anak besok-besok harus gue sadarin biar ga kemakan akal-akalan setan macam Bang Jaehyuk."
Jeongwoo terkekeh pelan, menikmati sesi overthinkingnya di tengah hutan. Dirinya sudah pasrah. Energinya sudah terkuras habis ketika mengelilingi hutan untuk mencari jalan pulang.
Ia menutup kedua matanya, menikmati semilir angin yang membelai pipinya.
SRAAK
"SIAPA DI SANA!?"
Jeongwoo membuka matanya, bangkit berdiri, dan segera memasang posisi siaga. Karena hutan begitu sunyi, suara sekecil apapun dapat terdengar olehnya.
SRAAK SRAAK KRASAK
Jeongwoo segera berbalik, menoleh ke arah semak-semak yang bergerak di belakangnya.
Suara itu berasal dari sana. Diikuti dengan langkah kaki kecil dan suara ranting yang patah. Jeongwoo menutup matanya ketakutan, melangkah mundur secara perlahan, menjauhi semak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Astral Boyfriend-TREASURE
Fantasy"Pacaran tuh sama manusia, bukan sama setan" . . . . . . . Ft. NCT Dream ( ˘ ³˘)❤ Start : 16 Juli 2021