Chapter 11 - Calon Ehem

558 64 30
                                    

Taehyung kira pertemuannya dengan Ayah Seokjin akan jadi menyeramkan, atau mungkin saja sedikit canggung.

Sebab semula Taehyung berpikir jika Ayah dari kekasihnya itu akan sangat kaku dan hanya berbicara seadanya saja, apa lagi ia adalah sosok yang sibuk dan ini adalah pertemuan pertama mereka.

Tapi ternyata dugaannya sama sekali tidak benar, bertemu dengan Ayah Seokjin yang masih nampak bugar dan tampan diusianyaㅡ itu membuatnya mengetahui dari mana sifat humoris dan ketampanan Seokjin berasal.

Sudah lebih dari setengah jam mereka mengobrol dan Taehyung merasa nyaman selama waktu itu, tidak gugup apa lagi tidak nyaman.

"Makanya, Ayah heran. Kenapa orang tuh suka nanya 'Bagaimana pendapat saudara tentang ini?' Kan kasihan yang anak tunggal, gak punya saudara buat ditanyain pendapatnya"

Taehyung tertawa tanpa dibuat-buat, sepertinya humornya memang setara dengan jokes Ayah Seokjin. Yang bapak-bapak sekali.

Sementara Seokjin hanya menggeleng kecil dan setelahnya bersuara, "Ayah mah receh banget. Itu gak lucu, Aku udah denger bercandaan itu dua puluh kali dari Ayah doang"

"Hush berlebihan kamu, lagian Ayah kan ngomong sama Taehyung. Bukan sama kamu jelek"

Ibu Seokjin datang menghampiri, wanita cantik itu duduk disebelah Taehyung dan merangkulnya. Ia baru kembali bergabung setelah menyelesaikan panggilan dari pegawainya di restoran.

Sok akrab bangetㅡ pikir Seokjin saat itu, walau diam-diam dia senang setengah mati lantaran keluarganya menyambut Taehyung dengan baik.

Taehyung manis sih, siapa coba yang gak suka? Seokjin aja suka banget.

"Taehyung capek gak ngetawain Ayah? Ayahnya Seokjin nih emang gitu sayang, dari dulu Ibu sama Ayah pacaran sikapnya gak berubah-ubah. Lumayan lah ya, Ibu jadi ada hiburan kalau lagi mumet. Punya mood booster pribadi"

Yang ditanya memberikan sebuah gelengan kecil, "Enggak capek sih bu, malah seneng. Ayah sama kak Seokjin humornya sebelas-dua belas, Aku kayanya udah biasa haha"

Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi Seokjin merasa hatinya menghangat kala melihat Taehyung dan Ibunya tertawa, berharap jika kelak memang Taehyung lah yang akan jadi pendampingnya.

Aamiin Aamiin, Aamiin paling serius yang Seokjin ucapkan hari ini.

Baru saja akan berhalusinasi tentang masa depan, pinggangnya disikut pelan oleh sang Ayah. "Mikir apa kamu? Jangan aneh-aneh"

Seokjin sampai sedikit tersentak karena terkejut, bibirnya refleks menyahut mencari jawaban. "Seokjin laper yah, pengen Mie Ayam"

Kalau mengaku jika dirinya sedang membayangkan masa depan bersama Taehyung, yang ada ia bisa malu. Ayahnya itu pintar menggoda orang.
.
.

Di gazebo tak jauh dari kolam renang yang ada dirumah Seokjin Taehyung dibuat tersipu malu saat Seokjin dengan lembut menyeka bibir bawahnya dengan tisu.

Meskipun wajahnya dengan jelas menunjukan senyuman senang tapi ia berkata dengan pelan, malah bisa dibilang mirip sebuah bisikan. "Malu tau kak, ada Ayah sama Ibu kakak. Nanti diliatin"

"Gak usah malu Tae, kita kan gak boleh kalah mesra sama Ayah Ibu"

Sambil meneruskan kegiatannya membersihkan bibir Taehyung yang sebenarnya tidak kotor itu Seokjin melanjutkan, "Sengaja tuh mereka suap-suapan, mau pamer dan manas-manasin anaknya yang gak disuapin sama pacar manisnya ini"

Ayah Seokjin yang juga mendengar itu terkekeh kecil, "Tuh Taehyung. Mumpung belum habis semua, Seokjin suapin. Kasian dia ternyata iri dari tadi sama Ayah, sampe kode-kode begitu"

Pacar Orang [JinV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang