Chapter 2 - Pertama kali Diantar

1K 128 29
                                    

Sudah sekitar lima belas menit Seokjin dan vespa kuning nya melesat meninggalkan sekolah dengan Taehyung duduk manis diboncengannya.

Selama itu tak ada satupun yang membuka suara, Seokjin bingung harus mengatakan apa dan Taehyung sepertinya memang tipe orang yang tak banyak bicara.

Karena tak ingin terus terjebak dalam diam dan rasa canggung, Seokjin memulai pembicaraan. "Lo sama Jungkook udah lama pacaran?"

Taehyung sedikit tersentak karena Seokjin tiba-tiba bersuara.

Dan untungnya walaupun suara kendaraan lain sedikit bising ia masih bisa mendengar perkataan Seokjin sehingga ia tak bertanya-hah seperti setiap kali ia naik ojek online.

"Baru seminggu, tapi Jungkook dulu temenku di SMP jadi sebenernya kami udah kenal lumayan lama. Agak kaget juga dia kenal senior kaya kak Seokjin"

Seokjin mengangguk kecil- inginnya bertanya, "Emangnya lo yakin Jungkook jomblo? Kalaupun iya berarti dia baru putus dong, kok lo mau?"

Tapi ia tak ingin jadi makhluk kepo dan ikut campur urusan orang lain.

Lagipula masa iya sih Jungkook mainin cowok manis kaya Taehyung gini, mana anaknya gak banyak tingkah.

Jadi yang bisa ia katakan hanya sebuah jawaban atas pertanyaan Taehyung sebelumnya bukan malah bertanya balik.

"Ah gue sama Jungkook kenal diluar sekolah dari lama, lama banget malah. Makanya dia bisa minta tolong, kalau baru kenal juga kayanya agak gak mungkin dia minta anterin lo gitu aja ke senior"

Taehyung mengangguk mengerti, lebih tepatnya ia hanya sedang bingung mau menyahut bagaimana.

Sedari tadi bahkan dirinya sudah gugup karena selain Seokjin adalah seniornya pria itu juga terlalu tampan, aroma tubuhnya juga menurut Taehyung sangat wangi.

Dan itu mengganggunya, karena Seokjin sungguh punya peluang besar untuk memikat hati siapapun yang dia mau.

Lain dengan Taehyung yang sibuk mengendalikan diri, Seokjin yang sedang fokus pada jalanan memelankan laju motornya saat mendekati lampu merah.

Setelah menurunkan sebelah kakinya dan menunggu lampu berubah jadi hijau, Seokjin membuka suara kembali.

Taehyung kalau gak ditanya gak bakal ngomong kayanya.

"Rumah lo beneran sebelum Air mancur sana? Soalnya arah tempat tinggal gue setelah air mancur masih lurus"

Taehyung menepuk pahanya sendiri pelan, merasa bodoh karena sedari tadi tak mengatakan pada Seokjin dimana lokasi persis rumahnya.

"Iya kak, di perumahan yang sebelum air mancur itu. Kalau mau diturunin di halte air mancur juga gak masalah jadinya"

Bukannya menyahut Seokjin malah diam setelah mengangguk mengerti, sehingga Taehyung berpikir jika ia memang hanya akan di antar hingga halte saja.

Setelah motor itu melaju kembali, Taehyung dan Seokjin lagi-lagi terjebak dalam hening.

Persis seperti sedang naik ojek online dimana ketika driver nya diam penumpangnya ikut diam juga.

Taehyung sudah memandangi halte air mancur yang mulai terlihat, mengira Seokjin akan berhenti disana.

Tapi dugaannya salah, saat Seokjin membelokan motor nya ke dalam area perumahan. "Eh.. disini aja gapapa kak, takut kakak jadi makin lama sampe nya"

"Gak apa-apa lagi, jadi rumah lo di cluster apa?"

Taehyung menggigit bibirnya tanpa sadar menahan untuk tak tersenyum dan berpikir kenapa seniornya baik sekali. "Eum.. pinewood kak, nomor tiga puluh satu pagar warna hitam"

Pacar Orang [JinV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang