Taufan masih merenungi kematian sang ibu...
"Ibu.... Apakah karna ayah tiba tiba pergi yang membuat ibu meninggal??? Kalo karna itu kenapa tidak aku saja Bu.... Harusnya kau biarkan ayah membuangku... Pasti anak anak ibu semua masih bisa tersenyum, kalo karna Taufan penyebab kepergian ibu. Sekarang juga jemputlah Taufan, daripada Taufan akan terkena makian mereka semua, Taufan takut Bu.... Taufan gak mau di caci oleh adik adik Taufan Bu." Taufan mengeluarkan pisau lipat, menggoreskannya sedikit ke pergelangan tangannya, mukanya tidak menyatakan kalo ia kesakitan saat pisau itu terkena ke pergelangan tangannya
"Warna cantik yang cocok untuk orang sepertiku bukan Bun?" Lalu Taufan kembali menyimpan pisau tersebut
Taufan teringat kejadian sebelum sang ibu pergi, dimana sang ayah meninggalkan mereka hanya karna membenci Taufan
Flashback:
Siang itu hari terasa panas, seorang remaja tiduran di paha ibunya sebagai bantal
"Ibu... Apa ibu menyayangi orang lemah sepertiku??" Taufan berkata dengan polos
"Tentu saja sayang. Apapun yang terjadi, pokoknya Taufan harus kuat kedepannya ya" ibu nya berkata dengan lembut
"Emangnya kenapa Bu? Bukannya ibu akan selalu bersama Taufan saat nanti Taufan menangis, ketakutan, dan marah??" Taufan berkata sambil menutup matanya
"Ibu akan selalu ada di hati Taufan, nih, ibu punya 1 Boneka kecil. Taufan jaga ya, kalo Taufan ngerasa sedih, Taufan bisa melihat boneka itu, dan bayangkan itu adalah ibu" ucap ibu sambil mengelus kepala sang anak
"Emangnya ibu mau kemana?? Inikan kesayangan ibu, berarti ibu yang jaga donk" Taufan terus menatap muka ibunya
"Ibu waktunya sudah dekat, karna Taufan itu anak yang kuat dari dalam sana, Taufan harus nyelesain tugas Taufan di dunia ini. Jangan harap bunda bakal jemput Taufan ya~~"
"Ibu janji, akan membantu Taufan kalo masalah besar terjadi antara kalian" ibu melanjutkan kata-katanya
"Ta-ta-tapi.... Emang ibu kenapa?? Kok gak mau jemput Taufan sih" Taufan duduk langsung memeluk ibunya
"Gpp kok, sekarang pegang ini, dan jaga dengan baik, ibu percaya dengan Taufan" Taufan memeluk sang ibu dan ibu hanya membalasnya
Ice di situ mendengar semuanya, ia awalnya ingin tidur, namun mendengar perkataan ibunya, ia juga penasaran apa maksud dari perkataan ibu
'mungkin hanya perkataan buat menyemangati kak Taufan" ice pergi ke kamarnya dan melanjutkan tidurnya
Taufan yang sudah merasa mengantuk izin ke ibunya
"Bu, Taufan mau ke atas ya, ngantuk, Hoaam" Taufan mengucapkannya sambil menguap
"Iya, sana tidur, ibu mau nyuci piring dulu" ibunya langsung berdiri
Belum Taufan membuka pintu, sang ayah membuka pintu sangat keras. Taufan yang ketakutan langsung mengetuk pintu kamar hali
"Kak hali.... Taufan mau sama kakak" Taufan terus mengetuk pintu kamar hali
"Masuk saja" Taufan langsung masuk, ia langsung memeluk hali
Hali hanya heran namun tak berapa lama
"AYOLAH!!!!! BUANG SAJA DIA!!!! DIA ITU TIDAK BERGUNA!!!! UNTUK APA ORANG LEMAH HARUS ADA DI KELUARGA INI!!!!?" Suara keras ini... Milik ayah mereka
"TIDAK AKAN!!! DIA ITU JUGA ADALAH CAHAYAKU!!!! DIA MEWARISI AKU!!!! SIFAT DAN JUGA KEFISIKANNYA!!!!" Ibu mereka juga mulai marah
Hali yang mengerti langsung membalas pelukan Taufan, ia tau, pasti adiknya itu ketakutan.
"KAU HARUS BUANG DIA ATAU KITA CERAI!!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I will go (END)
Teen FictionAnak yang di fitnah karna sesuatu hal yang tidak di terima oleh saudara saudaranya Fisik yang lemah, memiliki penyakit berbahaya, penuh luka, di bully, di benci, di hianati, meski sudah selesai satu masalah, masalah lainnya muncul. Kurang masihkah p...