Hari hari dimulai seperti biasa, namun kali ini tanpa orang tua mereka.
"Selamat pagi" Suara riang turun dari atas
Semua yang di meja makan hanya diam, Taufan yang mengerti kalau mereka tidak ingin diganggu langsung saja mengambil uang yang di dekat tv, dan langsung berangkat.
Jarak dari rumah elemental ke sekolah memang agak jauh, tapi ia memilih berjalan
'toh, masih banyak waktu kok' pikiran Taufan
Ditengah jalan, Taufan mampir ke warung, hanya untuk membeli sebungkus roti, karna belum sarapan dari rumahnya
Tak lama kemudian ia melihat mobil saudaranya, yang lewat, Taufan pura pura tak peduli. Saat Taufan melihat kebelakang dan "BAAA" suara keras masuk ke telinga dan dadanya langsung bersenam
"Malugopalmakancendolbasi" Taufan TERKEJUT karna suara keras dan muka bulat yang langsung menghampirinya dari belakang
"WOI GOPAL! APA MAKSUD KAU HA? KALO JANTUNG AKU COPOT GIMANA????!" Taufan kesal karnanya
"Alah, canda ja, jangan bawa Ke hati lah. Dah dah, Yo pigi, terlambat dah ni" Ucap Gopal dengan muka tak berdosa:v
"Hmm, yelah" muka Taufan sambil merajuk
"Eeeh, kawan baik aku ni janganlah merajuk." Gopal sudah seperti orang yang akan kehilangan:v
"Hmm" Taufan memalingkan mukanya
Selama perjalanan sekolah, Gopal terus membujuk Taufan, Setelah agak dekat sekolah Taufan mulai berbicara sambil bercanda kecil dengan Gopal
Sesampainya di dekat kelas Taufan, Gopal dan Taufan terpisah, karna kelas mereka yang berbeda
'Hm... Kabar baru apa yang akan menanti' batin Taufan sambil berjalan ke dalam kelas
Baru saja Taufan menyimpan tasnya di kursi, Taufan di tarik oleh seseorang dan di bawa ke rooftop (aku kurang tau tulisannya)
Di atas, Taufan langsung di tampar oleh laki laki itu, namanya adalah Diel.
"Hahahaha, orang lemah tetaplah lemah. Kasian" Diel bukannya berhenti, malah melanjutkan aksinya. Membuat tubuh Taufan yang lemah memiliki banyak luka.
Setelah puas, Diel pergi ke kelas, sedangkan Taufan berusaha berjalan. Ia sadar, kalo dirinya yang begitu lemah, membuat rasa sakitnya 2 kali lipat
Taufan berjalan perlahan, di tengah tangga Taufan mulai merasa pening dan mulai ambruk
"Untung saja tidak jatuh, apalagi sih yang terjadi" Seseorang menahan tubuh yang hampir saja jatuh dari tengah lantai
"Katanya sahabat, tapi menceritakan masalahnya gak mau. Kesel dah" dia Gopal, Gopal membawa Taufan ke UKS.
Karna Gopal sudah hapal dengan guru yang akan mengajar les pertama di kelas Taufan. Gopal meminta izin agar Taufan di biarkan istirahat sejenak
~~~√|skip|√~~~
Pulang sekolah...Taufan memilih berjalan kerumahnya dengan Gopal, lagian ia juga sudah tau, mana mungkin kakaknya akan menerima ia bersama mereka bukan?
"Woi Pal! Sama kuy, gak ada temen jalan nih" Ucap Taufan riang, seperti tidak terjadi apa-apa
"Wah, beneran? Kuy lah"
Di perjalanan, dipenuhi dengan tawa, candaan, dan pertengkaran kecil.
Taufan dan Gopal sudah bersahabat sejak SD. Mereka bertemu di saat kelas 3 SD, dan Gopal masih murid baru di situ. Dan itu adalah awal persahabatan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
I will go (END)
Teen FictionAnak yang di fitnah karna sesuatu hal yang tidak di terima oleh saudara saudaranya Fisik yang lemah, memiliki penyakit berbahaya, penuh luka, di bully, di benci, di hianati, meski sudah selesai satu masalah, masalah lainnya muncul. Kurang masihkah p...