Blaze dan ice sedang belajar bersama di kamar Taufan
Sedangkan Taufan menjadi pemantau alias guru mereka
"Bang, yang ini kaya gimana?? Blaze gak ngerti pas guru ngejelasin tadi" ucapnya sambil menunjuk satu soal
Taufan menoleh lalu mengajari mereka
"Jadi, awalnya kaya gini......" Taufan mengajarinya sedikit demi sedikit agar mudah di pahami blaze
Tiba tiba saja, Taufan agak pusing dan hampir terjatuh
Lalu selesai mengajari blaze, Taufan perlahan menuju ke tempat tidurnya
Blaze dan ice yang menyadari kalo muka Taufan agak pucat mulai khawatir
"Kak?? Kak upan gpp kan??" Ucap ice sambil berjalan ke arah tempat tidur upan
Taufan menoleh, lalu tersenyum lembut
"Taufan gpp kok, tadi upan cuman sedikit pusing aja" ucapnya sambil tersenyum
"Kalo kakak sakit, tidur aja. Nanti makan siang blez bawain bareng ice" ucap blaze
Blaze sudah meminta maaf pada waktu itu, bagaimana pun, hubungan persaudaraan itu tetap kuat.
Blaze juga tau, tidak mungkin kakaknya itu akan melukai saudaranya sendiri, apalagi ibu mereka juga sangat menyayangi mereka. Tidak mungkin hanya karna sang ayah, ibunya akan merubah sikapnya
'cih, ayah tidak berguna. Main kabur aja, kalo memang kau yang membuat masalah di rumah ini, liat aja, cih' batin blaze saat melihat kakaknya yang memucat tertidur
Hari sudah terik, dan matahari menerangi bumi yang paling atas
Taufan membuka matanya, tiba tiba perutnya merasa mual.
Taufan berlari ke kamar mandi, berusaha mengeluarkan sesuatu dari perutnya, namun tetap tidak bisa
Tiba tiba hidungnya mengeluarkan darah, Taufan yang merasa cairan keluar dari hidungnya, menyentuh dan melihat cairan merah. Lalu dengan cepat ia membersihkannya menggunakan air dan tisu
Lalu, terdengar suara 2 anak
"Kak, ayo makan siang!!!" Ucap ice
"Eh, kak upan mana?? Ini udh siang loh, kok ngilang"
"Kakak!!! Dimana!!!??" Ucap ice sambil berteriak agak keras (bukan keras banget)
"Ahk, Taufan di kamar mandi lah. Benar yaa" Taufan membersihkan mukanya menggunakan handuk, lalu dengan senyuman ia keluar dari kamar mandi, walau mukanya agak pucat
"Kakak ok??" Ucap ice yang melihat muka kakaknya agak sedikit lebih pucat
"Kakak ok kok" ucap Taufan
~~~~~~~~~~~~~
Selesai makan siang, Halilintar ntah kenapa merasakan perasannya kurang enak
"Hiis, apelah, takkan terjadi apa apa pun" ucapnya
Hali masih teringat ingat akan mimpinya, mimpi itu terngiang-ngiang di pikirannya
Halilintar yang tidak ingin ada org yang melihatnya
Pergi ke kamar org tuanya secara tidak sengaja, Yap kamar yang di sebelah kamar solthorn
"Lailah, kotor nya kamar ni" Hali menatap sekeliling, dan melihat tangannya
'Patutlah, kamar ibu Ngan ayah. Kunci pun cuman ada Ngan aku, tapi kalo kotor... Kenapa macam baru beberapa hari yang lalu di bersihkan?? Ada yang punya kunci selain aku kah??" Ucap batinnya

KAMU SEDANG MEMBACA
I will go (END)
Dla nastolatkówAnak yang di fitnah karna sesuatu hal yang tidak di terima oleh saudara saudaranya Fisik yang lemah, memiliki penyakit berbahaya, penuh luka, di bully, di benci, di hianati, meski sudah selesai satu masalah, masalah lainnya muncul. Kurang masihkah p...