Sudah 3 hari ice di skors
Ice takut....
Ia takut akan menjadi bahan kebencian teman temannya, dan ia takut kalo kakak-kakaknya tidak akan memaafkan dia lagi.Tepat setelah makan, hali, gempa, dan blaze pergi ke sekolah. Sedangkan Taufan, ia menyempatkan diri pergi ke kamar ice
"ICE!!!!" teriak Taufan dengan riang
"Apa kak??? Jangan teriak donk" ucap ice dengan cemberut.
"Hehehe, ihhhh. Imut banget sih kalo polabear ini ngambek" ucap Taufan sambil mencubit pipi ice
"Ih, kakak. Ada apa, ntar kakak terlambat loh" ice langsung ke intinya
"Mmm, gini. Baju kamu yang terakhir kali sekolah belum di cuci gemgem kan??" Ekspresi Taufan mulai serius
"Mmmm, belum. Emang mau kemana kak??" Ucap ice heran, tidak pernah kakaknya akan menanyakan hal aneh apalagi sebelum berangkat
"Bawa ke sini sekarang ya dek, cepetan. Taufan mau sekolah nih" ucap Taufan mulai tenang
Ice yang merasa di suruh harus cepat, berlari mengambil baju dinasny, setelah itu memberikannya ke Taufan
"Nah, setelah ini. Nanti kau datang ke taman dekat SMP kakak jam 11. Jangan terlambat, awas aja kalo kau gak keliatan di situ. Ok??" Taufan langsung berlari keluar setelah memasukkan baju dinas ice ke tas nya, ice hanya diam merenungi maksud dari Taufan.....
"Dah lah, mending tidur" ice masuk ke kamarnya dan tidur
~~~ jam 10.45 ~~~
Taufan mulai melihat jam dalam kelasnya, ia tau ini mendadak. Tapi dalam hatinya ini sangat penting daripada yang lain
Sehingga saat akan memasuki istirahat ke dua, Taufan langsung membereskan buku-bukunya, lalu berlari ke kantor guru
Ia memasuki ruang wali kelas mereka.....
"Permisi Bu" Taufan dengan sopan mengetuk pintunya
"Masuk"
"Oh, Taufan... Ada apa ya nak??" Ucap gurunya dengan tenang
"Mmmmm, gini Bu, hari ini boleh izin gak??"
"Hah?? Untuk apa, kayanya kau masih sehat kok"
"Aku mau ngurus masalah adek aku ke sekolahnya sebentar Bu, besok kayanya juga udh beres kok" ucap Taufan enteng
"Hm... Iya deh, silahkan. Karna kamu termasuk anak yang rajin. Mapel hari ini masih ada 1 mapel lagi, bisa berikan ke saya?? Akan saya berikan ke guru yang mengajar di jadwal terakhir nanti" ucap guru lembut
"Wahh, makasih ya bu. Ini untuk tugasnya, saya permisi Bu" Taufan langsung berlari keluar
Wali kelasnya hanya geleng geleng kepala melihat perilakunya yang sering berubah-ubah dan tetap tersenyum walau ia sering melihat Taufan yang di bully
Taufan langsung berjalan ke taman, ia duduk di bangku taman tersebut sambil melihat lihat baju seragam ice
Sampai matanya mendapatkan bercak merah yang agak banyak, ia langsung gembira karna mendapat bukti.
Taufan langsung mengendus bau dari bercak merah, ia merasakan bau bau bahan kimia dan langsung tersenyum
Tak lama setelah itu ice datang, ia datang dalam diam saat melihat kakaknya memegang seragamnya
Tak lama setelah ice duduk di samping Taufan
"Ice, kita ke sekolahmu ya" ucap Taufan sambil tersenyum
"Untuk apa kak.... Aku takut" ucap ice dengan nada bergetar
"Gpp, jangan takut ok?? Kan SD kamu dekat sini. Intinya jangan takut, tetap kuat. Ok??" Ucap Taufan dengan senyuman lembutnya
Ice yang merasakan aura positif dari kakaknya, ia mulai percaya padanya dan berkata "ok kak, aku bakal nurutin kakak" ucap riang ice
Setelah istirahat sejenak mereka langsung pergi menuju ke sekolah Ice. Di jalan mereka masih bisa bercanda dan tertawa riang.
Saat sampai di gerbang sekolah, ice terdiam, ia takut.... Sangat takut.
"Hei, ayo masuk, gak ush takut. Ada kakak yang bakal dukung ice. Ok??" Ucap Taufan mengelus kepala ice
"Ba-baik kakak....." Ice mulai memberanikan dirinya dengan bersembunyi di belakang sang kakak
Saat sampai ke tengah sekolah, ice membuka sedikit mukanya. Ia melihat tatapan dari teman-teman sekolahnya, dan menyembunyikan mukanya kembali
Namun, berbeda dengan pandangan ice, Taufan melihat pandangan kasihan dari teman teman sekolah ice.
Ya Taufan sudah sering mengetahui bacaan dari mata seseorang. Saat dia sedih, marah, senang, dan juga saat seseorang mulai merasa kebencian kepada yang lain
Ia sudah mulai mengetahui itu semua semenjak ia merasakan penderitaan yang besar.
Dan tanpa mereka sadari, ada 2 mata yang melihat mereka dengan tatapan benci. Ya... Itu gempa dan Blaze
Gempa juga bertanya tanya dalam pikiran nya, apa yang kakaknya lakukan sampai masuk ke sekolahnya.
Bahkan sampai membawa ice yang sedang dalam masa hukumannya..
....
Taufan sampai di depan kantor, ia mulai membuka kantor
"Permisi ibu dan bapak guruku tercinta" ucap Taufan tanpa malu sama sekali, bahkan dengan suara yang sangat riang
"Eeeh, nak Taufan. Ada gerangan apa nak??" Ucap wali kelas kelas 2
"Biasa Bu, mau ngebahas masalah adik saya yang bermasalah" ucap Taufan enteng, ia bahkan langsung mengambil kursi kosong di sekitarnya
"Ohhh, kalo Thorn sama solar gak bermasalah, mereka malah mudah menanggapi pembelajaran" ucap gurunya dengan tenang
Ya, guru-guru SD itu juga menyayangi Taufan, walau waktu SD tidak pintar dan kuat seperti yang lain, tapi Taufan mudah berkomunikasi, jujur, dan senang membantu para gurunya.
Bahkan saat adiknya bermasalah, maka yang turun tangan adalah Taufan. Karna hali mudah terbawa emosi dan ya, percaya begitu saja
"Wah... Bagus donk Bu, adek Taufan gitu loh" ucap Taufan sambil tersenyum riang dengan ice yang bersembunyi di belakang Taufan
"Oh iya Bu, wali kelas 4 mana Bu? Mau ngurus adekku si pola bear ini habisnya, karna masalahnya parah banget. Sampai di scors pula" ucap Taufan dengan tenang sambil menunjukkan adiknya di belakang
"ooh, bentar lagi juga masuk. Tunggu aja, kepala sekolah juga bentar lagi datang, ibu permisi dulu ya, tunggu saja di sini. Untuk nak Ice, duduk aja, kan ada Abang kamu disini" ucap gurunya, lalu pergi keluar meninggalkan mereka...
Lalu, tak lama kemudian......
HAI GUYS!!!!!
Untuk lanjutan ini di tunggu chapter selanjutnya..
Kira kira apa yang terjadi ya T-T
Berdebar nih jantung Ice, kasihan dia Weh!!!!
Mari kita tunggu di chapter selanjutnya
~terungkap 2~
Okeh guys!!!!
#

KAMU SEDANG MEMBACA
I will go (END)
Teen FictionAnak yang di fitnah karna sesuatu hal yang tidak di terima oleh saudara saudaranya Fisik yang lemah, memiliki penyakit berbahaya, penuh luka, di bully, di benci, di hianati, meski sudah selesai satu masalah, masalah lainnya muncul. Kurang masihkah p...