"yuk turun" Lidya membuka pintu mobil samping kemudi lalu membantu Nabilah untuk turun dari mobil.
"lidi mami udah pulang belum ya?" Ucap Nabilah.
"Hmm Kaya nya sih udah, kita lihat ajah ya" ucap Lidya menggenggam tangan Nabilah lalu berjalan masuk kedalam rumah.
"Mamiiii" teriakk Nabilah ketika melihat Veranda keluar dari lift bersama shania.
Gadis kecil itu langsung berlari memeluk Veranda."Anak mami habis dari mana?, Habis jalan-jalan ya sama aunty Lidya?" Ujar Veranda. Ia mengangkat Nabilah kepangkuan nya. Shania yang mendorong kursi roda Veranda langsung mencium sekilas pipi gembul adik nya.
"Iya, aku habis ikut lidi main sama temennya... Iya kan lidi?" Nabilah menoleh kebelakang menatap Lidya yang ada di belakangnya. Veranda dan Shania ikut menoleh.
"Iya dek"
Nabilah kembali menatap Veranda.
"Mami tadi lidi nggak puasa tau..." Adu Nabilah."Aunty sayangg" tegur Veranda. Nabilah nampak menggelang
"Nggak mau!, Aku mau manggil lidi ajah" tolak nabilah. Lidya yang mendengar itu memberengut kesal.
"Nggak boleh gitu dong,.. kan aunty Lidya adik mami, masa dedek manggil nama sih"
Nabilah tak memperdulikan ucapan Veranda, dia malah menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Veranda.
"Mami ngantuk" rengek Nabilah.
"Si cerewet mulai rewel nih mending aku ke kamar ajah, pusing dari tadi pagi udah denger suara nangis dia ... Bye kak ve, shanju" ucap lidya, kemudian melangkah pergi menuju kamarnya.
" Mami" rengek Nabilah.
Veranda tersenyum. Ia mengusap lembut puncak kepala Nabilah.
"Dedek bersih-bersih sama kakak dulu ya?, Nanti baru bobo siang sama mamih"
"Nggak mau!, Mau sama mamih" tolak Nabilah.
" Kan mamih nya masih sakit dek, sama kakak dulu ajah ya?, Nanti kakak beliin es krim kalau kamu nurut" Bujuk shania.
melihat Nabilah mengangguk Shania segera mendorong kursi roda Veranda menuju lift. Ia memencet tombol angka 3 untuk sampai di lantai 3, yaitu kamar Veranda.
Setelah sampai dalam kamar milik Veranda, Shania membantu Veranda membaringkan tubuhnya di kasur, setelah itu dia langsung memandikan adik kesayangannya.
"Mamih" sapa Nabilah dengan ceria nya. Veranda yang tengah memainkan ponsel nya menoleh dan langsung tersenyum.
"Udah sayang mandi nya?" Veranda menaruh ponsel miliknya di kasur, lalu menepuk-nepuk kasur samping nya. Shania pun langsung membaringkan Nabilah di samping Veranda.
"Mami celita" pinta Nabilah. Veranda yang mengerti langsung menyuruuh Shania untuk mengambilkan buku cerita yang tadi sudah dia beli.
"Mamih udah beli dong bukunya, biar dedek ga rewel lagi kalau mau tidur" ucap Veranda seraya menerima buku cerita yang Shania sodorkan.
"Wahhhh.. asikkkkk"
Veranda maupun Shania tersenyum melihat Nabilah yang nampak senang di belikan buku cerita.
"Mamih bahagia deh kalau lihat dedek seneng kaya gini.. yaudah sini peluk mami, biar mami bacain ya " Nabilah segera memeluk erat tubuh Veranda dan Veranda langsung membacakan dongeng untuk Nabilah, agar anaknya itu cepat tertidur.
Veranda yang sedang mendongeng sesekali melirik putri bungsu nya yang terlihat sudah menguap beberapa kali. Shania yang tiduran di samping Nabilah, menepuk pelan punggung Nabilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me
Mystery / Thrillersebuah keluarga yang harmonis tetapi menyimpan beribu kebohongan