Setelah Sampai di parkiran rumah sakit Shania langsung keluar dari mobilnya lalu memutari depan mobilnya untuk membuka kan pintu untuk Nabilah.
"Ayo dek" ucap Shania yang langsung menggendong Nabilah. Dan saking terburu-buru nya sampai jidat Nabilah kejedot bagian atas mobil.
"Kakak sakit" ucap Nabilah dengan mata berkaca-kaca.
"Astaga maaf ya dek Kaka ga sengaja" ucap Shania sambil mengelus kening Nabilah.
"Dedek jangan Nangis ya kan kita mau ke Tante bidadari" ucap Shania sambil menutup pintu mobil.
"Nggak kok" ucap Nabilah lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Shania.
Shania merasa bersalah dan tidak tega melihat Nabilah yang sepertinya menahan sakit.
"Kita ke Tante bidadari ya sayang" ucap Shania sambil mengelus rambut Nabilah. Lalu mulai melangkahkan kakinya menuju keruangan Veranda.
"Dedek ruangannya dimana kakak lupa" ucap Shania ketika mereka sudah berada di lorong kamar rawat VVIP.
Nabilah menengokkan kepalanya lalu menunjuk pintu yang jaraknya 3 pintu lagi dari tempat Shania.
Shania mengikuti arah telunjuk Nabilah lalu langsung berjalan kearah pintu ruangan yang Nabilah tunjuk.
Shania mengetuk pintunya terlebih dahulu dan tak lama pintu terbuka yang menampakkan seorang wanita remaja.
"Beby!?" Ucap Shania.
"Eh ternyata kamu Shan. ada apa?" Tanya Beby.
"Aku boleh masuk?"
"Boleh,, ayo" ucap Beby yang masih merasa heran dengan sikap Shania yang tiba-tiba datang dan ingin masuk kedalam ruangan Tante nya.
Shania masuk kedalam ruangan dan Beby langsung menutup pintu ruangannya.
"Ayo shan" ucap Beby yang langsung melangkah diikuti Shania di belakangnya.
"Siapa yang datang beb?" Tanya frieska.
"Tante!"
Belum sempat Beby menjawab pertanyaan mamahnya, tapi Nabilah sudah memanggil Veranda terlebih dahulu. Beby sedikit bergeser dan terlihatlah Shania yang ada di belakang Beby.
Veranda yang sedang makan di suapi melody menengokkan kepalanya saat mendengar suara Nabilah. Dan dia langsung terkejut saat melihat Nabilah datang tidak sendirian tapi dia berusaha untuk bersikap biasa saja.
"Sinih sayang" ucap Veranda.
Shania yang masih menatap wajah Veranda langsung mendekati Veranda.
"Dudukin di sinih ajah adek kamunya" ucap Veranda yang menatap wajah Shania yang juga menatapnya.
Sebenernya ingin sekali Veranda memeluk Shania tapi apa boleh buat, dia tidak ingin Shania membencinya, dia terlalu takut Shania salah paham dan tidak percaya kalau dia langsung mengatakan jika dia ibu kandungnya.
"Tante aku kangen" ucap Nabilah yang langsung memeluk tubuh Veranda.
Veranda tersenyum kecil sambil mengelus rambut Nabilah, tapi pandangan matanya masih menatap Shania.
Suasana menjadi tegang saat Veranda dan Shania saling tatap tapi tidak mengucapkan sepatah kata pun. Tapi Beby dan Gaby yang tidak tahu apa-apa hanya menatap heran keduanya.
"Tante, Tante lagi makan ya?" Tanya Nabilah ketika melihat melody yang duduk di pinggir ranjang sambil memegang mangkok.
Veranda beralih menatap Nabilah.
"Iya sayang,. Dedek udah makan belum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me
Mystery / Thrillersebuah keluarga yang harmonis tetapi menyimpan beribu kebohongan