part 4

784 87 7
                                    

Sosok misterius POV

Setiap hari aku selalu berada dirumah ini, walaupun mereka tak mengetahui keberadaan ku.

setiap harinya Aku selalu menarik perhatian nabilah karena hanya dia yang bisa melihat ku.

Aku tau Nabilah adalah anak yang istimewa, dia bisa melihat hal-hal yang tak mungkin untuk dilihat orang pada umumnya, aku mengetahui ini sejak seminggu yang lalu aku melihat dia berbicara dengan sosok anak kecil yang menurutku dia bukanlah manusia.

Dulu aku selalu berusaha untuk berbicara dengan Shania tapi dia tidak bisa mendengarku bahkan melihatku, aku ingin dia tau siapa aku, aku ingin mereka mengingat aku.

Tapi sewaktu aku mengetahui jika Nabilah adalah anak yang spesial, aku langsung memberanikan diri untuk berkomunikasi dengannya.
.

"Ihhh kak Shania culang main nya" ucap Nabilah sambil bersekedap dada.

"Apaan sih dek orang kakka nggak curang, kamu nya ajah yang ga mau ngakuin ke kalahan" ucap Shania yang tak terima.

Aku menatap sendu interaksi mereka, ingin rasanya aku berada di tengah2 mereka berdua.

"Bunda!!,,,, Kak Shanianya nakal huhuhu" Nabilah berlari kearah Naomi dan langsung memeluk nya.

Naomi mengangkat tubuh Nabilah untuk di pangku nya.

"Bohong bund orang aku gak nakal, Dede nya ajah tuh yang udah kalah tapi ga mau ngaku kalah" bela Shania. Shania menghampiri Nabilah lalu duduk di samping naomi yang sedang memangku Nabilah.

"Nggak! aku nggak kalah, tadi aku lagi nggak konsen ajah hiksss hiksss hiksss" ucap Nabilah sambil menangis.

"Loh cucu Oma kok nangis" ucap Yona menimpali.

"Syuttt kok dedek nangis sih, anak bunda ga boleh cengeng, kan tadi cuman permainan ajah sayang,,, mending dedek sama kakak baikkan ya" ucap naomi lembut.

"Nggak mau!" Tolak Nabilah.

"Kok gitu sih, ga baik loh sesama saudara berantem, ayo ah baikkan" ucap naomi sambil mengelus rambut Nabilah.

"Maafin kak Shania ya dek, lain kali kak Shania bakal ngalah deh"ucap Shania tapi nabilah masih diam saja.

"Tuh kaka nya udah minta maaf masa dedek nggak mau maafin sih" ucap Naomi.

"Iya aku maafin tapi kakak halus kalah ya main game nya!" Ucap Nabilah.

"Iya-iya ayo main lagi" ajak Shania. Dan Nabilah hanya menggeleng

Aku masih terus memandang interaksi mereka semua, dan tak terasa air mata ku menetes dengan sendirinya.

Seharusnya aku yang ada di Sanah, aku yang ada di posisi itu....

Kenapa..... Kenapa kalian tega ngelakuin itu semua sama aku.

Aku benci kamu Keynal... Kamu dan Naomi hanya memanfaatkan aku saja demi kebahagian kalian sendiri..

Aku terus memperhatikan mereka.

"Aku mau ke kandang kelinci ajah kak" ucap nabilah.

"Yaudah kakka temenin ya" tawar Shania.

"Nggak mau aku mau sendiri ajah" ucap Nabilah.

"Bunda aku mau main sama kelinci ya, boleh kan?" Izin nabilah.

"Iya boleh sayang, tapi hati-hati ya" ucap Naomi lembut.

Nabilah turun dari pangkuan Naomi lalu berlari kearah pintu belakang rumah.

remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang