part 11

995 94 44
                                    

"Tante kenapa bawa aku kesinih" tanya Nabilah kebingungan

"Masuklah sayang, nanti kamu akan tau semua nya di dalam" ucap sosok itu menyuruh Nabilah masuk kedalam sebuah kamar pasien.

Terdengar suara riuh di dalam kamar itu .
"Nggak dok, nggak mungkin!., anak saya nggak mungkin meninggal"

"Maaf Bu tapi ini kenyataannya, ibu harus ikhlas, dan izinkan kami melepaskan semua alat-alat medis nya" ucap dokter itu.

Nabilah masuk kedalam ruangan itu dengan kebingungannya. dia melihat seorang wanita separuh baya yang sedang menangis lalu dia menghampiri orang itu

"Tante kenapa nangis" tanya Nabilah dengan muka polos nya
Semua orang yang ada disanah nampak kebingungan dengan kedatangan nabilah yang tiba-tiba.

"Tante nggak papa sayang, kamu siapa? Kenapa kamu masuk ke dalam ruangan ini" ujar orang itu yang ternyata melody sambil berjongkok di depan Nabilah.

"Aku tadi di suluh masuk kesinih sama Tante bidadali" jawab Nabilah sambil menengok ke kanan dan kiri nya namun sosok itu sudah tidak ada.

"Tante,,, Tante kemana, kok aku di tinggalin sih" ucap Nabilah sambil menengok ke kanan dan kekiri nya membuat semua orang dalam ruangan kebingungan.

"Hmm keluarga kamu kemana dek" tanya salah satu dokter muda kepada Nabilah.

"Kelualga aku lagi ada di luangan sebelah dok soalnya Kaka aku sakit" jawab Nabilah dengan polosnya dan arah pandangnya melihat pasien yang terkapar tak berdaya di bangsal nya

"Dia siapa doktel aku boleh lihat?" Tanya Nabilah.

"Kamu mau lihat sayang?" Tanya melody yang air matanya terus mengalir.

"Iya mau" melody menggendong tubuh Nabilah dan mendudukan nya di bangsal seorang pasien itu.

"Loh.... Tante kenapa disinih? Tante sakit ya bukannya tadi Tante baik-baik ajah" ucap Nabilah dengan polosnya ketika melihat seorang pasien itu, sedangkan semua orang mendadak bingung dengan ucapan Nabilah.

"Kamu kenal sama Tante ini dek?" Tanya melody.

"Kenal Tante, tadi Tante ini yang suluh aku masuk ke luangan ini, tapi kok sekalang dia diem ajah sih ga mau jawab ucapan aku" ucap Nabilah sambil memandang pasien itu yang ternyata veranda.

Semua orang di ruangan itu mendadak bungkam, mereka berusaha untuk mencerna ucapan gadis kecil yang ada didepannya.

"  Tante kok diem ajah sih, Tante nggak mau ngomong sama aku ya?" Tanya Nabilah dengan sendu nya dan kini tangannya mungilnya sudah mengusap lembut pipi Veranda.

"Tante bangun dong"

"Tante nggak mau ngomong sama aku kalna aku nakal ya?"

"Tante ayo bicala dong, aku janji deh nggak nakal lagi"

"Tante kok diem ajah sihh hiksss,hiksss"
Nabilah malah menangis sambil tangan kecil nya terus menggoyahkan tubuh Veranda...lalu

'cup'
Nabilah mengecup singkat pipi Veranda membuat alat pendeteksi jantungnya bergelombang kembali, bahkan perlahan Veranda  membuka matanya

Melody, farish, dokter maupun suster semuanya kaget melihat kejadian itu.

"Ma-maafin,,,ta-tante ,,,,ya" ucap Veranda terbata-bata. Tangan putihnya perlahan ia gerakkan untuk menarik tubuh Nabilah kedalam dekapannya.

"Tante huhuhu, Tante akhilnya bangun juga" ucap Nabilah.

"Ma-afin,,,,Tante ya sa-yang., nah seka-rangkan Tan-te u-dah ba-ngun ja-di De-dek jangan nangis lagi ya" ucap Veranda sambil mengelus rambut Nabilah.

remember meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang