Naomi POV
Sudah 3 hari berlalu saat pembicaraan jesikka Mila yang aku potong karena suatu alasan, tapi itu semua masih menghantui hari-hari ku dengan rasa khawatir dan ketakutan.
"Nay" ucapku kepada Keynal yang ada di sampingku.
"Iya kenapa bund" ucapnya.
"Aku takut semua rahasia kita yang sudah lama di tutupi terbongkar. kamu beneran sudah memastikan kalau dia sudah meninggal kan" ucapku kepada keynal.
"Kok kamu tiba-tiba membicarakan soal dia lagi sih mi. udah lupakan saja masa lalu itu, karena sekarang kita sudah bahagia bersama dengan anak-anak kita. Dan soal dia,,, dia udah meninggal Naomi, nggak ada yang bakal selamat dari jurang yang tinggi itu, tangan aku sendiri yang udah menjatuhkan dia dari jurang jadi aku bisa pastikan dia udah meninggal" ucap Keynal.
"Tapi nal,,,,," ucapanku terhenti karena Keynal membungkam bibirku dengan bibir nya.
"Udah aku nggak mau dengar tentang dia lagi mi, jadi mulai sekarang kamu jangan bicarakan dia di depan aku lagi" ucapnya.
"Mending kamu layani aku ajah ya" goda Keynal yang tangannya mencolek dagu ku
"Apaan sih nal ini masih siang ya" ucapku yang mengerti arah pembicaraan nya.
"Sekali-kali mi ngelakuin nya di siang hari" ucap Keynal dengan senyum nakalnya lalu memeluk posesif perutku.
"Jangan macam-macam deh nay, nanti si dedeknya takut nangis, dia kan belum minum susu" ucapku.
"Kan ada si bibi yang bakal buatin su,,,,,," ucapan Keynal terpotong oleh suara teriakan anak kecil.
'akhhhhhhhh bundaaaaa ayahhhhh kakak'
Aku dan Keynal saling tatap lalu langsung berlari menuju kamar nabilah.
Saat telah sampai di kamarnya aku melihat Nabilah yang terduduk di lantai sambil memeluk lututnya.
'huhuhuhu' tangis nya. Aku dan Keynal langsung buru-buru menghampirinya.
"Hey dedek kenapa,, ada apa sayang" ucapku yang langsung menggendong tubuhnya.
Dia mengalungkan tangannya di leherku dan juga menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku. Kurasakan tubuhnya bergetar hebat spertinya ada sesuatu yang membuat dia ketakutan seperti ini
"Adek kenapa, kenapa sayang ayo cerita " panik ku sambil mengelus punggungnya yang bergetar hebat.
"Huhuhu bunda ,,,di-sanah,,, ada olang yang kepalanya potong,,, huhuhu aku takut bundaaaa" ucap nya yang membuat aku dan Keynal kaget.
"Dimana sayang? " Ucap Keynal.
"Di situ hikss,,, hiksss" tangis Nabilah sambil menunjuk pojok kamarnya.
Keynal langsung mendekati arah yang Nabilah tunjuk untuk memastikan jika tidak ada siapa-siapa disanah.
"Ada apa Bun" ucap Sinka dan Shania yang juga masuk kedalam kamar Nabilah.
"Ini si adek ngelihat sesuatu" jawabku
"Nggak ada apa-apa dek,, mungkin tadi dedek ngingo kali" ucap Keynal yang sudah kembali ke hadapanku.
" tadi ada hikss,,hikss,,, dia suluh aku pasangin kepalanya, aku takut bunda huhuhu" ucap Nabilah yang masih menangis.
"Serius dek?" Kaget Sinka dan Shania.
Sedangkan Aku dan Keynal saling pandang karena kita bingung dengan ucapan Nabilah.
"Adek kaya nya tadi salah lihat, mending sekarang dedek minum susu yuk sekalian bobo siang" ucapku yang masih mengelus punggung nya untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me
Mystery / Thrillersebuah keluarga yang harmonis tetapi menyimpan beribu kebohongan