♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.5K 162 77
                                    

"Semesta selalu punya cara untuk mempertemukan, tapi Tuhan selalu punya cara untuk memisahkan."
-Kaysal Denandra Algivaro-

"Jangan cemberut gitu, nanti cantiknya ilang." Kenzo yang baru selesai bermain futsal langsung duduk di sebelah Elasya yang hanya sendirian di pinggir lapangan. Hari ini ia sama sekali tidak melihat batang hidung Rea.

"Kay kalo liat El cemberut, pasti bilangnya gausah cemberut gitu, lo jelek." Tanpa sadar Elasya kembali mengingat ucapan demi ucapan yang sering Kaysal ucapkan padanya.

"El?" Kenzo melambai lambaikan tangannya di depan wajah Elasya. Elasya sempat terdiam, sampai beberapa saat ia kembali tersadar dengan ucapannya.

"Ah? Ah iya enggak, tadi lo bilang apa Ken?" Elasya jadi gelabakan sendiri yang membuat Kenzo tertawa dan berakhir berselonjoran di pinggir lapangan.

"Enggak, lupain."

"Kenapa ga gabung." Kenzo menatap ke arah siswi satu kelasnya yang sedang bermain basket di lapangan sebelah.

Elasya hanya mengangkat bahunya acuh dan menggeleng. "Lagi ga mood."

"Lagi ga mood apa lagi galau?" pancing Kenzo yang membuat Elasya kembali mengingat kejadian di rumah sakit bersama Kaysal dan Caca kemarin.

"Lagi galau."

"Kenapa? Caca betingkah?" tanya Kenzo yang sialnya tepat sasaran.

"Lo kenal Caca?" tanya Elasya yang membuat Kenzo tampak acuh.

Sial! Kenapa Caca banyak dikenali pria pria tampan sih.

"Siapa juga yang ga kenal dia? Cewe uler yang sok polos. Cih! Najis!" Kentara sekali ekspresi Kenzo yang tampaknya sangat kesal.

Sebenarnya, ada hubungan apa Caca dengan Kenzo?

"Lo jadi cowok mulutnya lemes banget yah." Elasya menepuk lengan Kenzo yang membuat Kenzo tertawa, sialan! Lengan Kenzo berotot!

"Gue bicara fakta kali, hati hati sama dia."

Entahlah, Elasya tidak percaya. Bagaimana pun ia mengenali sosok Caca dari kecil.

"Emang dia kenapa sih? Ceritain dikit!" Elasya semakin gencar meminta penjelasan terhadap Kenzo, bukannya membalas Kenzo malah berniat pergi untuk melanjutkan pertandingan futsalnya.

"Kenzo! Mau lo gue mati penasaran?!" teriak Elasya kesal berusaha menggapai tangan Kenzo yang sudah siap untuk pergi.

"Biarin semesta yang jelasin. See you cantik, mas pacar tanding dulu."

Elasya bergidik ngeri mendengarkan ucapan dramatis Kenzo, Kenzo hanya tertawa dan berlari menuju timnya.

"Kak ada hadiah." Elasya menatap seorang gadis yang tidak tahu siapa, ia memberikan sebuah kotak kecil yang tidak tau dari siapa. Sebelum Elasya membalas ucapannya, ia langsung berlari begitu saja.

"Dari siapa yah? Kok gue rada ngeri." Elasya memasukkan kotak kecil itu ke dalam kaos kakinya, karena itu adalah tempat persembunyian yang paling ampuh menurut Elasya. Ia pergi menuju kelas untuk mencari batang hidung Rea yang tidak tau dimana tempatnya.

****


"Atar mana Bang?" tanya Elasya saat baru pulang sekolah.

Lia belum pulang dari rumah sakit, dan masih di jaga ketat oleh Ailan. Alkio pulang hanya sekedar untuk mengambil pakaian pakaian milik Ailan, Ailan benar benar seperti orang depresi karena Lia. Ia tidak mau pergi kemana mana, sekalipun untuk mandi. Ia hanya ingin menjaga Lia untuk saat ini.

KAY.EL STORY||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang