♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.1K 121 116
                                    

"Kamu itu sumber tawa, akan tetapi juga sumber luka."
-Elasya-

"Rhea." Rhea langsung buang muka dan tak mengindahkan beberapa kali panggilan Kaysal.

"Rhea plies." Rhea menyentak kasar tangan Kaysal yang tak tau diri itu, dengan segera Rhea memasang mode sok jual mahal.

"Apasih Jablay! Jauh jauh sana, eke sibuk." Rhea segera menjauh, tapi Kaysal mengejarnya.

Rhea komat kamit tidak jelas, gadis itu menoleh ke belakang, tapi Kaysal masih saja mengikutinya.

"Rhea, jangan ginilah. Gue nanya baik baik, Elasya dimana? Kenapa dia blok gue, gue khawatir Rhe." Kaysal memohon, Rhea jadi tidak tega. Andai Elasya tahu bahwa bapack Kaysal sekarang telah bucin.

"Jangan ngemis ngemis gitulah, kan gue kasian." Rhea berbalik badan, ia menghampiri Kaysal yang terdiam di belakangnya.

Laki laki itu tampak sangat kacau, ada yang berbeda dari Kaysal hari ini. Ada beberapa luka di wajah Kaysal, Rhea jadi kasihan.

"Ada uang berapa lu?" Rhea berkacak pinggang di hadapan Kaysal, laki laki itu mengerutkan keningnya kebingungan.

"Untuk?"

Rhea geleng geleng kepala, gadis itu mengibaskan rambutnya di hadapan Kaysal berlagak bak seorang rentenir.

"Ya bayar gue lah! Lu pikir jaman sekarang masih ada yang gratisan?"

Kaysal langsung mengangguk paham, Rhea tersenyum senang. Mayan rejeki nomplok.

"Mau nanya apa sama suhu?" Kaysal meringis, Rhea ini manusia bentukan apasih, kok gini amat.

"Plies kasih tau gue Elasya dimana, gue khawatir banget sama dia Rhe," kata Kaysal melemah yang membuat Rhea mengangguk anggukan kepalanya.

"Oh si El, di rumah sakit dia," kata Rhea enteng yang sukses membuat Kaysal melototkan matanya.

"Kok bisa?" beo Kaysal panik.

Rhea memutar bola mata malas, dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Minum sianida dia."

Tak mengatakan apapun, Kaysal langsung berlari menuju motornya, laki laki itu harus menemui Elasya sekarang juga.

"Eh setan! Enak aja lu main pergi pergi! Bayaran gue mana cuy!" Rhea berteriak tidak terima, Kaysal yang sudah di atas motor hanya menoleh sekilas ke belakang.

"Nanti gue transfer."

"Aduh makasih banyak om, saya dapat uang tanpa harus open bo." Rhea tersenyum senang, gadis itu meloncat loncat di depan koridor kelas X.

****

Tampa permisi, Kaysal langsung masuk ke dalam ruang rawat inap Elasya. Ternyata ada keluarga Elasya di dalam.

Alkio yang melihat Kaysal pun langsung berdiri, laki laki itu mengepalkan tangannya penuh emosi. Pada saat ingin menghampiri dan melayangkan beberapa pukulan pada Kaysal, Ailan langsung mencegahnya.

"Tahan emosi kamu Bang, ini rumah sakit."

"Wah ada Bang Kaysal," seru Altar senang kala melihat Kaysal.

"Maafin Kaysal Om, Tante, udah lancang asal masuk. Tapi Kaysal bener bener khawatir, Kaysal takut El kenapa napa." Ailan hanya mengangguk mengerti, tapi tidak dengan Lia yang hanya terdiam.

Pikiran ibu tiga orang anak itu telah jauh melayang kemana mana, pikiran pikiran buruk mengenai Elasya terus sama terlintas di benaknya.

KAY.EL STORY||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang