♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

2.1K 190 16
                                    

"Sudah ditampar keras oleh ketidakpastian, tetapi masih saja memeluk erat sebuah harapan."
-Elasya-

"Sampai ketemu lagi gantengnya achu!" Baru turun dari motor Kaysal, Elasya langsung saja mendrama yang membuat laki laki itu hanya bisa terdiam pasrah.

"Semoga ga ketemu ketemu lagi," balas Kaysal datar yang membuat Elasya cemberut.

"Hati hati di jalan!" Kaysal memutar bola matanya malas, padahal rumah mereka berhadapan. Definisi tetanggaku, I love you.

"Masuk sana." Elasya mengangguk dan masuk ke dalam rumahnya, tak lupa memberikan ciuman jarak jauh yang membuat Kaysal bergidik ngeri. Ini anak punya penyakit edan apa gimana?

"Cantik," guman Kaysal tiba tiba saat melihat Elasya yang berlari masuk ke dalam rumahnya. Setelah tersadar dengan apa yang ia ucapkan barusan, Kaysal langsung menepuk nepuk mulutnya yang kelepasan. "Ngaco lu Kay!" gumamnya pelan.

****

"Punten akang teteh," sapa Elasya pada saat memasuki rumahnya. Dilihatnya Alkio yang sudah berkacak pinggang di depan pintu ruang tamu.

Elasya cengengesan tidak jelas, dan berjalan dengan cara menunduk menghampiri Alkio yang menatapnya datar. "Sore bang Al, hehe."

"Darimana aja kamu?" introgasi Alkio yang membuat nyali Elasya menciut seketika.

"Pulang sekolah lah bang, yakali keluyuran." Alkio memicingkan matanya tak percaya dengan ucapan adik kembarnya satu ini.

"Tadi Abang liat kamu nongkrong di taman, udah pindah sekolah kamu?" Elasya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tidak tau harus mengelak bagaimana lagi, emang kalo ngomong sama orang pintar tu vibe nya beda.

"A-anu bang, main bentar."

"Jangan diulangin lagi, kalo pulang sekolah langsung pulang. Kalo mau nongkrong, izin dulu ke bunda atau seenggaknya kabarin abang. Kamu tu anak cewek, ga baik pulang sorean."

Elasya memberikan acungan jempol yang membuat Alkio gemas dan mengacak acak rambutnya.

Pada saat ingin menaiki tangga menuju lantai atas, teriakan Altar memberhentikan derap langkah kaki Elasya. "Teteh!"

"Naon Tar?" tanya Elasya saat melihat Altar yang datang membawa mainan mobil mobilan.

"Teteh ti mana wae? Bie cenah bade ngajak Atar nganjang ka bimi na Acha. Kunaon uih na lila?"
(Teteh darimana aja? Tadi katanya mau ajak Atar pdkt ke rumah Acha. Kenapa pulangnya lama?)

Elasya meringis, ia benar benar lupa jika ada janji ingin mengajak Altar silahturahmi ke rumah calon mertua.

"Aduh hampura atuh baby Atar, teteh poho. Isukan bae kumaha?"
(Aduh maaf yah baby Atar, Teteh lupa. Besok aja gimana?)

Altar menghela nafas pasrah, dan pergi membawa mobil mobilannya menuju Alkio yang tengah asik menyetel gitarnya.

"Ngambek dah tuh."
(Ngambek tah)

Elasya langsung masuk ke dalam kamarnya untuk berganti baju, tak lama, gadis itu telah siap dengan pakaian santainya. Baju kaos dan celana jeans hitam, simpel tapi nyaman.

KAY.EL STORY||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang