Chapter 11 - Tak Terduga

85 14 11
                                    

Note : font miring (italic)  adalah masa lalu











Iringan mobil hitam ala orang kaya sudah memasuki pekarangan rumah mewah. Beberapa pelayan berdatangan dari dalam dan berbaris rapi di depan pintu utama.

Yunho keluar dari mobil, tak ada penyambutan khusus dari sang pemilik rumah. Hanya beberapa pengawal dan pelayan yang berbaris memberik
an hormat sambutan pada putra sulung marga Jung ini.

William Jung untuk sekian lama ia kembali menginjakan kaki di mansion megah milik ayahnya. Ia melangkahkan kaki memasuki rumah itu dan ternyata di dalam rumah seluruh anggota keluarga sudah berdiri menyambut kepulangannya.

"Adeull...".

Sang ibu menghampiri dan memberikan kecupan serta pelukan pertama pada putranya.

William aka Yunho melirik ayahnya yang berekspresi dingin begitupun dengan adik bungsunya yang tersenyum sangat tipis. Sang adik terlihat begitu enggan untuk memberikan aura hangat dan ramahnya yang tersembunyi.

"Eomma bahagia sekali nak, kau akhirnya bisa pulang". Yunho memberikan senyum terbaiknya untuk sang ibunya.

"Bogoshipeo Eomma". Yunho kembali memeluk sang ibu, kali ini lebih erat dari pelukan yang diberikan ibunya.

"Oo.. Okay. Lepaskan nak.. Ayo kita makan dulu". Ibunya melepaskan pelukan yang sempat membuatnya sesak.

Yunho sadar atas ketidaksengajaannya begitu. Tapi ia tidak terlalu peduli dan memberikan senyuman sambil menatap mereka semua.

Langkah itu beriringan sampai mereka semua duduk di meja makan.

"Makanlah yang banyak". Ucap Casley Shon setelah semua pelayan menyuguhkan makanan terbaik yang mereka siapkan.

Yunho tersenyum mendapati perlakuan itu, sesekali ia melirik ayah dan adiknya yang masih enggan bicara selama ia menginjaki rumah ini.

"Nanti malam semua tamu akan datang menghadiri pesta penyambutanmu. Kau harus bersikap lebih sopan dan tunjukan pada semua nya bahwa kau layak berdiri diatas panggung".

Damian Jung berucap lalu meninggalkan meja makan disaat semua orang baru saja memulai kegiatan makan siang itu.

"Eomma.. Aku ada janji dengan prof. Hans siang ini. Setelahnya aku akan sibuk dan mungkin pulang agak terlambat. Tapi aku usahakan untuk menghadiri pesta itu".

Krystal meniru sikap sang ayah, meninggalkan meja makan tanpa menyentuh santapan didepannya. Ia bangkit dari duduknya dan memberikan salam hormat atas tidak sopan sikapnya.

"Oppa... Selamat datang di rumah ini".
Singkat ucapannya kemudian meninggalkan ruang makan.

Begitu dingin perlakuan orang di rumah ini. Jika ingin memaksakan perihnya hati, Yunho sangat ingin berteriak mengeluarkan amarahnya. Perlakuan ini sangat ia benci.

"Maafkan sikap Appa dan Soojung. Akhir-akhir ini mereka begitu sibuk dan tak ingin diganggu". Yunho lagi-lagi tersenyum.

"Gwaenchana Eomma. Aku cukup mengerti karena ini semua juga salahku".

"Tidak! Kau sudah membayar kesalahan ini. Sekarang Appa dan Soojung hanya perlu beradaptasi untuk melanjutkan semuanya".

"Mianhaeyo Eomma".

"Araa. Ayo dilanjut makannya!".

Yunho manut, mengunyah makanan itu dengan pelan lalu berusaha menelannya tanpa ragu.

Black & White : If it's Pain is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang