Setelah 3 hari berada dirumah sakit, akhirnya kini mereka berada di rumah baru mereka. Sebenernya bukan karena kondisi jeno yang memaksakan mereka disana, tapi karena nana yang mendadak ikutan demam, sepertinya karena kelelahan, akhirnya jeno yang membaik pun kembali tumbang.
Sesampainya dirumah, lagi lagi mereka dibuat kaget karena seisi rumah sudah berisi furniture berkelas, tentu saja ini berkat tantenya, sekarang rumah mereka sudah benar benar terisi, sebelum mereka beranjak kekamar untuk beristirahat, mereka memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu, apalagi jeno dan nana harus minum obat
"na, kamu yakin mau sendirian gak sekamar sama jeno ?" tanya kak lian sambil meletakkan satu piring sarapan untuk si kembar dan kak javi.
"hah ? emg siapa bilang mau pisah ?" nana bingung, karena memang dari dulu mereka selalu janji untuk sekamar sampai tua
"lah, kan kmren kata kamu mau pisah kamar, jadi kakak beliin 1 ranjang di kamar kamu dan 1 dikamar lainnya lah"
"yaudah aku tidur seranjang aja ama jeno"
"ogah sempit"
"oh gitu ? yaudah pisah beneran nih"
"yaudah boleh" ucap jeno cepat tanpa berfikir bahkan menoleh ke nana, dia masih asik membaca komik di handphonenya sambil makan sarapannya, javi dan lian pun ketawa melihat tingkah adik adiknya itu.
"udah lian, godain mereka mulu, kamar kalian memang kami buat berdua kok, makanya dilihat dulu sebelum ngomel"
"lagian kata kakak tadi mau dipisah, yaudah kalau dipisah juga gapapa, aku bisa numpang dikamar jeno dan jeno bisa numpang dikamar aku"
"ih ribet amat hidup kalian" sinis javi sambil ketawa kecil.
***
"Waaaaa.. bagus banget, kemampuan kalian semakin meningkat, om senang" tepuk tangan oliver terdengar di telinga anak anak yang sedang berlatih hari itu.
"jeno, nana, lian ke taman belakang dulu yuk, om mau ngomong"
"ada apa pa?"
"udah kamu disini aja, papa sama mereka aja"
Oliver berjalan mendahului mereka dan berhenti tepat di pintu menuju taman, didepan mereka sudah ada 2 orang yang mereka rindukan, 2 orang yang ingin mereka peluk setiap hari, 2 orang yang sangat mereka sayang.
"mama sama papa kalian mau ketemu" ketiga anak itu mengangguk dan melanjutkan langkah mereka sendiri menuju ke sebuah sofa. sepanjang jalan jeno memegangi tangan nana yang terlihat tegang dan sedikit gemetar.
"hai ma, pa"
plakkkkk!!
"DIMAS!!" oliver yang tadinya tersenyum dari kejauhan dibuat tidak percaya dengan pemandangan didepannya, begitu juga anak anak yang lain, mereka melihat kejadian itu dari balkon atas rumah.
"apa apaan lo dimas ?"
"diem lo, mereka anak anak gw"
"mereka juga keponakan gw, apa salah mereka sampe lo tampar lagi kayak gitu" oliver sedikit terpental mundur, badan dimas memang lebih besar, jadi wajar saja dimas lebih kuat darinya.
"pa!! bukannya kita sepakat kesini buat baikan sama mereka dan minta mereka pulang, kenapa papa malah tampar mereka? mama gak habis pikir dengan kelakuan papa" ucap yoona sambil akhirnya pergi meninggalkan dimas, pupus sudah harapan dia bisa berkumpul bersama anak anaknya, dia kangen sama mereka semua, apalagi melihat si kembar. Tapi gengsi nya juga sangat tinggi, dan sekarang dia bisa apa ?
YOU ARE READING
About Time | NOMIN
FanfictionSelamat datang di kehidupan si kembar yang penuh dengan tawa, canda,kasih sayang namun juga selalu menyimpan luka di hati. "Buat apa semua kemewahan dan fasilitas ini, yang kami butuh bukan uang, kami butuh waktu mama dan papa, bisakah kalian kasih...