Setelah sampai dirumah, sohyun pun membersihkan kotak bekal nya lalu pergi membersihkan diri dengan merendam kan diri di bathub kamar mandi.
Ia merenungi kejadian tadi, di mana jimin membuat bekal nya menjadi berantakan, sohyun kembali terisak.
"ibu, ayah bawa aku pulang" ucap sohyun sambil memejamkan matanya.
***
1 bulan sudah kejadian bekal di kantor jimin, kini sohyun tak pernah lagi datang ke kantor suaminya.
Namun ia tak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai seorang istri, ia selalu membersihkan rumah dan memasak makanan, meskipun makanan nya tak sekalipun di sentuh oleh jimin.Namun itu tak apa, asalkan ia menjalani kewajibanya,
Tapi menurut sohyun hal yang melelah kan adalah membersihkan rumah ini, yah! Rumah yang besar tanpa adanya maid yang membuat sohyun sendiri yang membersih kan rumah itu.Kini sohyun tengah membersihkan ruang kerja suaminya, terlihat begitu berantakan, kertas² bercecaran pulpen berserakan di atas meja dan juga plastik roti yang telah penuh di kotak sampah, langsung saja ia merapikan itu semua dan membuang sampah² tersebut.
Di lihat nya sudah rapi ia pun keluar dan menutup kembali pintu ruangan itu.
Pukul 7malam, jimin tiba rumah, ia hari ini pulang lebih awal karna merasa lelah akibat pekerjaan yang tak kunjung selesai, namun ia menyempat kan untuk melanjutkan semua nya di rumah.
Begitupun sohyun yang mendapati suami nya sudah pulang kerja, segera turun kebawah menyiap kan sarapan malam dan membuat teh hangat sedu.
Tak lama pun sohyu kembali ke kamar dan membawa secangkir teh yang ia buat untuk nya dan jimin tadi, ia duduk di balkon kamar nya, menikmati udara malam yang dingin ditemani teh hangat yang membuat tubuh nya merasa nyaman.
"CHOI SOHYUUUUN!!!" terak jimin dari dalam ruangan kerja nya,
Mendengar itu ia langsung keluar kamar nya dan berlari ke sumber suara.
"ah nndeee" ucap sohyun ngos ngosan
Jimin menatap Sohyun yang baru datang dengan tatapan tajam dan dengan nafas yang memburu, menandakan bahwa pria bermarga park itu tengah di sulut emosi.
"SIAPA YANG MENYURUH MU MEMBERSIHKAN RUANGAN KU HA!" ucap jimin sambil menarik rambut panjang sohyun dengan keras.
"Ahk, Jimin lepas kan ini sakit sekali" ucap sohyun seraya meringis memegangi tangan jimin yang menarik surai nya
"SUDAH KU BILANG JANGAN PERNAH MENYENTUH MILIK KU! SEKARANG DI MANA KERTAS DIATAS MEJA ITU HA!! JAWAB" Sambil ngeraskan tarikan nya di rambut, membuat sohyun menangis akibat kesakitan.
"K-karna Beran-takan Jim Ahk, a-aaku Merapikan nya dan Membuang sebagian yang tidak Berguna l-lagi, Tapi akan ku car-"
PLAK
Satu tamparan mendarat di pipi sohyun, hingga bercap telapak tangan jimin di pipi putih sohyun dan tak lupa sudut bibir nya mengeluarkan darah hingga pipi sohyun terasa panas ,karna tamparan yang di berikan jimin sangat lah kuat,
"CARI ITU SAMPAI KETEMU ATAU TIDAK AKU AKAN MEMBUNUH MU!" Ucap jimin sambil meninggalkan sohyun yang terisak memegang pipi kanan nya.
Sohyun pun berlari ke belakang rumah nya untuk mencari kertas kertas yang ia buang tadi pagi, ia harus menemukan nya.
Sambil menangis dan darah di sudut bibir nya sudah mulai kering, sohyun pun tetap mencari kertas tersebut. tanpa adanya senter untuk membantunya mencari, ia kesulitan hingga tak lama kemudian ia menemukan gumpalan kertas tadi, masi dalam ke adaan baik² saja hanya kusut akibat gumpalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ✔
Teen Fiction☞𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰☜ Pertemuan yang tak tersengaja kan mengakibatkan pernikahan yang tak diinginkan. Masih bisakah seorang gadis yang bernama Choi Sohyun meyakinkan hati seorang pria bernama Park Jimin? seorang pria yang memili...