Beberapa bulan terakhir ini aku sama Revan makin deket. Dan senior tengil itu udah gak ngusik gua lagi. Entah karena apa.
Bener ya ternyata cewek itu perasaannya lebih peka dari pada cowok.
Aku ngerasa Revan punya rasa sama aku. Dari dia natap aku. Perhatian nya. Cara ngomongnya. Semua nunjukin kalau dia punya rasa sama aku.
Aku bukannya geer. Tapi emang kenyataannya begitu. Aku sih biasa aja sama dia.
Pernah sekali dia ngungkapin gitu. Sambil cengar-cingir gak jelas. Aku pikir dia bercanda.
**
Drttt.... drrttt...Hpku bergetar. 1 pesan masuk dan tertera nama Junita.
Junita: Dimana lo? Kumpul sih. Jarang banget lo ngumpul.Junita itu teman aku. Aku sama anak-anak yang mempunyai predikat populer di kampus membuat perkumpulan gitu. Ya semacam perkumpulan cewek populer.
Aku sudah lama tidak kumpul. Kangen sih. Ah aku ikut aja deh.
Vriska: Lo pada lagi dimana?
Junita: Kita lagi di cafe PelangiAku langsung menuju cafe tersebut.
**
"Eh elo Vris...gua pikir lo udah lupa sama kita-kita" kata Velin.
"Ya gak mungkin lah gua lupa sama kalian" kataku senyum.
Velin ini paling cantik di antara kita-kita. Dia juga fans nya paling banyak.
Di sebelah Velin ada Deby dia agak tomboi tapi tetap cantik.
Terus ada Dinda dia paling dewasa di antara kita-kita. Kalau kita salah atau ngePHPin para cowok dia yang nyeramahin kita. Haha. Padahal mah dia juga PHP.
Ya di sini lah kita. Aku Junita Velin Deby Dinda bergosip ria. Aku udah lama gak ngumpul.
"Eh tau gak kemarin ada yang nembak gua" kata Velin.
"Terus..terus" kata kita semua.
"Yah gua tolak"
"Kok gitu?" Tanya Deby.
"Gua nya gak suka"
Teman-teman ku ini sebenarnya kalau ingin mendapatkan pasangan tinggal tunjuk aja. Gampang. Tapi mereka katanya cari seseorang yang benar-benar tulus. Aku sejutu sama mereka.
"Terus gimana sama lo Vris?" Tanya Dinda.
"Gimana apa nya?" Aku bingung. Mereka nanyain apa sih.
"Ya hubungan lo sama sih Revan itu" kata Junita.
Ini buat aku kaget. Aih emang kabar aku dekat dengan Revan itu sudah tersebar di kampus.
"Ya gak gimana-gimana" jawab ku santai.
Mereka hanya menggeleng-geleng kan kepala. Nah mereka kenapa lagi.
"Lo ngePHPin dia" kata Dinda. Wah kayanya dia mau ceramah deh. Aduhhh.
"Siapa yang PHP. Gua gak PHPin kok" benar kan gua gak PHP.
Kita semua diam menikmati makanan yang kami pesan tadi.
"Oya permainan kita masih berlaku kan" kata Deby.
Ya kita membuat permainan. Ya lebih tepatnya tantangan sih. Itu bergilir.
Tantangan terakhir itu ke Dinda. Masa tantangannya dia di suruh nembak cowok. Gila gak anak-anak.
Terus juga ada tantangan pas itu untuk Junita. Tantangannya di suruh cium cowok. Aih emang gila mereka.
"Iya masih dong" kata Velin.
"Sekarang giliran siapa ya?" Tanya nya.
mereka semua tampak berfikir.
"Nah.....giliran Vriska" mataku langsung membulat setelah mendengar perkataan Junita.
Aku baru sadar. Ternyata memang giliran aku. Yah sudahlah.
"Oke deh..tantangannya apa?" Tanya ku.
Mereka berdiskusi. Semoga gak yang aneh-aneh deh.
Mereka selesai berdiskusi. Dan mereka cengar-cingir gak jelas. Wah perasaan ku gak enak ini.
"Tantangannya... lo harus bisa jadian sama Revan" what?? Mereka benar-benar menyebalkan.
Aku masih kaget dengan tantangan itu.
" Gak ada yang lain tah?" Tanya ku.
Mereka menggeleng. Ah mati lah aku.
"Dalam waktu 1 minggu. Kalau enggak lo tau kan hukumannya apa" kata Velin.
Hah. Yang benar aja. Dalam 1 minggu aku harus udah jadian sama Revan. 1 MINGGU. Gila emang mereka.
Dan hukumannya itu. Predikat populernya di cabut. Dan di pastiin bakal dikucilin di kampus. Ya ampun. Gimana ini?
Oke sekarang aku harus cari cara untuk jadian sama dia. Mau gak mau ini mah. Ah sudahlah.
________________________________
11 nih.
Vote comment nya jangan lupa.Selamat membaca:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Takdirku
RomanceVriska baru menyadari perasaannya terhadap Revan disaat Revan pergi Tetapi takdir berkata lain mereka dipertemukan kembali mau tau cerita nya Vriska dan Revan monggo di baca ceritanya