Dia Takdirku-19

792 27 0
                                    

1 minggu kemudian....

"Mana pacar kamu yang mau di kenalin sama Mama" kata Mama.

Aku menepuk jidat. Lupa soal itu. Aku akhir ini sibuk karena pasien yang banyak. Jadi aku tidak memikirkannya.

"Jangan bilang kamu lupa" kata Mama lagi.

"Hehe. Aku lupa. Kan Mama tau sendiri akhir-akhir ini aku sibuk" kataku cengar-cingir gak jelas. Untung di sini cuma ada Mama. Papa gak ada lagi dinas ke luar kota. Jadi Mama gak ada yang bela.

"Ya udah berarti kamu besok harus ikut Mama" kata Mama.

Aku langsung berpindah tempat duduk di sebelah Mama.

"Ma jangan jodohin aku lah Ma" rengek ku.

"Sesuai perjanjian" kata Mama santai.

"Ma nanti kalo calon nya jahat gimana Ma" kataku masih berusaha merayu Mama.

"Huuus. Kamu jangan ngaco. Mama yakin kalo kamu ketemu dia pasti kamu suka"

"Seyakin itukah?"

Mama mengangguk. Kayanya aku gak bisa ngelak lagi. Yaudah lah terima aja.

"Iya deh besok aku ikut Mama" kataku pasrah.

"Nah gitu dong. Ini baru anak Mama" kata Mama sambil memeluk ku.

**

Setelah semalam aku ber nego dengan Mama-haha dikira lagi belanja- dan ternyata gak berhasil. Di sini lah aku. Terdampar di restoran terkenal di kota ini.

Aku memakai dress selutut berwarna merah marun tanpa lengan. Rambutku di kepang ke samping kanan. Dari tadi Mama memuji penampilanku.

Aku memasuki restoran tersebut bersama Mama. Mama sedang mencari ke beradaan seseorang. Mungkin teman nya.

Mama menemukan orang itu dan menghampiri nya. Aku mengikuti dari belakang.

"Ya ampun udah lama nunggu ya. Maaf ya. Si Vriska lama dandan nya" kata Mama. Mereka cipika-cipiki.

Lah kenapa aku yang di salahin. Yang lama siapa? Bukannya Mama.

Aku hanya tersenyum. "Maaf ya tante udah nunggu lama" kataku. Mau gak mau aku harus minta maaf.

Wanita itu tersenyum. "Gak apa-apa. Sebentar ya Nata lagi ke mobil katanya ada yang ketinggalan" kata wanita itu.

Alasan yang klasik. Pasti dia juga gak mau di jodohin. Eh tunggu deh kayanya aku pernah liat temen Mama ini deh. Di mana ya?

Aku Mama dan teman Mama berbincang-bincang. Sebenernya cuma mereka yang mengobrol. Aku bosan menunggu cowok itu. Aku mengeluarkan hp ku dan bermain game.

"Maaf Bun Tante aku lama" kata seseorang. Mungkin itu dia.

"Iya gak apa-apa kok" kata Mama. Pasti Mama basa-basi.

Karena penasaran wajah cowok itu seperti apa aku mendongak. Aku kaget melihat wajahnya.

"Elo" kata ku kaget. Dia cowok yang di toko buku ngedorong aku dan ngobatin aku. Jadi ini calon aku? Kalo ini mah aku gak nolak..eh.

"Hai" sapa cowok itu.

"Kalian udah pernah ketemu" kata Bundanya.

"Iya Bun di toko buku waktu itu" kata cowok itu yang bernama siapa tadi..Nata.

Aku Mama Nata dan Bundanya Nata makan bersama. Kami membicarakan tentang pernikahan kami yang berlangsung bulan depan.

Ya ampun bulan depan? Aku kan belum siap.

Dia TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang