Dia Takdirku-18

572 19 0
                                    

Aku pun pulang setelah bertemu dengan Julian. Aku benar-benar capek. Mana besok ada ada jadwal operasi.

"Kamu udah pulang?" Tanya Mama setelah sampai di rumah.

"Malam Ma Pa.Udah Ma. Tumben belum tidur" kataku duduk di sofa. Biasanya kalau aku pulang Mama sama Papa pasti udah tidur.

"Mama mau nanya siapa pacar kamu?"Tanya Mama. Aku kaget mendengar pertanyaan Mama. Biasanya Mama bodo amat.

"Kok Mama nanyanya kaya gitu" kataku.

"Kamu itu udah gede. Harusnya kamu ngenalin pacar kamu ke Papa sama Mama" kata Papa.

"Aku belum punya pacar Pa Ma" kataku. Aku masih fokus bekerja.

"Kamu udah 24 tahun. Mama waktu umuran kamu aja udah nikah" kata Mama.

"Ya belum ada yang cocok Ma" benerkan belum ada yang cocok. Apa aku yang gak bisa buka hati aku. Ah tau lah.

"Mama mau ngenalin kamu sama anak temen Mama"

"Tunggu. Mama mau ngejodohin aku" kataku kaget. Ngapain pake acara jodoh-jodohan segala.

"Ya cuma ngenalin aja. Siapa tau cocok. Anak nya ganteng loh"

"Mau gantengnya kaya gimana pun aku gak mau di jodohin" kataku cemberut.

"Oke gini aja. Mama kasih waktu 1 minggu untuk cari pacar dan kenalin ke Mama" kata Mama.

"Ma yang bener aja. 1 minggu? mustahil Ma" kataku.

"Kalo kamu gak kenalin pacar kamu. Kamu harus mau Mama kenalin ke anak temen Mama"

"Tapi—"

"Gak ada bantahan"

"Udah nurut aja sama Mama kamu" kata Papa.

Papa sama Mama nyebelin banget masa pake perjodohan segala. Di kira anaknya gak bisa cari sendiri apa. Aku cuma mau fokus kerja dulu baru cari calon.

"Aku mau ke kamar dulu capek" kataku langsung meninggalkan mereka.

##
Author POV

Di gedung yang sangat mewah. Perpaduan warna pink dan putih sangat cantik.

Di sana sudah ada sepasang suami istri yang baru saja sah. Mereka terlihat bahagia.

Ada seseorang cowok menghampiri keduanya untuk memberi selamat.

"Hai bro" kata mempelai pria. Mereka bersalaman.

"Wih. Ngeduluin gua lo. Selamat ya. Semoga awet sampe kakek nenek"

"Iya amin. Kapan nyusul. Di tunggu lo undangannya" jawab mempelai wanita.

"Haha nanti deh. Belum ada yang cocok"

"Belum ada yang cocok atau masih nunggu yang lama" celetuk mempelai pria.

Cowok itu langsung memukul mempelai pria pelan. Mereka tertawa bersama.

##
Vriska POV

Aku sudah ada di depan gedung resepsi pernikahan sahabat aku. Setelah tadi aku selesai operasi langsung saja kesini.

Suasana gedung yang berwarna pink dan putih sangat mewah.

Aku langsung menghampiri sahabat ku dan suaminya. Aku memeluk sahabatku.

"Wih. Udah jadi istri orang nih bu dokter. Duluin gua lagi" kataku pura-pura cemberut.

"Ya ampun lo dateng. Gua pikir lo gak dateng. Kapan lo nyusul" kata Bella mempelai wanita.

"Masih sibuk kerja. Belum ada yang cocok juga" kataku.

"Bentar lagi pasti lo dapet yang cocok" kata Riski mempelai pria.

"Ha? Lo cenayang. Ada-ada aja lo. Oya gua gak bisa lama-lama. Selamat ya buat lo orang. Semoga sampe nenek kakek. Amiin" kataku.

"Iya amin. Makasih ya. Di tunggu undangannya loh dari lo" kata Bella. "Ah gampang" kataku. Aku berpamitan pulang.

Aku capek makanya langsung pulang. Aku senang akhirnya sahabat aku bahagia. Kapan aku bahagia? Pasti akan ada saat nya.

__________________________

Pendek ya? Lagi mentok. Semoga suka ya
Vote comment nya ya

Selamat membaca:D

Dia TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang