Part 8 : Mystery #1 Bloody Girl in Toilet Part 4

8K 510 41
                                    

"Hyaahh akhirnya sampai juga" Mina turun dari mobil Daniel dan kemudian menggoyang-goyangkan pinggulnya

"Kamu ngapain sih?" Susul Ceci yang meloncat turun ke samping Mina.

"Bokongku sakit banget dari tadi duduk terus. Rumahmu lumayan jauh juga ya" Mina memandangi rumahku dengan seksama.

"Ya lah tuh, trus, kalian mau masuk nggak? Atau mau disini aja?" Tanya Ceci.

"Ya masuk lah, cuaca sepanas ini disuruh diluar" Mina menggerutu.

"Ya udah, ayo" Ceci langsung berjalan menuju rumahnya itu, disusul oleh Mina dan Daniel.

Ternyata, mama Ceci sudah menunggu di depan pintu. Setelah Ceci membuka pintu rumah itu, mamanya langsung menyambut kedua temannya dengan senang hati.

"Teman Ceci ya?" Sapa mama dengan ramah.

"Iya, Tante" senyum Mina dan Daniel berbarengan, agak malu-malu.

"Nggak usah malu-malu. Langsung aja ke kamar Ceci, di lantai atas. Udah tante siapin snack, kue, cokelat, jus, yahh.. pokoknya cemilan lah" mama tersenyum kegirangan.

Ceci hanya memutar bola matanya.

Setelah mempersilahkan Mina dan Daniel masuk ke kamar Ceci. Mamanya langsung berjalan ke arah Ceci, "ini pertama kalinya ada teman kamu yang datang ke rumah kita! Pokoknya kali ini jangan kamu kacaukan lagi, terutama cowok yang itu. Lumayan keren, sekarang kamu ayo cepat masuk"

Jadi itu alasan mama bersikap baik sekali hari ini? Batin Ceci.

Tapi, ya... memang sih Ceci agak bermasalah dalam bersosialisasi sehingga tidak ada satupun temannya mau datang ke rumahnya. Bahkan saat kerja kelompok, kadang-kadang teman sekelompoknya merahasiakan waktu pertemuan dan tempat dan akhirnya Ceci tidak mengerjakan tugas itu sedikit pun.

Menurut Ceci itu tidak masalah, menurutnya dalam hidup ia tidak mempunyai teman pun tidak masalah. Toh, ia masih hidup. Karena kelakuan Ceci itu, banyak orang-orang tua teman-temannya yang agak kurang suka dengan kelakuan Ceci, dan itu juga berdampak pada orang tua Ceci.

"Mungkin kali ini mama bisa mempunyai teman di daerah ini. Terutama orang tua Cowok itu. Oh ya, sekali lagi, jaga sikapmu" mama memperingati Ceci.

Setelah itu, Ceci masuk ke kamar. Daniel dan Mina sudah duduk rapi disana, memakan snack-snack yang terhidang di atas meja.

"Yang benar saja, kalian datang ke sini sebenarnya dengan tujuan apa sih?"

Mina menelan coklat nya, "habis kamu lama sih, kami juga kan belum makan malam. Nggak apa kan?"

Ceci hanya menghela nafas. "Ya sudah. Kita mulai saja."

Pertama-tama, Ceci menceritakan bagaimana ia menemukan diary itu. Dan bagaimana ia akhirnya membaca seluruh isi diary itu.

"Jadi, kamu menemukan diary itu di balik tempat tidurmu??" Tanya Daniel penuh selidik.

"Ya, coba sekarang kamu pahami isi diary itu"

Ceci membalikkan tempat tidurnya dan mengambil diary coklat yang sudah tua itu.

"Cukup tua" Mina melihat ke arah diary itu yang sekarang di pegang oleh Daniel.

Daniel membuka halaman pertama diary itu dan kemudian membaca seluruh isi diary itu. Mereka menelusuri kata demi kata yang tertera di diary, dan memahaminya.

"Yup, jelas ada masalah dengan cowok itu" suara Daniel memecahkan keheningan yang sempat melapisi atmosfer ruangan saat itu.

"Ya, memang aneh" Mina ikut-ikutan berbicara, "satu lagi, Daniel, kamu ingat gak pas kita semua berkunjung ke pemakamannya Leni?"

My Mystical SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang