Part 15 : Himuro Mansion #1

2.7K 170 14
                                    

Kalian tau Misteri Himuro Mansion?

♤•♤•♤

Ceci berjalan lunglai ke arah gerbang sekolahnya, Mist Senior High School.

Sudah 2 hari lewat setelah pembunuhan berantai tersebut. Dan selama 2 hari itu, ia hampir tidak punya kesempatan untuk tidur dengan nyenyak. Diary Leni selalu menghantuinya di malam hari. Maksud hati ingin membuang, tapi Mam. Eliz selaku guru BK (Bimbingan Konseling) menyuruh Ceci untuk menyimpan diary itu, mana tau itu bisa jadi petunjuk jika ada teror dari 'hantu' itu lagi.

Ahh... ngantuk.., gumam Ceci sambil menguap.

Ia melangkah menuju koridor kelas 10. Semua mata yang lewat maupun yang hanya nangkring di pinggiran koridor menatap ke arahnya sambil berbisik.

Ngapain sih mereka pake bisik-bisik segala? Kayak kagak pernah ngeliat manusia aja, Ceci berdecak.

"CECILIA!!!"

Terlihat raut muka tua Mam. Eliz tampak galak (diam pun nampak galak juga) berdiri kira-kira 2 meter dari Ceci.

"Ngapain kamu disini???!!" Mam. Eliz mendekati Ceci sambil berjalan cepat.

"Ngapain disini? Yaelah, Mam pake nanya lagi. Ini kan sekolah, saya kesini mau belajar lah." Ceci menahan langkahnya.

(Walaupun keinginan belajar hanya 20% sih, 80% keinginan main)

"Astaga kamu ini, sini cepat!!"

Ceci dengan malas mengikuti langkah Mam. Eliz menuju ruang BK.

Sesampainya di ruang BK, Mam. Eliz langsung duduk di kursinya sedangkan Ceci hanya menatap Mam itu dengan cemberut.

"Kan sudah saya bilang KEMARIN kamu jangan datang dulu." Mam. Eliz menghela nafasnya.

"Kemarin..?"

Keheningan meliputi ruangan tersebut.

"OH IYA!" Ceci menepuk dahinya. "..hehe sori mam." Ceci tersenyum nakal.

Ia baru ingat. Kemarin setelah kepala sekolah beserta staff guru membereskan toilet beserta masalah-masalah yang ada diantara murid yang terlibat, Ceci, Daniel dan Mina dipanggil Mam. Eliz. Atas izin kepala sekolah mereka bertiga diliburkan untuk beberapa hari sampai keadaan mulai tenang.

"...karena masalah ini mulai menyebar ke luar sekolah kalian bertiga tolong jangan masuk sekolah dulu besok sampai keadaan menjadi tenang. Nama sekolah kita bisa rusak gara-gara masalah ini. Usahakan juga selama libur ini jangan terlalu sering keluar rumah." Kata Mam. Eliz.

"Oke mam!" Jawab Daniel, Ceci dan Mina dengan penuh semangat.

EHEM!

Suara keras Mam. Eliz membuyarkan lamunan Ceci.

"Sori mam, saya baru teringat."

"Hah...sudahlah, jadi intinya sekarang--"

Suara mam. Eliz tiba-tiba saja berhenti. Ia menatap tajam pintu masuk yang terbuat dari kaca itu.

My Mystical SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang