Sudah dua hari ini Virendra dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah.Kini Virendra sudah dipindahkan keruang rawat VIP.Pandangan Virendra menerawang mengingat ketika Runa dengan sigapnya mengobati lukanya.Ya,seorang Runa.Perempuan yang selalu membuatnya tersenyum-senyum sendiri.
"Udah bangun lo?" Terdengar suara bass yang sudah sangat familiar ditelinganya.Siapa lagi kalo bukan Revan sahabatnya.Virendra hanya menoleh dan tersenyum kearah Revan.
"Mas Virendra ..." Terdengar suara cempreng Vio menghambur kepelukan Virendra."Mas bikin Vio takut .. "Tuturnya sesenggukan.Virendra hanya memeluknya seraya mencium puncak kepala adik tercintanya.
"Maafin mas ya dek .. "
"Jangan lakuin ini lagi ya mas,Vio takut kehilangan mas.Untung aja ada mba Runa,kalo gak ada mba Runa gak tau deh gimana nasibnya mas .. " Tutur Vio panjang lebar masih dengan sesenggukan menatap Virendra.Virendra merengkuh tubuh mungil Vio kedada bidangnya.
"Maafin mas ya,jangan nangis dong.Masa adeknya mas yang cantik ini nangis si,nanti apa kata dunia?!" Ucapan Virendra mampu membuat Vio tersenyum kearahnya.
"Cantik kenapa cok nangis si ?"Terdengar suara Radith dari belakang membuat Vio mendengus kesal kearahnya.Radith hanya tertawa terkekeh melihat wajah Vio. Membuatnya semakin gemas untuk menggodanya.
"Cantik gak boleh gitu dong sama babang Radith .. " Ucapan Radith semakin membuat Vio kesal sendiri.
"Huh,sok ok banget dirimu!"Vio melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah super juteknya.
"Gak boleh jutek gitu ahh,tar kalo suka beneran gimana hayooo?!" Goda Radith membuat Vio memutar bola matanya kesal.
"Ngarep ..."
"Bangettttt ... "Seru Radith dengan tatapan pupyy eyesnya.Membuat Vio memalingkan wajahnya kearah jendela.
"Godain adek gue aja lo .. "Virendra melempar bantal kearah Radith dengan sigap Radith menangkapnya dan tertawa terkekeh."Abis adek lo cantik banget si,jadi jangan salahin gue kalo gue suka godain adek lo." Jawabnya dengan tampang cengengesan.
"Cok bisa si lo disana?" Tanya Reno dengan tatapan yang sukar tuk diartikan.
"Kebetulan lewat." Jawab Virendra datar."Motor gue gimana?"
"Lo malah motor yang ditanyain, gak tau apa kita panik denger lo masuk rumah sakit!"Ucap Rayen sewot.Virendra hanya tertawa mendengar perkataan Rayen.
"Bye the way , cewek yang nolongin lo mana?"Tanya Radith kepo.Virendra hanya mengangkat kedua bahunya.
"Siapa namanya?Cantik gak?bolehlah kalo cantik mah." Tanya Radith kepo,dengan menaik turunkan alisnya kearah Virendra.
"Huh,dasar cowok .. "
"Ciee-cieee Vio cemburu ni ceritanya sama babang Radith .. " Goda Radith membuat mata Vio mendelik kearahnya.Revan dan Virendra hanya tersenyum melihat tingkah sahabat-sahabatnya yang selalu menggoda Vio.
Berbeda dengan Rayen yang lebih memilih diam saja.Tatapannya tak pernah lepas dari Vio.Jangan katakan kalo Rayen diam-diam menyimpan perasaan untuk Vio.
"Ya,ampun babe kamu kenapa bisa kaya gini ?" Terdengar suara perempuan yang selama ini selalu membuat Virendra jengah.Vio memutar bola matanya kesal kearah perempuan yang baru saja memanggil kakaknya dengan sebutan babe.
"Maaf ,ya."Dengan menggeser tubuh Vio.Membuat Vio geram akan perlakuan perempuan satu ini.
"Kecentilan banget si .. " Ucap Vio menatap tajam kearah perempuan yang belom Vio tau siapa namanya.