Bab 6 Flashback

39 3 0
                                    

Akhirnya selesai juga hari pertama kerja. Mikka pun bersiap diri untuk pulang kantor. Diapun pamitan dengan orang-orang disekitar tempat duduknya.

"Pulang dulu ya semuanya. Sampai besok." ujar Mikka.

Mikka pun terburu-buru pulang menuju luar. Saat di lobby sambil memesan taksi online tapi belum dapat-dapat juga. Dari belakang muncul Geon dengan tergesa-gesa.

"Mikka wait. Pulang sama aku aja." ujar Geon.

"Ga usah Ge, aku lagi pesen taksi." jawab Mikka singkat.

"Kayanya kamu belum dapet tuh." ujar Geon sambil melihat LCD handphone Mikka.

"Belum sih. Tapi ga deh, nanti anak kantor liat." kata Mikka.

"Lah emang kenapa kalau liat, udah ikut" suruh Geon.

Ditariknya tangan Mikka ke lift dan langsung menuju basement, tempat mobil Mercy nya Geon diparkirkan.

"Ni orang kerjaan sm gaya hidup ga sesuai. Temen yang lain pake motor. Dia udah kaya bosnya kantor pakai Mercy 2 pintu." ujar Mikka dalam hati.

"Ayo masuk" ujar Geon sambil membukakan pintu.

Setelah keluar parkiran dan macet Geon mengeluarkan rokoknya. Dan pemantik.

"Jangan ngerokok dalem mobil Ge, kamu taukan ak ga bisa isep bau rokok." ujar Mikka memecahkan keheningan.

"Sorry gue lupa, udah lama ga ada yang nebeng soalnya. Lagian ini kebiasaan baru gue, lembur sambil ngerokok akhirnya jadi habit." Jawab Geon.

"oooh. Okay." ujar Mikka.

"Kenapa no gue di blok Mik?" tanya Geon.

"Ya di blok aja. Emang ga boleh ya di blok." jawab Mikka gugup.

"Hmm udah benci ya kamu sama aku." ujar Geon yag nadanya berubah jadi lirih dan logat aku kamu.

"Dih bukan benci, kan kamu tau kita gimana dulu.." ujar Mikka lirih.

"iya benci bener bener cinta aku sama kamu Geon duluuuu..." gumam Mikka dalam hati.

Nada telepon berbunyi, telp Mikka berbunyi. Tampaknya Bima menelepon karena belum ada kabar dari Mikka.

Diangkatlah telepon tersebut oleh Mikka.

"Ya Mas..." jawab Mikka.

"Kamu dimana dek, udah jam pulang kan?" tanya Bima.

"Lagi dijalan mas diantar teman kantor. Tadi belum dapet taksi online, jadi ada yang ajak aku ikut deh." jawab Mikka.

"ooh, ya syukur dong ada yang bisa ditebengin hari pertama. Hati-hati ya sudah sampai rumah VC aku ya sayang." ujar Bima.

"Iya Mas, nanti aku telp kalau sudah sampai rumah" jawab Mikka sambil menutup telp.

Hening... Setelah itu hening....
Tampaknya Geon kaget mendengar telp masuk tersebut.

"Pacar kamu ya?" tanya Geon

"hmmm" ujar Mikka mengangguk pelan.

"aaarrggghhh" dipukulnya setir kencang oleh Geon.

Sampai di jalanan sepi, Geon menepikan mobilnya. Diapun mencecar Mikka.

"Sejak kapan kamu pacaran lagi?" tanya Geon.

"Dua minggu yang lalu." jawab Mikka pelan sambil menundukkan muka. Airmatanya mulai mengembang dimata. Dia bingung dengan kenyataan ini. Mikka tidak tahu lagi harus bersikap apa.

"DAMN!!!!" teriak Geon.

Belum pernah Mikka melihat Geon marah besar seperti ini. Sebelumnya saat putus Mikka memilih putus lewat telepon. Dan tidak ingin bertemu dengan Geon. Ya Nyali Mikka ternyata kecil.

Dipegangnya tangan Mikka yang dingin dan berkeringat oleh Geon.

"Mikka Syabilla, aku udah hampir 7 tahun sama-sama dengan kamu ya. Jawab jujur. Kamu udah bisa lupain aku?" tanya Geon.

Mikka pun terdiam.

"hmmm, bbuuat luupaa beluum. Tapii kita emaaang gaaa bbbisa sama sama kan." ujar Mikka sambil berurai air mata dan mulai menatap Geon.

Geon pun mengusap air mata Mikka dan berbisik.

"aku bakalan bikin kamu balik lagi sama aku Mikka Syabilla" bisik Geon.

Tercium wangi Geon yang mendekat ketelinga. Wangi sabun yang sama, Lavender sabun kesukaan Mikka yang selalu dipakai Geon.

Sampai sekarang Geon masih memakainya. Mikka pun makin berurai air mata. Dan dia menatap ke jendela.

"Tapi hatiku sudah berubah Geon. Aku bahkan belum tau perasaanku saat ini seperti apa." gumam Mikka.

Setelah sampai rumah Mikka, Geon pun membukakan pintu mobil untuk Mikka yang masih syok.

Geon memegang tangan kanan Mikka dan menciumnya.

"Goodnight my baby" ujar Geon.

Ucapan yang biasanya disampaikan oleh Geon setiap malam selama 7 tahun lamanya.

Mikkapun masuk rumah dengan lemas.

---------

Setelah mandi Mikka menelepon Bima. Mikka berfikir dia harus jujur.

Ditengah pembicaraan ringan Mikka mulai membuka bahasan.

"Mas kok ga tanya tadi aku dianter siapa?" tanya Mikka.

"Lah penting ya, temen kantor kamu kan. Emang dianter siapa sayang?" tanya Bima lagi.

"Mantan pacarku yang selama 7 tahun aku pacaran sama dia." ujar Mikka.

"What... Kok kamu ga bilang tadi pas di telp?" tanya Bima mulai kesal.

"Ga memungkinkan aku bilang begitu. Aku mau nolak ga bisa, karena taksi onlinenya ga dapet2. Dia satu kantor ternyata sama aku Mas. Maaf ya mas jangan marah.
Aku bakalan nolak buat dianter yang berikutnya." janji Mikka.

"Kamu 7 taun pacaran sama dia? Udah kaya KPR rumah kamu dek. Terus kenapa kamu putus?" tanya Bima. Beginilah beda Bima dan Geon. Bima lebih bijaksana dan mendengarkan, Geon berapi-api dan ambisius.

"Beda agama Mas. Dari dulu masalahnya ya itu. Ya kan ga mungkin juga dipaksakan." jawab Mikka.

"hmmm, cuma gara-gara beda agama ya. Terus kamu gimana sekarang sama dia, jujur saja sama aku." ujar Bima.

"Ga bisa lah mas, aku udah putus setahun lamanya sama dia. Akupun udah ada Mas Bima. Aku gamau lah aneh-aneh sama orang lain. Makanya aku jujur sama Mas. Aku sama dia 7 tahun ga pernah sampai kebablasan ya Mas. Tenang aja." ungkap Mikka.

Memerah lah mukanya Bima.

"Mas ga maksud nanya sampai situ sih, tapi kalau begitu ya bagus dek." ujar Bima.

Akhirnya pembicaraan mereka berakhir karena Mikka lelah.

Mikkapun tidur duluan meninggalkan Bima yang termenung.

Termenung dengan kekasihnya yang mampu menjaga diri, berbeda dengan dia yang masa lalunya bangsat.

Semua itu dimulai saat Bima putus dari Anna. Anna adalah mantan pacar Bima saat Bima SMA. Yang rela memberikan keperawanannya pada Bima. Namun mereka berpisah karena Anna ikut orangtuanya dinas ke Sidney dan tidak ada kabar.

Setelah itu kehidupan pacaran Bima ya seputar pacaran, bobo bareng pacar, dan sex. Bima pun tertegun lama.

"Proposal PT Lion dulu deh kita liat Mikka" ujar Bima.

Dengan sigap dia pergi ke ruang kerjanya dan membatalkan waktu tidurnya. Dia tidak mau kehilangan Mikka seperti dia kehilangan Anna.

Bersambuung.....

GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang