Bab 17 Bee 18++

49 4 2
                                    

Pagi di hotel Bima dan Mikka, mereka berdua sedang bersiap-siap ke PT Lion. Mikka akan bekerja, dan Bima da meeting bersama direksi disana untuk membicarakan kelanjutan kerjasama.

Hari ini Mikka berpakaian rapi untuk sedikit mengimbangi Bima yang selalu rapi. Menurut Bima dia itu orang yang berpakaian santai, namun menurut Mikka sebaliknya. Bima selalu terlihat rapih dihadapan Mikka. Wanita mana yang tidak akan melirik Bima saat berjalan didepannya.

This is outfit Mikka for today.

Rambut cepol yang dibiarkan semalaman dibuka dan membuahkan hasil wavy di bagian bawah rambut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut cepol yang dibiarkan semalaman dibuka dan membuahkan hasil wavy di bagian bawah rambut.

Melihat yang rapi melebihi biasanya Bima yang sudah siap dari tadi terheran-heran.

"Kayanya hari ini beda banget deh bajunya. Rapi banget kamu Dek." ujar Bima sambil mendekati Mikka yang masih merapihkan rambutnya.

Dengan gemas Bima memeluk Mikka dari belakang, jantung Mikka pun diuji kembali dengan berdetak kencang sekali.

"Aku meeting jam 10 kamu jam 9 masuk, berarti nunggu satu jam dong Mas." bisik Bima sambil menciumi rambut Mikka.

Lalu Mikka berbalik dan menatap Bima.

"Aku berangkat duluan deh kalau gitu, gimana? Lagian Mas kan harus pergi bareng Pa Ahmad juga." ujar Mikka sambil memeluk balik Bima.

Bima tiba-tiba menggendong Mikka dari depan untuk mensejajarkan wajahnya dan wajah Mikka. Wajah Mikka merah padam dihadapan Bima dengan jarak yang sangat dekat.

"Aku anter tenang aja, masa ada aku kamu masih sendirian berangkat ke kantor. Pacar macam apa aku kalau begitu."ujar Bima.

Mikka tersenyum dan tiba-tiba mengecup bibir Bima. Melihat respon Mikka yang terlebih dahulu mengecup Bima. Bima membalasnya dengan ciuman hangat di pagi hari. Ternyata Bima bisa juga berciuman dengan halus dan tidak sekasar saat bertemu. Malah Mikka yang sesekali sambil mengigit bibir Bima karena terbawa suasana. Semakin lama semakin panas ciuman mereka, helaan napas mereka berdua pun semakin cepat. Bima yang masih menggendong Mikka memundurkan langkahnya ke sofa yang ada de belakangnya, dan duduk sambil tetap menggendong kekasihnya.

"mmmh, kita... Mmhhh berangkat..." ucap Mikka ditengah ciuman mereka yang hangat.

Bima pun menghentikan serangan fajar dan mengecup pipi Mikka dengan lembut.

Tiba-tiba Mikka tersadar dengan kemeja Bima kusut karena diduduki olehnya. Mikka pun langsung berdiri dan mundur kebelakang.

"Yah, bajunya Mas kusut loh, ayo cepat ganti sudah mau jam setengah 9" ujar Mikka sambil dengan kaku membuka lemari untuk mencarikan kemeja Bima.

"Ambilkan jas Mas aja yang warna Biru tua. Kalau ditutup juga ga akan terlihat." jawab Bima yang tersenyum-senyum melihat tingkah Mikka yang malu dengan kejadian tadi. Bima biasanya memang suka berpenampilan rapi, namun kali ini dia mengalah demi kekasihnya tidak terlambat ke kantor.

GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang