Bab 18 Jangan Main-main Makanya

24 2 1
                                    

Di kediaman Geon.
Pagi ini adalah hari kedua Anna menginap di kediaman Geon, rata-rata waktu dia habiskan bersama ibunda Geon.

Apakah Anna sedih? Tidak. Dia juga tidak serta merta menjadi mecintai Geon. Kejadian pertemuan dengan Bima lah yang membuat Anna risau. Padahal Anna sudah berfikir Bima akan menghubunginya, karena Bima sudah bertanya lebih dulu nomor Anna. Tapi tampaknya harapan Anna sia-sia.

Anna sempat berfikir saat bertemu Bima di bandara, kalau Bima tiba-tiba ingin kembali padanya pasti dia akan membatalkan pertunangan ini. Dilubuk hati Anna yang paling dalam, dia masih mengingat Bima.

Saat tiba di Sidney, handphone yang digunakan Anna dibuang oleh Daddynya. Anna pun tidak sempat menyelamatkan nomor Bima, Daddy sangat takut ada pengejar hutang yang bisa mengejar mereka melalui Anna. Anna sempat depresi di Sidney, salah satu faktornya adalah kehilangan kontak dengan Bima. Sampai social media semuanya dihapus Daddy, Daddy ingin anak-anaknya memulai hidup baru di Sidney tanpa ada jejak masa lalu sama sekali.

Sambil memandangi handphonenya Anna melihat nomor Bima.

"Mungkin Bima sibuk, atau dia memang sudah tidak mengingatku lagi" gumam Anna dalam hati.

Anna tidak pernah berhubungan cinta lagi selain dengan Bima, cinta pertamanya. Anna masih mengingat setiap inch lekuk badan Bima saat masih SMA. Tapi mungkin sekarang sudah berubah, karena Bima yang dia lihat sangatlah berubah. Bima menjafi lebih tinggi, tampan, badannya lebih berisi dan dewasa. Wanita manapun pasti memandangi Bima.

Pagi ini Anna berencana mengantarkan Geon ke kantornya. Anna nekat ingin mengantarkan Geon dan meminta ijin Ibu.

"Ibu Anna ingin mengantarkan Geon ke kantor boleh, daripa ga ada kerjaan." pinta Anna kepada Ibu Geon.

"Wow, baru nih perempuan mengantarkan laki-laki." jawab Ibu tidak mengiyakan.

"Anna ingin tahu Geon bekerja dimana. Geon jarang ngobrol sama Anna Bu." ujar Anna merajuk.

"Ya ya boleh nduk. Nanti Ibu yang bilang ke Geon." ujar ibu sambil mrnyiapkan sarapan pagi.

Saat sarapan pagipun tiba, Geon turun ke tempat makan dengan wajah yang kelelahan karena kerjaan menumpuk.

Anna pun menatap Ibunda Geon.
"Ibu ayo Ibu." gumam Anna dalam hati.

"Geon, Anna tadi meminta ijin pada Ibu supaya bisa antar kamu ke kantor. Kamu kan juga lelah ya lembur terus, ada baiknya diantar Anna saja." ujar Ibu Geon.

"Ga kebalik Bu, masa Geon diantar." jawab Geon sambil meneruskan sarapannya.

"Anna bosan Geon." ujar Anna.

"Ooh, ya terserah berarti aku ga usah bawa mobil ya." ujar Geon.

Anna pun sumringah mendengar jawaban Geon.

--------

Anna pamit ke Ibu dan akan menunggu Geon di depan.

Anna pamit ke Ibu dan akan menunggu Geon di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang